Bertemu Menlu Jepang, Raisi Desak Pembebasan Aset Iran
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan hubungan antara Republik Islam dan Jepang baik dan bersahabat.
"Kedua negara perlu mengembangkan dan memperdalam hubungan di segala bidang, terutama kerja sama ekonomi dan perdagangan," kata Raisi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi di Tehran, Minggu (22/8/2021) siang.
Bagi Republik Islam Iran, tambahnya, hubungan dengan Jepang dan pengembangan hubungan bilateral adalah sangat penting.
Raisi mengapresiasi bantuan kemanusiaan Jepang untuk penanganan wabah virus Corona di Iran. Ia berharap kerja sama lebih lanjut di bidang ini akan membantu penanganan Covid-19 di kedua negara dan dunia.
Pada kesempatan itu, Raisi mendesak pembebasan sumber devisa Iran yang diblokir di Jepang. "Menunda membebaskan aset Iran di bank-bank Jepang tidak dapat dibenarkan," tegasnya.
Raisi dan Motegi berdiskusi tentang perkembangan di Afghanistan. Presiden Iran menyambut upaya Jepang dan negara regional lainnya untuk membantu menciptakan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan dan kawasan.
Republik Islam, lanjut Raisi, selalu mendukung dan akan terus mendukung perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Tentu saja, kami percaya bahwa orang-orang Afghanistan harus membuat keputusan sendiri di negaranya.
Menlu Jepang juga mengucapkan selamat kepada Raisi yang sudah memulai tugasnya sebagai presiden baru Iran. Ia juga menekankan pengembangan hubungan antara kedua pihak.
"Iran dan Jepang telah menjalin hubungan baik dan bersahabat sejak lama. Saya yakin hubungan ini akan terus berlanjut dan berkembang di era pemerintahan baru," imbuhnya. (RM)