Mengantisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di 5 Provinsi
(last modified Tue, 11 May 2021 05:26:51 GMT )
May 11, 2021 12:26 Asia/Jakarta
  • Indonesia Gunakan GeNose untuk Skrining Virus Corona
    Indonesia Gunakan GeNose untuk Skrining Virus Corona

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021) menyebut kasus Covid-19 naik di 11 provinsi. Dari angka itu, 5 provinsi mengalami peningkatan yang cukup tajam

Lima provinsi yang dimaksud yakni Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat.

Untuk menekan angka penambahan kasus Covid-19, pemerintah pun berencana kembali memperpanjang masa berlaku PPKM mikro.

Airlangga juga menyebut bahwa tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 pada 7 provinsi berada di atas 50 persen.

Penyebaran virus Corona di Indonesia

Lonjakan Kasus Covid-19 di 5 Provinsi Alarm Serius

Menanggapi pernyataan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di 5 provinsi di Indonesia merupakan alarm serius yang tidak boleh diabaikan.

"Apa yang terjadi di Indonesia, peningkatan ini benar-benar sinyal serius, benar-benar alarm yang tidak boleh diabaikan karena sebetulnya ketika mengalami alarm seperti ini, situasi sebenarnya jauh lebih serius daripada yang dilaporkan," kata Dicky, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Kompas, Selasa (11/05/2021).

Dicky mengatakan, penularan Covid-19 di Indonesia sudah terjadi melalui tahap community transmition. Tahap ini, kata dia, merupakan tahap terburuk yang dikategorikan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Sementara itu, menurut Dicky, banyak kasus Covid-19 di Indonesia yang belum bisa diidentifikasi secara maksimal sehingga upaya untuk menekan penularan Covid-19 tak terselesaikan.

"Dan itu jadi bom waktu. Bom waktu akan meledak pada satu titik waktu yang di mana terjadi titik jenuh," ujarnya.

60 Persen Pemudik Positif Corona

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto dalam konferensi persnya juga mengatakan bahwa Total ada 4.123 orang positif Corona di antara 6.742 pemudik, lewat tes acak yang dilakukan pemerintah. Data tersebut dihimpun dari 381 lokasi pos penyekatan mudik.

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman tak heran mengapa positivity rate dari tes acak pemudik melampaui Corona harian Indonesia. Sebab, menurutnya angka harian Corona RI bisa 10 kali lipat dari yang dilaporkan.

"Karena sebetulnya kasus yang terjadi di masyarakat lebih banyak, lebih tinggi, dari pemodelan epidemiologi itu setidaknya 10 kali dari yang dilaporkan, 50 ribu kasus, atau minimal itu 10 ribuan kasus harian itu," jelas Dicky seperti dikutip Parstodayid dari Detik, Selasa (11/05/2021).

Karenanya, Dicky mengingatkan agar masyarakat benar-benar menahan diri untuk mudik Lebaran tahun ini. Jika tetap nekat, bukan tidak mungkin ledakan Covid-19 serupa seperti India akan terjadi pula di Indonesia.

Tags