Kesalahan Perhitungan Musuh akan Kekuatan Tekad Republik Islam Iran
Musuh Republik Islam Iran selama kerusuhan terbaru mengerahkan segenap kemampuannya untuk merusak pemerintah dan rakyat Iran, tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, konspirasi ini gagal dan kembali persatuan rakyat dan kekuatan Iran mencegah terealisasinya tujuan musuh.
Meski sejak hari-hari pertama kemenangan Revolusi Islam Iran, dan rusaknya perimbangan kubu arogansi global, Iran menjadi target kedengkian dan permusuhan musuh serta anasir yang berafiliasi dengan mereka termasuk kelompok teroris, tapi selama beberapa bulan terakhir, musuh mengobarkan perang hibrida dengan memanfaatkan seluruh fasilitas politik, ekonomi, komunikasi dan media terhadap iran. Data intelijen juga menunjukkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, Dinas Rahasia AS (CIA) melalui kerja sama dengan dinas intelijen yang berafiliasi dengannya dan juga negara reaksioner kawasan, menyusun program untuk mengobarkan kerusuhan dan mempersiapkan peluang eskalasi tekanan asing kepada Iran.
Badan intelijen Barat dan Zionis bahkan telah melakukan kursus "pelatihan pelatih perang hibrida" untuk sejumlah besar elemen terkait. Fokus utama lain dari pergerakan dinas intelijen musuh untuk kekacauan di Iran adalah mencoba mempengaruhi etnis dan kelas yang berbeda seperti guru, pekerja dan siswa melalui penciptaan kelompok palsu dan terkontaminasi dan menciptakan pemimpin untuk penyalahgunaan kelas-kelas ini.
Pada saat yang sama, negara-negara Barat, yang telah memasukkan dukungan bagi para perusuh ke dalam agenda mereka sejak awal kerusuhan di Iran, juga menggunakan kesempatan ini untuk mengintensifkan sanksi ekonomi dan politik terhadap Iran dengan dalih pelanggaran hak asasi manusia dengan harapan melemahkan Republik Islam dan membuat negara ini terkucil di arena internasional, serta memicu ketidakpuasan internal.
Jelas, terlepas dari semua tindakan dan tekanan politik, ekonomi dan media dari musuh poros Barat, Ibrani dan Arab yang dipimpin oleh Amerika, kesadaran bangsa dan elit intelijen Iran dan masyarakat keamanan, kali ini, seperti di masa lalu, mencegah musuh mencapai tujuan mereka, dan keamanan serta perdamaian sekali lagi kembali dipulihan di berbagai kota di negara itu.
Meskipun demikian, pengalaman sejarah menunjukkan bahwa musuh selalu menggunakan setiap celah dan kesempatan untuk menyerang Iran Islami dan cita-cita revolusi, dan kini merekayasa persepsi audiens dan menghasut mereka untuk menentang Republik Islam Iran adalah salah satu strategi mereka. Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei hari Kamis (12/1/2023) menunjuk pada kekalahan musuh dalam peristiwa baru-baru ini dan menekankan, "Selama 40 tahun, mereka telah berusaha dengan segala cara melawan Republik Islam, tetapi karena perhitungan mereka keliru, mereka telah gagal sejauh ini dan mereka juga akan gagal di masa depan."
Ayatullah Khamenei seraya menekankan bahwa perhitungan keluri musuh jangan sampai membuat kita lalai, mengatakan, "Kita juga harus waspada. Kita tidak boleh lalai dan sombong, serta mengatakan, "masalah sudah selesai". Kita harus tetap berada di arena dan medan, serta kita harus menyadari bahwa faktor yang menjaga negara adalah harapan dan persatuan nasional." (MF)