Dinamika Asia Tenggara, 18 Maret 2023
(last modified Sat, 18 Mar 2023 10:39:50 GMT )
Mar 18, 2023 17:39 Asia/Jakarta
  • Dinamika Asia Tenggara, 18 Maret 2023

Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya adalah manuver militer gabungan antara Filipina dan Amerika Serikat.

Latihan perang bersama pasukan AS dan Filipina melibatkan 3.000 tentara yang digelar di pangkalan militer terbesar di Filipina.

Kedutaan Cina di Filipina menanggapi erpanjangan akses AS ke fasilitas militernya di Filipina dengan, memperingatkan bahwa kerja sama ini hanya mengedepankan kepentingan geopolitik AS.

Romeo Browner, Komandan Angkatan Bersenjata Filipina hari Senin (13/3/2023) mengatakan, "Latihan perang bersama pasukan AS dan Filipina untuk meningkatkan kemampuan tempur menghadapi musuh asing, selain sebagai latihan militer berkala,".

"Fase pertama latihan perang bersama AS dan Filipina dimulai hari Senin (13/3/2023) yang akan berlangsung hingga 4 Apri mendatang.

Pada bulan Februari, Filipina mengeluarkan izin bagi pasukan AS untuk melanjutkan akses ke fasilitas militernya di negara ini dengan pembaruan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Tingkat Lanjut.

Menurut analis politik, tujuan Filipina untuk melawan pengaruh Cina yang tumbuh di kawasan Asia-Pasifik di tengah ketegangan teritorial di Laut Cina Selatan.

Amerika Serikat berencana untuk mengerahkan pasukannya di pulau Luzon dan barat lautnya yang menghadap ke Taiwan dan Laut Cina Selatan.

Beijing telah memperingatkan langkah Washington yang mendorong Filipina melawan Cina menuju perselisihan geopolitik.

Parlemen Malaysia Dukung Peningkatan Hubungan dengan Iran

Ketua Parlemen Malaysia mengumumkan dukungan dan minat negaranya dalam memperkuat dan memperluas hubungan dengan Republik Islam Iran.

Ketua Parlemen Malaysia dalam pertemuan dengan Duta Besar Iran untuk Kuala Lumpur, Ali Asghar Mohammadi hari Senin (13/3/2023) menyampaikan antusiasme pihaknya untuk menjalin hubungan lebih erat dengan parlemen Iran.

Ketua Dewan Rakyat Malaysia, Johari Abdul juga menyambut baik kesepakatan baru-baru ini antara Iran dan Arab Saudi untuk melanjutkan hubungan diplomatik, dan menekankan kerja sama erat negara-negara Islam dalam menghadapi tantangan dunia saat ini.

Sementara itu, Duta Besar Iran di Malaysia dalam pertemuan inimengapresiasi dukungan parlemen Malaysia dalam rangka mempererat hubungan kedua negara, dan menyampaikan laporan kemajuan hubungan bilateral dan konsultasi yang erat antara parlemen kedua negara.

Menyinggung isu-isu penting internasional dan dunia Islam, khususnya dukungan rakyat Palestina, duta besar Iran di Malaysia menegaskan,"Majelis Syura Islami Iran memiliki agenda pertukaran pengalaman dan pengembangan hubungan yang komprehensif dengan parlemen Malaysia,".

Partai Bersatu Selangor Laporkan Anwar Ibrahim ke Polisi, Terkait Muhyiddin Yassin

Seluruh pengurus Partai Bersatu Selangor melaporkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan wakilnya, Ahmad Zahid Hamidi, ke polisi atas tuduhan yang mereka buat terhadap presiden partai Muhyiddin Yassin.

Ketua Partai Bersatu Selangor, Abdul Rashid Asari, menuduh Anwar, Zahid dan sekutu mereka berusaha menjatuhkan Perikatan Nasional (PN) dan Bersatu untuk melumpuhkan mereka menjelang pemilihan negara bagian.

Ini termasuk membekukan akun Bersatu dan membawa pemimpin kami ke pengadilan,” katanya kepada wartawan setelah menyampaikan laporan di markas polisi distrik Shah Alam, Jumat, 17 Maret 2023.

Dia juga menuduh bahwa para pemimpin telah "mencegah" pihak berwenang dan "terus mengubah" jumlah yang diduga telah disalahgunakan oleh Muhyiddin.

Muhyiddin dituduh menyalahgunakan RM600 miliar ketika dia menjadi perdana menteri, yang kemudian berubah menjadi RM530 miliar, kemudian RM92,5 miliar, kemudian RM4,5 miliar, dan akhirnya RM300 juta,” katanya.

Sebagai PM, (Anwar) harus hati-hati dalam memberikan pernyataan. Dia harus memiliki fakta terlebih dahulu karena orang akan mendengarkannya.”

Rashid mengatakan laporan polisi akan diajukan secara terpisah oleh ketua divisi Bersatu di Selangor. (Tempo.co)

Indonesia Optimis Kerja Sama ASEAN dan Jepang Bangkitkan Harapan Global

Mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa menilai hubungan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia tenggara dengan Jepang sangat berarti dan mampu membawa harapan di tengah “awan hitam” ketegangan yang membayangi situasi global saat ini.

Situs Antara melaporkan, Marty dalam simposium internasional peringatan ke-50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang di Tokyo, Kamis mengatakan, “Kita hidup di kondisi yang sedemikian menantang. Namun, dengan niat baik dan kepercayaan antara ASEAN dan Jepang, dapat meningkatkan harapan di tengah ‘awan hitam’ di sana,”.

Marty menjelaskan ketegangan geopolitik tidak hanya terjadi dalam kompetisi antara China dan Amerika Serikat, tetapi juga di negara-negara di dunia.

“Kita berhadapan dengan situasi yang tidak stabil dan dinamika yang kompleks di Asia Timur Lau dan Semenanjung Korea. Ketegangan politik berdampak pada seluruh aspek, mulai dari ekonomi, teknologi, kerja sama, kesehatan masyarakat,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, sengketa wilayah juga memperburuk keadaan di mana satu masalah dapat menyulut konflik yang besar.

Namun, menurut Marty, mengedepankan dialog dan diplomasi lebih efektif ketimbang menurunkan aset militer.

“Dengan kesungguhan dan upaya yang terus-menerus yang tertanam dalam keefektifan dialog dan diplomasi, ASEAN dan Jepang mempunyai pengaruh terhadap dinamika regional bahkan global,” katanya.

Sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terakhir yang diselenggarakan antara ASEAN dan Jepang pada 2013, keduanya tumbuh semakin kuat.

Pada 2021, Jepang tercatat sebagai peringkat ketiga mitra perdagangan dan menempati urutan keempat sumber eksternal investasi asing langsung (FDI) bagi ASEAN.

“Jelas, Jepang berarti bagi ASEAN dan saya yakin Jepang dan ASEAN mampu berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas yang kondusif di kawasan bahkan lebih luas,” katanya.

Karena itu, Marty menambahkan, kerja sama yang dibangun berdasarkan ketertarikan dan kepercayaan bersama akan membawa manfaat, bukan hanya untuk masyarakat Jepang dan ASEAN, melainkan juga masyarakat dunia.

Indonesia: ASEAN Jadi Landasan Aturan main Indo-Pasifik

Indonesia meyakini Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP) bisa menjadi landasan aturan main bagi komunitas internasional, termasuk negara-negara adidaya di tengah gempuran masalah geopolitik di kawasan tersebut.

Situs Antara melaporkan, dalam kuliah umum di Universitas Pelita Harapan di Tangerang, Senin, Staf Khusus Menteri Luar Negeri Indonesia untuk Urusan Diplomasi Kawasan Ngurah Sanjaya menyatakan sejumlah negara mendukung AOIP, termasuk dalam membangun kerja sama demi terciptanya Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Saya sangat optimistis bahwa kami akan dapat terus membawa konsep ini dan menggunakan AOIP ini sebagai aturan main di Indo-Pasifik,” kata Ngurah dalam kuliah umum yang diikuti daring di Jakarta.

Ngurah mengakui banyak pandangan terkait Indo-Pasifik. Tidak hanya ASEAN yang memiliki AOIP, karena AS, Jepang, Kanada, India, Korea Selatan hingga Uni Eropa sendiri telah meluncurkan konsepnya masing-masing terkait Indo-Pasifik.

Meski demikian, Ngurah menegaskan ASEAN harus bisa memimpin dan menjadi penggerak dari seluruh inisiatif Indo-Pasifik.

Dia meyakini negara-negara adidaya akan tetap mendukung ASEAN dalam menerapkan prinsip-prinsip dalam AOIP meski mereka juga memiliki pandangannya sendiri soal Indo-Pasifik.

Prinsip-prinsip AOIP mengedepankan inklusivitas dan keterbukaan untuk semua komunitas internasional dengan menekankan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

“Ada banyak strategi Indo-Pasifik seperti yang dikeluarkan oleh AS, Jepang, Kanada, Korea Selatan. Kami melihat itu akan mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung prioritas-prioritas dalam AOIP, bukan untuk meningkatkan ketegangan,” kata Hourn.

“Kita perlu mengalihkan fokus untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata. Ini adalah prioritas saat ini,” tutup dia.

Tags