Rahbar: AS Harus Diusir dari Timur Furat di Suriah
(last modified Wed, 20 Jul 2022 17:25:42 GMT )
Jul 21, 2022 00:25 Asia/Jakarta

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama rombongan menyebut isu Suriah sangat penting.

Rahbar mengatakan, salah satu masalah penting lain terkait Suriah adalah pendudukan daerah subur dan kaya minyak di timur Furat (Eufrat) oleh Amerika, di mana masalah ini harus diselesaikan dengan mengusir mereka dari kawasan ini.

Menurut laporan pusat Humas Kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei di pertemuan ini seraya menekankan bahwa peristiwa global menunjukkan kebutuhan Iran dan Rusia untuk mengingkatkan kerja sama timbal balik, menambahkan, berbagai kesepahaman dan perjanjian antara kedua negara termasuk di sektor minyak dan gas tengah berlangsung, di mana hal ini harus dijalankan hingga akhir.

Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama Presiden Raisi saat bertemu Rahbar

Rahbar menilai kerja sama ekonomi Iran dan Rusia khususnya menyusul sanksi Barat sangat penting dan menguntungkan kedua negara. Terkait Ukraina, Rahbar mengatakan, "Perang sebuah wacana kekerasan dan keras, serta Republik Islam Iran tidak puas bahwa warga sipil menjadi korban, tapi di kasus Ukraina ketika Anda tidak mengambil inisiatif, maka pihak seberang dengan inisiatifnya akan memicu perang."

Ayatullah Khamenei menandaskan bahwa Barat menentang Rusia yang kuat dan independen serta menyebut NATO sebagai eksistensi yang berbahaya. "Jika jalan terbuka bagi NATO, maka organisasi ini tidak akan mengenal batas. Dan jika jalan organisasi ini di Ukraina tidak dihalangi, maka kemudian dengan alasan Krimea, mereka akan mengobarkan perang ini," tegas Rahbar.

"Tentunya Amerika dan Barat saat ini lebih lemah dari sebelumnya, dan meski mereka mengerahkan upaya dan biaya besar, peluang kemenangan kebijkana mereka di kawasan kami termasuk Suriah, Irak, Lebanon dan Palestina sangat kecil," tegas Ayatullah Khamenei.

Rahbar menilai isu Suriah sangat penting dan seraya menekankan sikap Republik Islam Iran terkait penentangan terhadap agresi militer ke negara ini pentingnya untuk mencegah hal tersebut, mengatakan, "Salah satu masalah penting lain di kasus Suriah adalah pendudukan wilayah subur dan kaya minyak timur Furat oleh Amerika, di mana masalah ini harus diselesaikan dengan mengusir negara ini dari kawasan tersebut."

Ayatullah Khamenei seraya mengecam campur tangan rezim Zionis dalam urusan kawasan, memuji sikap Presiden Rusia baru-baru ini terhadap Zionis Israel.

Lebih lanjut Rahbar menekankan, Republik Islam tidak akan pernah mentolerir kebijakan dan program yang mengarah pada penutupan perbatasan antara Iran dan Armenia.

Rahbar menilai kerja sama jangka panjang Iran dan Rusia sangat menguntungkan kedua negara dan kepada Putin mengatakan, "Yang mulia dan presiden kami, keduanya adalah sosok yang siap bekerja, oleh karena itu kerja sama kedua negara di masa ini harus mencapai puncaknya."

Seraya mendukung pendekatan menggunakan mata uang nasional di hubungan kedua negara dan pemanfaatan valuta lain selain dolar Amerika, Rahbar mengatakan, dolar secara bertahap harus dikeluarkan dari transaksi dunia, dan ini sesuatu yang mungkin secara bertahap.

Pertemuan hangat Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Rahbar, Ayatullah Khamenei

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin di pertemuan ini seraya menyinggung penyalahgunaan Amerika atas dolar sebagai alat untuk menyanksi dan merampok negara-negara lain, menilai hal ini pada akhirnya akan merugikan mereka dan melemahkan kepercayaan dunia terhadap valuta ini serta mendorong berbagai negara ke arah penggunaan mata uang pengganti. "Rusia dan Iran tengah merancang metode baru untuk memanfaatkan mata uang nasional di hubungan kedua negara," kata Putin.

Putin menilai kerja sama kedua negara di berbagai sektor dan proyek mulai mengalami kemajuan. "Iran dan Rusia tengah melancarkan perang bersama melawan terorisme, dan di bidang militer, kami berusaha mengembangkan kerja sama kedua negara dan juga kerja sama serta manuver trilateral dengan Cina," papar Putin. (MF)