Bagheri: Iran akan Merespon Intervensi Regional Rezim Zionis Israel
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, Republik Islam Iran tidak akan membiarkan ancaman Rezim Zionis Israel dan pastinya akan meresponnya.
Menurut laporan FNA, Mayjen. Mohammad Bagheri Senin (27/6/2022) saat bertemu dengan Ketua Komite Gabungan Kepala Staf Militer Pakistan, Nadeem Raza di Tehran menyebut keanggotaan Rezim Zionis Israel di CENTCOM dan penempatan peralatan militer serta keterlibatannya di berbagai manuver menjadi peluang munculnya ancaman untuk kawasan.
Bagheri menyebut Rezim Zionis intervensif dan pemicu instabilitas di kawasan dan mengatakan, rezim ini dengan melancarkan berbagai skenario berusaha menjalin hubungan dengan negara-negara kawasan dan meraih tujuan intervensifnya.
Mayjen Bagheri juga menjelaskan bahwa Afghanistan termasuk isu paling berpengaruh antara kedua negara Iran dan Pakistan serta menambahkan, Republik Islam Iran mengkhawatirkan penyebaran terorisme dari Afghanistan, dan ini harus diselesaikan melalui kerja sama Iran dan Pakistan.
Seraya mengisyaratkan transformasi Yaman, Bagheri mengungkapkan, isu regional lainnya adalah tragedi Yaman yang terus berlanjut dan ini harus secepatnya diakhiri.
"Isu Kashmir termasuk isu dunia Islam alinnya dan sikap Republik Islam Iran terkait masalah ini adalah sikap yang ditunjukkan Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar yang mendukung rakyat tertindas dan Muslim," tambah Bagheri.
Mayjen Bagheri juga menyebut perang Rusia-Ukraina berpengaruh pada kawasan dan dunia. "Ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke perbatasan Rusia, termasuk ancaman bagi keamanan negara ini," papar Bagheri.
Bagheri juga menyebut kawasan di mana Iran dan Pakistan berada sangat penting dan sensitif dan mengatakan, kawasan ini sangat sensitif, khususnya peristiwa dan transformasi terbaru memicu intervensi negara-negara transregional dan menciptakan tantangan di tingkat kawasan.
Sementara itu, Nadeem Raza atas undangan resmi Mohammad Bagheri hari Minggu (26/6/2022) tiba di Tehran. Tujuan kunjungan ini untuk memperluas kerja sama bilateral guna menciptakan keamanan berkesinambungan di kawasan dan meningkatkan interaksi militer serta kerja sama bersama pelatihan dan keamanan. (MF)