Kerja Sama RI dengan Rusia, Iran dan Jepang Menghadapi COVID-19
(last modified Wed, 07 Jul 2021 02:35:46 GMT )
Jul 07, 2021 09:35 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu RI Retno Marsudi
    Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu RI Retno Marsudi

Pemerintah Republik Indonesia melakukan kerja sama bilateral dan multilateral dengan berbagai negara untuk mendapat jaminan pasokan vaksin COVID-19 dan bagaimana menghadapi penyebaran virus Corona.

Sekaitan dengan hal ini, Pemerintah Indonesia dan Rusia tengah melakukan finalisasi nota kesepahaman (MoU) kerja sama kesehatan untuk memproduksi vaksin COVID-19.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, MoU tersebut akan menjadi landasan kerja sama kesehatan jangka menengah dan panjang, di samping upaya jangka pendek kedua negara dalam dalam pengadaan vaksin, obat terapeutik, serta peralatan diagnostik.

Vaksin Sputnik V Rusia

“Semua kerja sama akan mengikuti panduan dari otoritas kesehatan kedua negara serta Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Menlu Retno dalam pernyataan pers daring usai bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jakarta, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Antaranews, Selasa (06/07/2021).

Terkait pengadaan vaksin COVID-19, Menlu Retno menyebut bahwa Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung fasilitas produksi vaksin Sputnik V.

Retno juga mengatakan bahwa sejak awal pandemic kedua negara telah bekerja sama untuk mengatasi virus Corona, antara lain melalui pengiriman obat anti virus dan peralatan medis dari Rusia.

Kerja Sama Indonesia dengan Iran

Indonesia dan Iran sepakat memperkuat kerja sama di berbagai bidang yang dicapai pada Pertemuan Komite Konsultasi Bilateral ke-9 yang berlangsung secara virtual pada Senin (5/7).

Berbagai inisiatif dalam memperkuat kerja sama tersebut juga digali kedua delegasi, yang masing-masing dipimpin Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani dan Asisten Menteri Luar Negeri Iran yang juga merangkap Dirjen Asia dan Oseania Reza Zabib.

Dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Selasa, disebutkan bahwa kedua pihak sepakat mendorong penyelesaian negosiasi Indonesia-Iran Preferential Trade Agreement (PTA). Total perdagangan kedua negara meningkat 52 persen dari 141,60 juta dolar AS (sekitar Rp2,05 triliun) pada 2019 menjadi 215,97 juta dolar AS (sekitar Rp3,13 triliun) pada 2020, di tengah pandemi dan kelesuan ekonomi global.

​Pertemuan juga mencatat perkembangan kerja sama kedua negara di sektor kesehatan, sebagai tindak lanjut pembicaraan kedua kepala negara. Tindak lanjut dari pembicaraan tersebut berupa Indonesia-Iran Virtual Health Business Forum dan proyek kerja sama Pusat Robotic Telesurgery di RS Hasan Sadikin, Bandung dan RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Ke depan, kedua negara akan menjajaki kerja sama pengembangan dan produksi vaksin. Iran telah berhasil memproduksi vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

Kerja Sama RI dengan Jepang

Pemerintah Indonesia, pemerintah Jepang dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) bekerja sama meluncurkan proyek untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkan pencegahan COVID-19 serta keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja.

“Melalui proyek kolaboratif ini, kami memandu perusahaan untuk memprioritaskan perlindungan pekerja, yang pada gilirannya, akan turut menopang bisnis. Kami juga mendorong pengusaha dan pekerja untuk lebih tanggap terhadap COVID-19 dengan membangun mekanisme K3 yang lebih tangguh untuk seluruh aspek pekerjaan,” kata Haiyani Rumondang, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI, melalui rilis pers ILO yang dikutip Parstodayid dari ANTARA, Selasa.

Dia mengatakan bahwa memastikan tempat kerja yang aman untuk bisnis dan pekerja merupakan prioritas penting bagi Kemenaker selama pandemi.

Melalui proyek bertajuk "Meningkatkan Pencegahan COVID-19 di dan melalui Tempat Kerja", semua pihak terkait akan berusaha meningkatkan upaya pencegahan COVID-19 sehingga kesehatan dan keselamatan pekerja dapat terjamin.

Hal itu menjadi prasyarat untuk memfasilitasi kembali pembukaan, keberlanjutan dan pengembangan berbagai sektor usaha. Proyek itu juga akan dilaksanakan dengan partisipasi penuh dari pengusaha dan pekerja.

Tags