Hubungan Indonesia dan Cina di Periode Kedua Presiden Jokowi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Song Tao, Penasihat Hubungan Luar Negeri Presiden Cina Xi Jinping, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/09/2019).
"Saya gembira sekali kedua kalinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan saya menilai beberapa tahun ini dibawah kepemimpinan yang mulia, ekonomi Indonesia berkembang dengan bagus," kata Song Tao dalam pertemuan itu. Sebagaimana dikutip Parstodayid dari laman Antaranews, Jumat (20/09/2019)
Song Tao yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi Urusan Luar Negeri Cina memuji sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dibangun yakni Tol Trans Jawa dan pembangkit tenaga listrik.
"Sebagai sahabat baik untuk Indonesia, saya benar-benar merasa sangat bahagia untuk Indonesia," ujar Song Tao.
Presiden pun menyambut Song Tao atas kunjungan itu. "Selamat datang dan senang sekali pernah bertemu di 2016," ujar Presiden.
Dalam pertemuan itu, Song Tao menyebut pemerintah Cina menyampaikan selamat atas terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
"Kami ingin menyampaikan selamat setulus-tulusnya atas Yang Mulia terpilih kembali sebagai Presiden karena mendapat dukungan yang serius dari rakyat Indonesia," kata Penasihat Hubungan Luar Negeri Presiden Cina Xi Jinping, Song Tao.
Tidak lupa Song Tao menyebut Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan berencana menghadiri acara pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Oktober mendatang.
Kedatangan Wang Qishan, menurut Song Tao, membuktikan hubungan bilateral yang terjalin erat.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi meminta agar Cina meningkatkan impor minyak kelapa sawit (CPO) dari Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu delegasi Cina, Y.M Song Tao dan rombongan.
"Secara khusus bidang perdagangan, presiden berharap impor tiongkok CPO (sawit) ditingkatkan. Dan juga berbagai komoditas lain, seperti buah-buahan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (20/9/2019).
Sementara untuk investasi, Presiden Jokowi berharap agar Cina melihat peluang kerja sama melakukan produksi yang bisa berorientasi ekspor, baik di Afrika, Timur Tengah, termasuk juga Amerika Serikat.
Jokowi juga menyampaikan Indonesia-Cina dapat melanjutkan kerja sama di bidang investasi yang lebih ke bidang infrastruktur.
"Presiden berharap bahwa upaya-upaya yang sudah dilakukan bisa dilanjutkan kembali, termasuk sinergi antara Belt and Road Initiative dengan poros maritim Indonesia," jelas Fachir.
Secara khusus, Presiden Jokowi berharap kerja sama bidang perdagangan ini dapat mengurangi dampak dari defisit neraca perdagangan antara Indonesia dengan Cina.
"Upaya-upaya harus dilakukan agar kondisi ekonomi dunia mestinya menjadi tantangan bersama sehingga harus dilakukan upaya bersama agar dampak negatifnya tidak berpengaruh ke kedua negara," tutur dia.
Adapun Delegasi yang hadir dalam pertemuan ini salah satunya yaitu, Penasihat Hubungan Luar Negeri Presiden Presiden Xi Jinping, Song Tao.
Sementara itu, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.