Iran Aktualita, 17 Desember 2022
-
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi
Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Raisi: Kami Tidak Akan Menghentikan Kemajuan Iran.
Selain itu, masih ada isu penting lain di Iran, di antaranya; Wapres Iran urusan Perempuan: Klaim AS Bela Hak Perempuan Iran, Lucu, Mahsa Amini Diberi Penghargaan HAM, Ini Tanggapan Jubir Kemlu Iran, Iran Produksi Dua Kapal Tanker Multiguna 800 Ton, Menlu Iran: Rezim Zionis Ancaman Serius bagi Keamanan Kawasan, Kementerian Intelijen Iran: Pembunuh Ulama Sunni Khash Ditangkap, Satelit Khayyam, Titik Awal Kerja Sama Industri Antariksa Iran-Rusia, Laksamana Tangsiri: Iran Punya Rudal yang Tak Pernah Terbayangkan oleh AS, Wapres Iran dan Wakil PM Cina Hadiri Pertemuan Kerja Sama Komprehensif.
Raisi: Kami Tidak Akan Menghentikan Kemajuan Iran
Presiden Republik Islam Iran menekankan bahwa kami tidak akan menghentikan kemajuan negara dengan cara apa pun dan mengatakan, Masalah yang diciptakan oleh musuh ini telah menghadapi perlawanan rakyat dan kegagalan musuh terjadi di seluruh negeri.
Munculnya kerusuhan baru-baru ini di Iran dengan dalih kematian Mahsa Amini sekali lagi menyebabkan musuh-musuh asing Republik Islam Iran menggunakannya sebagai kesempatan untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran dan menghasut kerusuhan sebanyak mungkin.
Dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik Amerika Serikat dan terkadang Eropa, media-media mereka, serta media berbahasa Persia yang didukung oleh Barat, menyalahgunakan peristiwa tragis ini dan dengan slogan mendukung hak-hak bangsa Iran, mereka mendukung para perusuh dan pengacau keamanan negara.
Pada saat yang sama, jutaan orang Iran muncul di jalan-jalan dan alun-alun negara untuk mendukung sitem dan negara mereka dan sangat menentang kerusuhan.
Menurut laporan IRNA, Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, pada hari Kamis (15/12/2022), di tujuan pertama putaran kedua safari provinsi pemerintah, setibanya di Bandara Internasional Shahid Kaveh di Birjand, mengatakan, Pembangunan dan kemajuan Iran akan berlanjut dan tidak akan pernah terganggu.
Raisi juga menyatakan bahwa provinsi Khorasan Selatan Iran dikenal sebagai provinsi ilmu pengetahuan dan budaya, dan kapasitas provinsi Khorasan Selatan Iran selalu menjadi fokus pemerintah.
Presiden Republik Islam Iran, bersama sejumlah anggota delegasi pemerintah, tiba di Birjand pada perjalanan pertama putaran kedua safari provinsi pemerintah pada Kamis (15/12) pagi.
Wapres Iran urusan Perempuan: Klaim AS Bela Hak Perempuan Iran, Lucu
Wakil Presiden Iran urusan perempuan dan keluarga mengatakan, klaim dukungan Amerika Serikat atas hak perempuan Iran, menjadi lucu karena negara ini adalah negara dengan tahanan perempuan terbanyak di dunia.
Wapres Iran urusan perempuan dan keluarga, Ensieh Khazali, Rabu (14/12/2022) menanggapi usulan AS untuk menghapus keanggotaan Iran dalam Komisi Status Perempuan PBB.
"Negara-negara Barat terutama Amerika Serikat, sebagai pelanggar hak perempuan terbesar, tidak punya kelayakan untuk mengambil keputusan menghapus Iran dari Komisi Status Perempuan PBB, CSW," ujarnya.
AS rencananya akan menyerahkan draf resolusi penghapusan Iran dari CSW dengan dalih mendukung perempuan Iran, dan kerusuhan di negara ini, pada hari Rabu.
Pemerintah AS bersama sekutu-sekutu Baratnya sejak awal kerusuhan di Iran, terus mendukung kerusuhan tersebut, dan membantu pihak-pihak yang ingin mengacaukan negara ini.
Mahsa Amini Diberi Penghargaan HAM, Ini Tanggapan Jubir Kemlu Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani mengkritik tipu daya pemerintah negara-negara Eropa yang mengklaim diri mereka sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM).
Dia menyebut Prancis dan Jerman sebagai pelanggar HAM atas kasus penyediaan dan pemberian senjata kimia kepada rezim Baath Irak selama perang delapan tahun yang dipaksakan terhadap Iran, yang menimbulkan banyak korban.
Kritikan tersebut dilontarkan Kanaani setelah Kedutaan Besar Prancis di Tehran mengumumkan bahwa pemerintah Prancis bersama Jerman memberikan penghargaan HAM kepada Mahsa Amini dan perempuan-perempuan Iran.
Jubir Kemlu Iran juga mengunggah foto-foto korban pengeboman kimia di Sardasht, provinsi Azerbaijan Barat pada 1987 oleh rezim Saddam Irak.
Ribuan warga Iran di Sardasht gugur syahid dan terluka dalam pengeboman kimia yang dilakukan oleh rezim Baath Irak itu.
Selama ini, Republik Islam Iran telah menuntut tanggung jawab Jerman, yang telah memberikan senjata kimia kepada rezim Saddam dalam perang yang dipaksakan terhadap Iran selama delapan tahun.
Nasser Kanaani dalam tweetnya pada Senin (12/12/2022) pagi, menyinggung pemberian penghargaan HAM oleh Prancis dan Jerman kepada perempuan Iran, sementara rezim di kedua negara ini adalah pelanggar hak-hak rakyat Iran.
Menurut IRNA, Nasser Kanaani juga menegaskan bahwa rakyat Iran tentunya pantas untuk mendapatkan penghargaan HAM, karena hak-hak kemanusiaan mereka telah dilanggar selama bertahun-tahun oleh para pelanggar HAM terkenal.
"Negara-negara ini (Prancis dan Jerman) adalah pengklaim pembela HAM yang memiliki sejarah kelam dan memalukan dalam pelanggaran HAM dan hak-hak bangsa Iran," tegasnya.
Iran Produksi Dua Kapal Tanker Multiguna 800 Ton
Iran memulai pembangunan dua kapal tanker multiguna berbobot 800 ton untuk melayani kapal-kapal armada pelayaran nasional Republik Islam Iran dengan melibatkan dua perusahaan nasional.
Republik Islam Iran secara resmi membuat dua kapal tanker miltiguna dengan berat 800 ton untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas pabrikan dalam negeri dengan investasi senilai tujuh juta euro.
Kedua kapal tanker ini akan sipa digunakan dalam 18 hingga 20 bulan ke depan untuk melayani kapal armada pelayaran nasional Republik Islam Iran.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani hari Sabtu (10/12/2022) antara Arundan Shipbuilding Company dengan Qeshm Maritime Services and Shipping Engineering Company, dua kapal tanker seberat 800 ton akan digunakan untuk mengangkut solar, air, dan kebutuhan barang lainnya.
Pembangunan kapal-kapal ini akan dilakukan berdasarkan kebutuhan armada pelayaran nasional Republik Islam Iran.
Menlu Iran: Rezim Zionis Ancaman Serius bagi Keamanan Kawasan
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian memandang rezim Zionis sebagai rezim palsu dan ilegal yang menjadi ancaman serius bagi keamanan kawasan.
Rezim Zionis setiap hari menyerang berbagai wilayah Palestina yang menyebabkan sejumlah warga Palestina gugur, terluka, atau ditangkap dan dipenjara.
Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran di akun Twitternya hari Sabtu (17/12/2022) menunjukkan bahwa rezim ilegal Israel memiliki ratusan hulu ledak nuklir yang menjadi ancaman bagi keamanan regional dan global, dengan menegaskan, "Tel Aviv adalah ancaman serius bagi keamanan kawasan kita bersama,".
Amir Abdollahian juga mengungkapkan dukungannya terhadap perjuangan Palestina melawan rezim Zionis dengan mengatakan,"Tak diragukan lagi, masa depan adalah milik rakyat Palestina yang mulia,".
Sebelumnya, Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyinggung keterlibatan Amerika, Inggris, Prancis, dan Jerman dalam kejahatan rezim Zionis yang terus berlanjut, dengan mengungkapkan, "Rezim-rezim ini harus dimintai pertanggungjawaban dalam posisi saat ini yang memberikan dukungan terhadap rezim Zionis,".
"Tidak ada satu hari pun yang kita lalui tanpa mendengar tentang kesyahidan, cedera atau penahanan anak-anak, remaja dan pemuda Palestina oleh rezim apartheid Zionis," tegas Kanani.
Kementerian Intelijen Iran: Pembunuh Ulama Sunni Khash Ditangkap
Kementerian Intelijen Iran mengabarkan, tiga pelaku utama teror terhadap Imam Masjid Ahlu Sunnah di distrik Khash, Provinsi Sistan va Baluchestan, berhasil diringkus saat berusaha keluar dari Iran.
Kementerian Intelijen Iran, Rabu (14/12/2022) mengumumkan, berkat kerja keras dan langkah intelijen pasukan rahasia Imam Zaman, di Departemen Intelijen Provinsi Sistan va Baluchestan, tiga pelaku utama teror Syahid Molavi Abdulvahed Rigi, Imam Masjid Ahlu Sunnah Khash, berhasil diidentifikasi dan ditangkap dengan kerja sama aparat kepolisian provinsi ini."
Para teroris tersebut bermaksud melarikan diri dan keluar dari Iran, setelah membunuh Molavi Abdolvahed Rigi, akan tetapi keburu tertangkap pasukan rahasia Imam Zaman.
Molavi Abdolvahed Rigi, Imam Masjid Imam Hussein, distrik Khash, Provinsi Sistan va Baluchestan, ulama dan tokoh ternama Sunni yang sangat mendukung Revolusi Islam Iran, belum lama ini gugur diculik dan dibunuh oleh sejumlah orang tak dikenal.
Satelit Khayyam, Titik Awal Kerja Sama Industri Antariksa Iran-Rusia
Direktur Badan Antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan, pengalaman sukses peluncuran satelit Khayyam, hasil kerja sama Iran dan Rusia, merupakan titik awal pengembangan kerja sama industri antariksa kedua negara.
Yuri Borisov, Selasa (13/12/2022) mengatakan, hadir di pameran industri dirgantara dan antariksa Iran di Kish, merupakan pengalaman pertama Roscosmos.
Ia menuturkan, "Dengan memperhatikan hubungan bersejarah Iran dan Rusia, pameran ini dapat menjadi peluang luar biasa untuk mengenalkan kemajuan Rusia di bidang sains dan teknologi antariksa."
Menurut Yuri Borisov, industri antariksa merupakan salah satu ujung tombak utama perekonomian negara-negara dunia saat ini.
"Satelit Khayyam memberikan cakupan layanan yang luas bagi saudara-saudara di Iran, dan kami berharap pengalaman sukses ini menjadi titik awal bagi pengembangan kerja sama industri antariksa dua negara," pungkasnya.
Laksamana Tangsiri: Iran Punya Rudal yang Tak Pernah Terbayangkan oleh AS
Komandan Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, Iran punya rudal-rudal yang bahkan tidak pernah terbayangkan oleh Amerika Serikat. Menurutnya, senjata yang dipamerkan Iran dalam manuver bukan senjata yang akan digunakan di medan perang.
Laksamana Alireza Tangsiri, Selasa (13/12/2022) menuturkan, "Musuh transregional di Samudra Hindia, Laut Oman, dan Teluk Persia harus melangkahi mayat para pejuang Iran terlebih dahulu sebelum bisa mencapai Iran."
Menurutnya, Republik Islam Iran, selama 44 tahun berada di bawah tekanan sanksi, akan tetapi berhasil meraih kemajuan-kemajuan dan prestasi besar.
"Kecepatan kapal-kapal Iran tiga kali lipat lebih tinggi dari kapal-kapal AS, badan kapal dan fasilitas kapal-kapal Iran, semuanya buatan dalam negeri, padahal sebelum Revolusi Islam, Iran bahkan tidak punya kemampuan memproduksi kapal," imbuhnya.
Tangsiri menjelaskan, "Tiga pulau Iran, Boumusa, Tonb Besar dan Tonb Kecil, ketiganya memiliki identitas Iran, dan jika kita kembali menengok sejarah, maka kondisi negara-negara Arab sekarang akan buruk."
Pada saat yang sama, Komandan Angkatan Laut IRGC menegaskan, "Selat Hormuz akan tetap terbuka selama Iran, masih menggunakannya. Tapi jika suatu hari nanti kapal-kapal Iran dilarang melewati Selat Hormuz, maka saat itu kami juga tak akan membiarkan siapa pun melewati selat tersebut."
Wapres Iran dan Wakil PM Cina Hadiri Pertemuan Kerja Sama Komprehensif
Pertemuan program Kerja sama Komprehensif antara Iran dan Cina hari ini digelar dengan kehadiran Wakil Presiden Pertama Iran dan Wakil Perdana Menteri Cina.
Wakil Perdana Menteri Cina akan bertemu dengan pejabat tinggi Republik Islam Iran di Tehran hari Selasa (13/12/2022) sekaligus menghadiri pertemuan kerja sama komprehensif kedua negara.
Mohammad Jamshidi, Kepala Urusan Politik Kantor Presiden Iran mengumumkan kunjungan delegasi tingkat tinggi Cina yang dipimpin oleh Hu Chunhua, Wakil Perdana Menteri Cina, dan agenda pertemuannya dengan Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber untuk mengkaji mekanisme dan upaya meningkatkan hubungan bilateral antara Iran dan Cina.
Pembahasan cara-cara untuk memperkuat proses pelaksanaan program kerja sama komprehensif 25 tahun antara Iran dan Cina juga menjadi salah satu tujuan utama pertemuan ini.
Selain itu membahas komitmen terhadap kepentingan fundamental kedua negara dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas teritorial, yang secara khusus ditekankan oleh Republik Islam Iran sebagai agenda penting pertemuan tersebut.
Tindakan Cina dalam menandatangani pernyataan bersama dengan kepala negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia yang sebagian menyinggung masalah internal Iran memicu protes dari Tehran.