Peziarah Arbain Kembali, Perbatasan Shalamcheh Dibuka
Sejak hari Selasa, 28 September 2021, perbatasan Shalamcheh di Provinsi Khuzestan, Republik Islam Iran telah dibuka untuk jalur kembalinya para peziarah Arbain dari Irak.
Dua Mokeb (kemah dan posko pelayanan) dan tim-tim kesehatan disiapkan untuk melayani para peziarah. Peziarah diharuskan untuk tes PCR dan jika ada tanda-tanda terpapar Virus Corona, maka akan dilakukan tindakan yang diperlukan.
Jutaan peziarah dari berbagai negara memadati kota Karbala, Irak untuk menghadiri peringatan Arbain di kota tersebut. Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Senin, 27 September 2021 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim bermazhab Syiah dan para pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura. Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heroik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat Islam dari berbagai penyimpangan. (RA)