Feb 05, 2023 16:27 Asia/Jakarta
  • Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menziarahi makam Imam Khomeini ra dan makam syuhada di Golzar-e Shohada, Tehran, pada Selasa (31/1/2023) pagi.
    Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menziarahi makam Imam Khomeini ra dan makam syuhada di Golzar-e Shohada, Tehran, pada Selasa (31/1/2023) pagi.

Perkembangan dan berita terbaru di Republik Islam Iran selama sepekan terakhir meliputi banyak hal penting termasuk persiapan untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kemenangan Revolusi Islam ke-44.

Menjelang Dah-e Fajr, Rahbar Ziarah ke Makam Imam Khomeini ra

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menziarahi makam Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra dan makam syuhada di Golzar-e Shohada, Tehran, pada Selasa (31/1/2023) pagi.

Ziarah tersebut dilakukan menjelang Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) dan peringatan ke-44 Kemenangan Revolusi Islam, dan untuk mengenang jasa besar pencetus Revolusi Islam.

Rahbar juga menziarahi makam syuhada di Behesht-e Zahra, termasuk makam Ayatullah Behesti, Syahid Raja'i, Syahid Bahonar dan syuhada  tujuh Tir 1360 HS.

Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) di Iran.

Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 1 Februari 1979 atau 12 Bahman 1357 HS setelah 15 tahun berada di pengasingan,  dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.

Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman. 

Ayatullah Khamenei Kunjungi Stan-Stan Pameran Kapabilitas Industri Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengunjungi pameran Kapabilitas Industri Republik Islam Iran dan meninjau setiap produk peralatan dan mesin yang dipamerkan di setiap stan.

Kunjungan ke pameran yang berlangsung di Husseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran tersebut dilakukan pada Sabtu (28/1/2023) pagi. Pemilik-pemilik stan juga menjelaskan mengenai kemampuan industri terbaru mereka kepada Ayatullah Khamenei. 

Pameran ini diselenggarakan dalam kerangka slogan tahun ini yaitu "Produksi, Perusahaan Berbasis Sains, dan Pembukaan Lapangan Kerja".

Produk-produk dalam negeri Iran yang dipamerkan berasal dari berbagai industri, mulai dari industri pertambangan dan eksplorasi, elektronik dan komunikasi, antariksa dan satelit, otomotif, pertanian dan pangan, peternakan ikan, industri listrik dan pembangkit listrik, pembangunan bendungan dan proyek-proyek pengelolaan air, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi kereta api, transportasi darat, udara dan laut, perumahan, minyak dan petrokimia, hingga peralatan rumah tangga, dan tekstil.

Sejumlah kementerian pemerintah Iran, termasuk Kementerian Industri, Pertambangan dan Perdagangan, Kementerian Energi, Kementerian Perminyakan, dan Kementerian Komunikasi danTeknologi Informasi, memamerkan produk-produk mereka.

Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Iran Fatemi Amin mendampingi Rahbar dalam kunjungan itu, dan memberikan penjelasan seputar kemampuan industri dalam negeri Iran.

Rahbar menetapkan tahun 1401 Hijriah Syamsiah (21 Maret 2022-19 Februari 2023) sebagai tahun  "Produksi, Perusahaan Berbasis Sains, dan Pembukaan Lapangan Kerja".

Raisi: Hubungan Tehran dan Baku Tidak Terpengaruh Provokasi Destruktif

Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Iran dalam percakapan telepon dengan Elham Aliyev, Presiden Republik Azerbaijan, mengatakan bahwa Tehran dan Baku tidak akan membiarkan hubungan mereka dipengaruhi oleh provokasi pihak-pihak yang beritikad buruk dan destruktif.

Serangan bersenjata terhadap Kedutaan Besar Republik Azerbaijan di Tehran hari Jumat menyebabkan seorang penjaga keamanan tewas, dan dua penjaga lainnya terluka.

Dalam pernyataan pertamanya, penyerang menyebut motif pribadi sebagai alasan penyerangan ini.

Menurut Kantor Berita Iran Press, Sayid Ebrahim Raisi dalam percakapan telepon dengan Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev pada Sabtu (28/1/2023) malam menyampaikan belasungkawa dari pemerintah dan rakyat Iran atas insiden di Kedutaan Besar Republik Azerbaijan di Tehran.

Raisi menjelaskan institusi terkait sedang menindaklanjuti dimensi peristiwa tersebut.

Raisi juga mengungkapkan bahwa hubungan persahabatan dan persaudaraan antara kedua negara didasarkan pada ikatan budaya dan sejarah yang tidak dapat dipisahkan.

"Pemerintah Iran dan Azerbaijan tidak akan membiarkan hubungan bilateral dipengaruhi oleh provokasi pihak-pihak yang beritikad buruk terhadap kedua negara," ujar Raisi.

Dalam percakapan telepon ini, Presiden Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengucapkan terima kasih atas simpati dan belasungkawa presiden Iran kepada pemerintah dan rakyat negaranya, dan juga menyebut serangan terhadap kedutaan negaranya di Tehran tidak terduga.

Ia juga menegaskan kerjasama antara kedua negara di bidang ini sehingga peristiwa serupa tidak boleh dijadikan alasan untuk mengganggu hubungan persahabatan kedua negara.

Bank Sentral Iran-Rusia Teken Kerja Sama Sistem Pesan Finansial

Bank Sentral Iran dan Rusia menandatangani nota kesepahaman di bidang sistem pengirim pesan finansial yang membuka kesempatan kerja sama dan transaksi perbankan, perdagangan serta membantu para pelaku usaha menghindari sanksi.

Deputi Internasional Bank Sentral Iran, Mohsen Karimi, Minggu (29/1/2023) mengatakan, "Iran dan Rusia sudah membuka peluang kerja sama, transaksi perbankan dan perdagangan, serta membantu para pelaku usaha untuk menghindari sanksi."

Ia menambahkan, "Seluruh bank Iran di luar negeri, dan bank-bank luar negeri di Iran, akan tersambung dengan sistem pengirim pesan finansial Rusia, yang memiliki anggota hingga 100 bank di 13 negara dunia."

Menurut Mohsen Karimi, semua hubungan antarbank dilakukan untuk mengoperasikan, dan memajukan para pelaku usaha serta pedagang semua negara, karena selama hubungan antarbank tidak terjalin, hubungan dan transaksi perdagangan akan terus bermasalah.

"Hari ini kesempatan di bidang teknis hubungan antarbank sudah terbuka sehingga seluruh pesan perbankan yang memenuhi standar seperti transfer, Letter of Credit (LC) dan surat jaminan, dapat dilakukan," ujarnya.

Karimi menjelaskan, dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Iran dan Rusia, seluruh bank dua negara dapat tersambung, dan sebagai permulaan, hari ini sebuah bank Rusia dan sebuah bank Iran, melakukan transaksi perdana, sehingga membuka jalinan hubungan pengiriman pesan seluruh bank.

Sementara itu pejabat Bank Sentral Rusia, Vladislav Gridchin mengatakan, manfaat terbesar nota kesepahaman ini adalah sanksi-sanksi Barat tidak akan bisa mempengaruhi kerja sama perbankan Iran dan Rusia.

Defense Express: Serangan Drone Tidak Merusak Fasilitas Pertahanan Isfahan

Situs berita pertahanan, Defense Express dalam sebuah laporan tentang serangan pesawat tak berawak terhadap salah satu fasilitas Kementerian Pertahanan Iran di Isfahan mengungkapkan bahwa citra satelit mengindikasikan fasilitas pertahanan Isfahan tidak mengalami kerusakan akibat serangan pesawat tak berawak.

Kementerian Pertahanan Iran Sabtu malam mengumumkan bahwa salah satu kompleks fasilitas Kementerian Pertahanan di Isfahan diserang oleh drone, tapi berhasil ditangkal oleh unit pertahanan udara.

Defense Express hari Minggu (29/1/2023) melaporkan, berdasarkan citra satelit Skysat yang dipublikasikan Planet Labs pada pukul 10:10 waktu setempat setelah serangan ini, tidak ada kerusakan yang terlihat di fasilitas pertahanan tersebut.

Selain foto yang diambil pada 29 Januari ini, situs ini juga menerbitkan foto lokasi sebelumnya diserang pada 26 November 2022.

Situs berita ini menekankan dalam laporannya dengan membandingkan kedua gambar ini, tampaknya tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi pada fasilitas tersebut.

The Wall Street Journal dalam laporannya menyangkal keterlibatan AS dalam serangan pesawat tak berawak di salah satu fasilitas Kementerian Pertahanan Iran di Isfahan, dan para pejabat Amerika mengatakan bahwa rezim Zionis bertanggung jawab atas operasi ini.

Sementara itu, Mykhailo Podolyak, Penasihat Presiden Ukraina di akun Twitter-nya mengungkapkan, "Logika perang itu kejam dan mematikan yang memberikan peringatan kepada para pelaku dan kaki tangannya. Ketakutan di Rusia, mobilisasi pasukan tanpa akhir, pengerahan rudal di Moskow dan barikade pada jarak 1000 kilometer, persiapan tempat berlindung, ledakan di fasilitas produksi UAV di Iran, rudal dan kilang minyak memperingatkan Anda,"

Noor News Media, yang dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menanggapi cuitan penasihat Presiden Ukraina, dengan mengatakan,"Jika pemerintah Ukraina secara resmi mengumumkan ketidakterlibatannya, maka akan ada konsekuensi serius bagi mereka."

Pecatur Iran Tekuk Amerika di Turnamen Terbuka Dunia

Pecatur nasional Iran memenangkan pertandingan melawan pecatur Amerika Serikat pada turnamen catur internasional terbuka, Tata Steel.

Di babak ketiga belas dan terakhir dari Kejuaraan Catur Tata Steel ke -80, Parham Maghsoudloo, orang nomor satu catur Iran hari Minggu (29/1/2023) berhasil mengalahkan Master catur dari AS.

Maghsoudloo, yang memiliki peringkat 2719, memenangkan pertandingan menghadapi lawannya yang berada di ranking 2735.

Kemenangan menempatkan Maghsoudloo memenangkan tujuh poin dan berdiri di posisi keenam atas kompetisi bergengsi ini.

Babak delapan puluh kelima dari turnamen Tata Steel adalah pertandingan dua arah sebanyak 14 orang yang diadakan di Belanda.

Grand Master dari Belanda, Uzbekistan, dan Norwegia, menempati posisi satu hingga tiga dunia.

Kini Transaksi Keuangan Iran dan Bank Negara Lain Tak Perlu SWIFT

Deputi Internasional Bank Sentral Iran mengatakan, dengan aktifnya sistem pengirim pesan finansial Iran dan Rusia, kini 700 bank Rusia sudah bisa bertukar pesan keuangan dengan bank-bank Iran.

Mohsen Karimi, Senin (30/1/2023) menuturkan, 106 bank dari 13 negara dunia selain Rusia, juga sudah tersambung ke sistem pengirim pesan ini, dan sudah bisa bertukar pesan dengan bank-bank Iran. 

Iran dan Rusia mengoperasikan sistem pengirim pesan finansial elektronik bersama bernama SEPAM, sehingga kini bank-bank Rusia, Iran dan bank negara lain yang tersambung dengan SEPAM bisa bertukar pesan finansial elektronik.

Seluruh bank yang ada di dunia ini memerlukan sebuah sistem pengirim pesan finansial untuk bisa berinteraksi satu sama lain, yang di beberapa negara dikenal dengan SWIFT. 

Menurut Karimi, bank-bank dari 13 negara lain anggota SEPAM tidak tersambung dengan sistem pengirim pesan finansial Rusia, dan dari setiap negara 7-8 bank yang menjadi anggota sistem pengirim pesan finansial Rusia.

"Mulai sekarang bank-bank Iran sudah tersambung dengan bank-bank negara lain, dan bisa bertukar pesan dengan mereka. Kita juga bisa mengajak beberapa negara tetangga untuk bergabung sehingga mereka bisa masuk ke jaringan pengirim pesan finansial negara lain," pungkasnya. 

Jahromi: Ruang Kendali Utama Kerusuhan Iran bukan di Kawasan

Juru bicara pemerintah Republik Islam Iran menegaskan bahwa ruang kendali utama kerusuhan yang terjadi baru-baru ini di Iran, tidak berada di kawasan Asia Barat.

Ali Bahadori Jahromi, Senin (30/1/2023) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Mayadeen mengatakan, tujuan dari kerusuhan di Iran, adalah menghentikan proses kemajuan bangsa ini.

"Tujuan kerusuhan yang terjadi baru-baru ini di Iran, adalah menghentikan proses kemajuan negara ini," kata Jubir pemerintah Iran.

Lebih lanjut ia menjelaskan, "Jalan yang ditempuh pemerintah Iran adalah jalan yang benar, pasalnya penjualan minyak dan perdagangan produk non-minyak mengalami peningkatan."

Jahromi menegaskan, "Laporan-laporan yang diperoleh di kemudian hari dari dalam negeri, untuk pendahuluan proses berikutnya yaitu pengiriman ke luar negeri, jatuh ke tangan aparat keamanan Iran, dan ini merupakan bukti serta aksi pendahuluan yang dilakukan dengan bantuan robot di dunia maya, dan didukung negara, aparat keamanan bahkan militer beberapa negara."

"Dalam kerusuhan-kerusuhan terbaru di Iran, sekitar 80 orang penjaga keamanan Iran, gugur," pungkas Jubir pemerintah Iran.

Dah-e Fajr, Menyongsong HUT ke-44 Kemenangan Revolusi Islam

Hari ini, Rabu, 1 Februari 2023 bertepatan dengan tanggal 12 Bahman 1401 HS adalah hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran.

Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) di Iran.

Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 12 Bahman 1357 HS atau 1 Februari 1979 setelah 15 tahun berada di pengasingan, dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.

Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman.  (RA)

12 Bahman, Peringatan Kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran

Ratusan pelajar, pejabat dan masyarakat dari berbagai kalangan menghadiri acara dan upacara peringatan kembalinya Pencetus Revolusi Islam Imam Khomeini ra ke Iran.

Acara mengenang peristiwa bersejarah tersebut berlangsung di Terminal 1 Bandara Mehrabad, Tehran, ibu kota Republik Islam Iran pada Rabu (1/2/2023) pagi.

Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) di Iran.

Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 12 Bahman 1357 HS atau 1 Februari 1979 setelah 15 tahun berada di pengasingan,  dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.

Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman.  (RA)

Iran Tanggapi IAEA tentang Pengayaan Uranium Fordow

Juru Bicara Badan Energi Atom Iran mengumumkan bahwa Iran telah mengirimkan tanggapan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai pengoperasian situs pengayaan Fordow.

Behrooz Kamalvandi, Juru Bicara Badan Energi Atom Iran dalam pernyataannya menanggapi statemen Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional mengenai peningkatan kapasitas pengayaan uranium di situs Fordow, hari Rabu (1/1/2023) mengatakan, "Jika Grossi menyampaikan demikian, saya yakin informasinya belum diperbarui."

"Salah satu inspektur IAEA secara tidak sengaja melaporkan bahwa Iran telah membuat perubahan dalam prosedur operasi di situs pengayaan Ali Mohammadi (Fordow), yang belum pernah diumumkan sebelumnya. Inspektur sebelumnya hadir di tempat itu dan setelah penjelasan yang diberikan kepada mereka, inspektur tersebut menyadari kesalahannya dan setelah koordinasi mereka dengan sekretariat IAEA, masalah itu praktis diselesaikan," ujar Kamalvandi.

"Iran telah mengirimkan surat kepada Badan Energi Atom Internasional sebagai tanggapan atas surat badan tersebut sebelumnya mengenai pengoperasian situs pengayaan Fordow," tegasnya.

Komandan IRGC: Umat Islam akan Menghukum Pembakar Alquran

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, umat Islam akan menghukum siapa pun yang membakar Alquran.

Mayjen Hossein Salami, Kamis (2/2/2023) menuturkan, "Cahaya dan sinar Alquran begitu cemerlang sampai membuat musuh buta, dan tidak kuat menahan fisik Alquran sehingga melecehkan dan menghinakan kitab suci umat Islam ini."

Ia menambahkan, "Kepada orang-orang yang membakar Alquran kami katakan, api itu akan membakar tubuh kalian, dan mengubah badan kalian menjadi jenazah. Mulai hari ini hiduplah secara sembunyi-sembunyi, dan bermimpi buruklah setiap malam, karena meski harus menunggu puluhan tahun, umat Islam tidak akan pernah melepaskan kalian."

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC juga menjelaskan bahwa para pemuda berisiko menjadi sasaran konspirasi-konspirasi besar musuh.

"Musuh berusaha menyebarluaskan pemikiran kebencian pada agama, dan menggantikannya dengan pribadi krisis identitas Barat," pungkasnya. 

Amir-Abdollahian Bertemu dengan Presiden Venezuela

Hossein Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran yang melakukan kunjungan di Caracas, ibu kota Venezuela, Jumat (03/02/2023) dini hari melakukan pertemuan dengan Nicolas Maduro, Presiden Venezuela.

Hubungan antara Iran dan Venezuela memiliki sejarah lebih dari seratus tahun. Namun pada tahun 1960-an berkembang dengan kerja sama di bidang minyak, dan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, Venezuela menjadi salah satu negara pertama yang mengakui pemerintahan baru Iran.

Saat ini, kedua negara berada di bawah sanksi sepihak Amerika Serikat dan dalam isu-isu seperti pembelaan multilateralisme, kebutuhan untuk menghadapi tindakan ilegal dan sepihak Amerika Serikat, hak Iran untuk menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai dan pengakuan atas hak rakyat Palestina memiliki visi yang sama.

Menurut laporan IRNA, dalam pertemuan ini, Amir-Abdollahian dan Presiden Venezuela membahas hubungan dan pengembangan kerja sama bilateral dan isu-isu internasional.

Hossein Amir-Abdollahian tiba di Caracas, ibu kota Venezuela, pada Kamis (2/2) malam sebagai ketua delegasi politik dan disambut oleh Menteri Transportasi dan Wakil Menteri Luar Negeri Venezuela.

Pada hari Jumat (3/2), Amir-Abdollahian juga bertemu dan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza, Menteri Perminyakan Tareck El Aissami, dan Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodríguez.

Rahbar: Prospek Kemajuan Iran Lebih Cerah dari Prediksi-Prediksi

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan ratusan produsen, pengusaha dan para pegiat bidang usaha berbasis pengetahuan, menilai masa depan bangsa Iran, dan prospek kemajuan negara ini jauh lebih cerah dari prediksi-prediksi yang ada sekarang.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (30/1/2023) dalam pertemuan tersebut mengaku gembira dengan semangat, optimisme dan aktivitas nyata para produsen serta pengusaha Iran.

"Potensi dan kapasitas pembangunan negara sangat tinggi dengan memperhatikan sumber alam anugerah Tuhan, letak geografis, posisi internasional, dan politik khususnya tenaga kerja, dan di beberapa bidang, potensi serta kapasitas ini luar biasa, oleh karena itu masa depan bangsa dan prospek kemajuan Iran, jauh lebih cerah dari prediksi-prediksi," paparnya.

Rahbar menganggap pencapaian masa depan cerah Iran, membutuhkan pertumbuhan cepat dan berkelanjutan di bidang ekonomi, dan ia menyinggung kemajuan ekonomi yang disertai keadilan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Rencana Pembangunan Ketujuh.

Ayatullah Khamenei menerangkan, "Penyelesaian masalah-masalah nyata kehidupan sehari-hari masyarakat, dan kesulitan-kesulitan hidup yang mereka rasakan, sepenuhnya menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah keharusan."

Ia menambahkan, "Penamaan tahun 1401 Hs (kalender Iran) dengan tahun 'Produksi, Perusahaan Berbasis Sains, dan Pembukaan Lapangan Kerja' hingga tingkat tertentu merupakan buah dari pertemuan tahun lalu dengan para pelaku ekonomi negara."

"Pameran yang saya kunjungi dua hari lalu menunjukkan bahwa sejumlah pekerjaan yang cukup baik sudah dilakukan terkait penamaan tahun ini, selain itu pernyataan yang disampaikan para pegiat ekonomi dalam pertemuan ini terkait kemajuan ekonomi negara, memberikan harapan yang cerah, dan indikator-indikator resmi pertengahan tahun pertama 1401 Hs (Maret 2022-Maret 2023), sebagian besar menunjukkan pergerakan dan pertumbuhan," ujar Rahbar.

Menurut Ayatullah Khamenei, keberhasilan yang dicapai di banyak bidang hari ini disebabkan oleh kebangkitan ilmu pengetahuan sekitar 15 tahun sebelumnya.

Ia menegaskan, "Para ilmuwan muda harus berada di garis depan ilmu pengetahuan dunia, dan mempersiapkan perwujudan harapan ini, sehingga 50 tahun kemudian jika ada seseorang yang ingin mengetahui perkembangan terbaru ilmu pengetahuan, maka ia perlu belajar bahasa Farsi."

Presiden Iran dan Anggota Kabinet Ziarahi Makam Imam Khomeini ra

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan anggota kabinet menziarahi makam Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra dan memperbarui janji setia kepada cita-cita Revolusi Islam dan syuhada.

Ziarah dan upacara pembaruan janji tersebut dilakukan di Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Behesht-e Zahra as, Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Selasa (31/1/2023), dalam kerangka memasuki Dah-e Fajr (10 Hari Kemenangan).

Dalam pidatonya, Sayid Raisi menyatakan bahwa Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini ra telah bertahan menghadapi semua hasutan serta konspirasi musuh, dan menunjukkan lebih banyak manifestasinya di dunia.

"Dengan ketulusan dan kebenaran Imam Khomeini, kesetiaan dan kecintaan rakyat terhadap Revolusi Islam semakin meluas. Setelah 44 tahun berlalu sejak kemenangan Revolusi Islam, revolusi ini semakin terlihat nyata manifestasinya di dunia meskipun menghadapi segala bentuk hasutan dan persekongkolan musuh," ujarnya.

Dia menambahkan, Imam Khomeini ra percaya pada rakyat, dan hari ini kehendak rakyat harus ditegakkan.

"Tanda keterikatan rakyat ini adalah syuhada, yang memberikan hidup mereka untuk melestarikan dan melindungi revolusi," tegasnya.

Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa cara melindungi kaum muda dengan mendekatkan mereka dengan kepribadian pendiri Republik Islam dan dimensi Revolusi Islam.

"Para budayawan dan sastrawan harus tahu bahwa hari ini salah satu cara untuk melindungi masyarakat dan pemuda yang tidak melihat Imam Khomeini dan perang pertahanan suci adalah mendekatkan mereka dengan cita-cita Revolusi Islam Iran yang harus diekspresikan secara artistik untuk masyarakat saat ini," pungkasnya.

Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) di Iran.

Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 1 Februari 1979 atau 12 Bahman 1357 HS setelah 15 tahun berada di pengasingan,  dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.

Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman. 

Prakarsa Iran untuk Solidaritas, Perdamaian dan Pembangunan Berkelanjutan di Dunia Islam

Ketua Parlemen Iran selama pidatonya di sidang Persatuan Parlemen Organisasi Negara Anggota Kerja Sama Islam (OKI) memamparkan proposal inovatif yang mencakup tiga strategi dengan tema "Dunia Islam; Solidaritas bagi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan".

Mohammad Bagher Ghalibaf Senin (31/1/2023) di sidang Uni Parlemen negara anggota OKI ke-17 menyinggung bahwa dunia Islam di era modern meski memiliki mayoritas elemen kekuatan, belum juga memainkan peran yang sesuai dengan kapasitas dan fasilitas sistem internasional.

“Dalam rangka mewujudkan dan mengoperasionalisasikan pemajuan posisi global dan martabat umat Islam, Saya ingin menyampaikan proposal dengan judul “Dunia Islam: Solidaritas untuk Perdamaian dan Pembangunan Berkelanjutan” pada pertemuan kali ini; prasyarat dasar dari inisiatif ini adalah untuk menekankan multilateralisme dan fokus pada Kesamaan negara dan bangsa Islam, serta menghindari berurusan dengan isu-isu kontroversial," papar Ghalibaf.

Pidato dan usulan inovatif dari Ketua Parlemen Iran dapat dievaluasi sejalan dengan pengembangan kerja sama negara-negara anggota, terutama pelestarian persatuan dan konvergensi negara-negara Islam, serta menghadapi skenario musuh melawan persatuan umat Islam, karena pendekatan ini adalah salah satu tujuan terpenting dari pertemuan Persatuan Parlemen Negara-Negara anggota OKI.

Saat ini dunia Islam, meski memiliki banyak komponen kekuatan, karena beberapa perbedaan internal dan juga konspirasi musuh, belum mampu berada pada posisi yang sebenarnya dan layak bagi umat Islam. Misalnya, meskipun keanggotaan lebih dari lima puluh negara Islam di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang merupakan hampir seperempat dari populasi dunia, perwakilan mereka tidak memiliki pengaruh yang serius terhadap keputusan global. Beberapa dari negara-negara tersebut, meskipun berpolitik mandiri dan memiliki banyak kekayaan, bahkan bergantung pada kekuatan asing untuk menjamin keamanannya.

Sementara itu dunia arogan bersatu melawan Islam dan memusuhi agama samawi ini. Mereka terus menerus mempublikasikan kebohongan dan menghina Islam serta keluarga Rasulullah Saw dengan tujuan menebar perpecahan dan Islamophobia.

Di kondisi seperti ini, tak diragukan lagi bahwa lembaga seperti Uni Persatuan Parlemen Negara anggota OKI melalui konvergensi dan fokus pada persamaan umat Islam serta menghindari pembahasan isu-isu yang memicu perpecahan, dapat memainkan peran dalam menaikkan posisi dunia Islam.

Dalam hal ini, implementasi rencana yang diusulkan Iran dapat membantu penyelarasan dan koherensi strategis posisi parlemen negara-negara Islam mengenai kepentingan bersama. Secara khusus, sebagian besar negara Islam secara geopolitik penting dengan memiliki sumber daya kekayaan yang besar, dan peningkatan konvergensi antara negara-negara ini merupakan jaminan perdamaian, stabilitas dan pembangunan berkelanjutan umat Islam dan meningkatkan posisi dunia Islam di perimbangan kawasan dan global.

Ketua parlemen Iran juga menyinggung kendala dan tantangan utama dan besar dunia Islam seperti kemiskinan, keterbelakangan, terorisme, radikalisme dan pengobaran krisis oleh kekuatan intervensif asing, dan  menegaskan, solusi tunggal untuk mengatasi tantangan dan ancaman ini adalah kerja sama antara negara-negara Islam dan koordinasi di bidang pencanangan kebijakan strategis dan makro mereka. 

Quadcopter yang Ditembak Jatuh di Isfahan Beri Info Berharga bagi Iran

Pemeriksaan teknis serpihan quadcopter penyerang kompleks industri Kementerian Pertahanan Iran di Isfahan, yang ditembak jatuh sistem pertahanan udara, memberikan informasi berharga bagi aparat keamanan Iran.

Dikutip Nour News, Rabu (1/2/2023), berdasarkan hasil analisa badan pesawat, mesin, tangki bahan bakar, dan sistem navigasi quadcopter, serta kecocokannya dengan jenis quadcopter yang ada, terungkap siapa yang memproduksi pesawat tanpa awak ini, dan benang merah penting berhasil ditemukan.

Tiga tahun lalu, kompleks industri milik Kemenhan Iran di Isfahan, juga menjadi sasaran serangan quadcopter yang mirip dengan serangan terbaru, dan sepenuhnya gagal.

Kemampuan teknis tinggi Iran di bidang terkait, dan penempatan sistem pertahanan elekteronik canggih di pusat-pusat penting yang berisiko menjadi target serangan, menekan kemungkinan keberhasilan setiap serangan serendah mungkin.

Dah-e Fajr, Angkatan Bersenjata Iran Gelar Parade Motor 

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menggelar parade motor dari Bandara Mehrabad Tehran hingga ke Kompleks Makam Pendiri Republik Islam Imam Khomeini ra di Behesht-e Zahra as pada Rabu (1/2/2023) pagi.

Parade tersebut digelar dalam kerangka memperingati kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran pada tanggal 12 Bahman 1357 HS dan dimulainya Dah-e Fajr (10 Hari Kemenangan).

Tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan tanggal 12 Bahman merupakan awal dari epik Dah-e Fajr di Iran.

Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tangggal 12 Bahman 1357 HS atau 1 Februari 1979 setelah 15 tahun berada di pengasingan,  dan disambut meriah oleh rakyat negara ini.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam Iran meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Oleh karena itu, sejak tanggal 12-22 Bahman dinamai sebagai Dah-e Fajr. Setiap tahun, rakyat Iran menggelar acara khusus pada 10 hari itu untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam.

Peringatan kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari), dan jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk mengikuti Pawai 22 Bahman.  

Tags