Mengenang Bapak Penerjemah Iran
Abolhassan Najafi adalah seorang sastrawan besar Iran yang menguasai sastra modern dan pemikiran komtemporer serta tradisi sastra klasik dan literatur kuno. Ia dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1929 di kota Najaf, Irak dari sebuah keluarga asal Isfahan, Iran dan meninggal dunia pada 22 Januari 2016 di Tehran.
Dia adalah seorang penulis dan penerjemah besar Iran dan memulai kegiatan sastranya di tahun 1960-an. Selama hidupnya, Najafi telah menerbitkan lebih dari 20 buku di antaranya, Farhange Farsi-i A'miyaneh (Persian Slang Dictionary), Ghalat Nanevisim (Not Writing Wrong), dan Elements of General Linguistics and it’s Application to the Persian Language.
Abolhassan Najafi adalah seorang ahli bahasa Persia dan memiliki semangat ilmiah yang luar biasa. Ia menguasai kreativitas sastra dan tidak pernah keliru dalam membedakan ilmu sastra dengan penciptaan sastra. Najafi merupakan seorang tokoh terkemuka di bidang linguistik dan studi bahasa. Ia tidak hanya dikenal karena karya-karya besar dan buku terjemahannya di kalangan pecinta sastra, tapi juga memiliki pengaruh besar di tengah para penulis dan sangat disegani. Abolhassan Najafi telah menjadi seorang tokoh besar dalam sastra kontemporer Iran.
Kumpulan karya-karyanya mencerminkan keprihatinan dan perhatiannya tentang dunia sastra. Dalam rapornya, Abolhassan Najafi menorehkan karya-karya murni akademis seperti, Not Writing Wrong: Dictionary of Difficulties in the Persian Language dan Farhange Farsi-i A'miyaneh (Persian Slang Dictionary). Ia juga aktif menerjemahkan novel-novel karya penulis besar Perancis ke dalam bahasa Persia seperti, Euene Ionesco, Arthur Adamov, Nathalie Sarraute, dan Alain Robbe-Grillet. Ia selalu memberi sentuhan yang lembut dan renyah untuk karya-karyanya.
Meskipun karya-karya ilmiahnya dalam bahasa Persia berbeda dengan cerita dongeng yang ditulis Charles Perrault, namun pembaca bisa menikmati sentuhan Najafi dengan bahasa yang mudah dan khas. Dalam menulis karya ilmiah, Najafi terbilang sangat teliti dan memilih kosa kata yang tepat untuk merangkai sebuah kalimat.
Abolhassan Najafi menghabiskan banyak umurnya untuk mengedit dan menyusun buku panduan editing. Ia adalah peletak dasar-dasar editing ilmiah dan teknis di Iran. Dia menyuarakan keprihatinan tentang serangan bahasa asing terhadap bahasa Persia dan ketidakpedulian di bidang ini. Ia menilai tekad nasional diperlukan untuk mengatasi perkara tersebut.
Pada sebuah kesempatan, Najafi mengatakan, “Di era di mana bahasa Persia sudah tidak diperhatikan, sementara televisi dan internet telah menciptakan banyak masalah di bidang penulisan, di mana pemuda masa kini sudah tidak peduli dengan perihal menulis, maka di sini para editor berkewajiban untuk mencari solusi tentang tata cara menulis dengan benar.”
Abolhassan Najafi adalah seorang editor ahli dan semua pengalamannya di bidang penulisan ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Not Writing Wrong. Buku ini diterbitkan pertama kali dengan subtitle Dictionary of Difficulties in the Persian Language pada tahun 1366 Hijriah Syamsiah dan kemudian dicetak ulang berkali-kali. Ia menulis buku Not Writing Wrong ketika masih menjalin kerjasama dengan pusat penerbitan universitas, salah satu lembaga penerbitan yang paling aktif dan tertua di Iran.
Buku tersebut merupakan kumpulan catatan Abolhassan Najafi selama bertahun-tahun aktif di bidang sastra. Not Writing Wrong memuat kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan dalam teks-teks kontemporer, baik itu tentang kesalahan penulisan kata dan pengunaan kosa kata yang tidak tepat, termasuk kata serapan dari bahasa asing maupun kesalahan di bidang tata bahasa dan kaidah penulisan.
Abolhassan Najafi dalam bukunya Not Writing Wrong, meneliti tentang kesulitan-kesulitan yang ada dalam bahasa Persia dan kerap membuat para penulis ragu-ragu dalam merangkai sebuah kalimat. Dengan semua kerja keras yang dicurahkan untuk menulis buku itu, ia juga melakukan kritik atas bukunya dan menjelaskan kekurangan-kekurangannya. Najafi percaya bahwa buku tersebut benar-benar belum sesuai harapan, ia tidak memuat semua kesulitan yang ada dalam bahasa Persia, dan belum menjelaskan apa yang seharusnya disampaikan.
Najafi menuturkan, “Saya lebih fokus pada kosa kata, padahal masalah utamanya kembali kepada sintaksis atau ilmu tata kalimat yang menguraikan hubungan antar unsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat. Dengan kata lain, masalah penyusunan kalimat dalam bahasa Persia berada dalam bahaya.” Pada cetakan kedua buku Not Writing Wrong, Abolhassan Najafi menambahkan banyak materi baru dan membuat buku itu tiga kali lipat lebih tebal dari terbitan pertamanya. Ia percaya bahwa cetakan kedua telah menghadirkan sebuah buku yang sepenuhnya berbeda.
Ketika kita membuka sebuah buku, kita tidak tahu bagaimana proses yang ia lalui hingga sampai ke tangan pembaca sebagai sebuah karya yang bermutu. Buku Farhange Farsi-i A'miyaneh (Persian Slang Dictionary) merupakan hasil dari kerja keras Abolhassan Najafi selama 20 tahun. Farhange Farsi-i A'miyaneh merupakan sebuah kamus baru dan ilmiah gaul Persia. Najafi mengumpulkan kosa kata, susunan kalimat, dan ungkapan populer yang dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat Tehran.
Ketelitian dan kelengkapan Farhange Farsi-i A'miyaneh telah membuat tim juri festival ajang buku tahunan Iran untuk menentapkan kamu tersebut sebagai buku pilihan tahun 2002.
Abolhassan Najafi adalah mahasiswa jurusan linguistik di Perancis dan ia juga aktif mengajar di bidang itu. Dalam bukunya, Elements of General Linguistics and it’s Application to the Persian Language, ia menjelaskan dasar-dasar linguistik dengan bahasa yang sederhana dan mudah. Ia tahu betul tentang falsafah bahasa Persia serta mengetahui tentang titik kekuatan dan kelemahannya. Ia percaya bahwa potensi bahasa Persia belum dimanfaatkan dengan semestinya.
Kegiatan penerjemahan merupakan bagian penting dari kehiduapan Abolhassan Najafi. Ia memulai kegiatannya di bidang itu dengan menerjemahkan buku-buku bahasa Perancis ke dalam bahasa Persia. Dengan kelembutan bahasa dan ketelitian, Najafi telah memperkenalkan sastra abad ke-20 Perancis kepada masyarakat Iran dan lebih jauh dari itu, ia menyajikan makna sebenarnya dari “terjemahan sastra” bersama estetika menulis bagi komunitas sastra di negaranya.
Menurut keyakinan Abolhassan Najafi, “Siapa saja yang menguasai bahasa asing dan juga mengerti bahasa Persia dengan baik, ia adalah bukan penerjemah. Karena masih dibutuhkan banyak keahlian lain. Ia harus menguasai tema yang dibahas dalam buku yang sedang diterjemahkan dan bahkan usia seorang penerjemah sangat menentukan. Penerjemah juga harus benar-benar amanah dan ia belum bisa dianggap amanah jika hanya sekedar melakukan terjemahan tekstual.”
Najafi menuturkan bahwa tidak cukup bagi pembaca hanya tahu tentang apa yang disampaikan oleh penulis, tapi juga penting untuk mengetahui tentang metode penyampaian pesan atau gaya bahasa.
Sebagian besar penerjemah Iran berhutang budi kepada Abolhassan Najafi. Ia sangat memperhatikan tentang jenis buku yang sedang diterjemahkan antara literatur ilmiah, sastra, dan buku-buku jenis lain. Ia percaya bahwa seorang penerjemah pertama sekali harus mengetahui jenis buku yang ingin diterjemahkan. Dalam literatur ilmiah di mana tujuannya adalah mentrasfer maksud penulis, maka gaya bahasa tidak terlalu penting dan yang paling utama adalah pemahaman. Sementara dalam menerjemahkan buku sastra, maka isi buku dan gaya bahasa penulis sama-sama penting untuk ditransfer kepada pembaca.
Menurut Najafi, seorang penerjemah harus memposisikan dirinya sebagai pembaca sehingga ia bisa tahu apakah hasil terjemahannya dapat dimengerti atau tidak. Baginya, tidak penting hasil terjemahan tekstual atau bebas, tapi hal yang lebih utama adalah bersikap amanah. (IRIB Indonesia/RM)