Penekanan Rahbar untuk Jelaskan Alasan Permusuhan terhadap Iran
(last modified Thu, 23 Feb 2023 13:38:45 GMT )
Feb 23, 2023 20:38 Asia/Jakarta
  • Rahbar Ayatullah Khamenei
    Rahbar Ayatullah Khamenei

Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran dan terbentuknya sistem Republik Islam Iran, kubu hegemoni dunia pimpinan AS senantiasa menentang sistem ini dan berusaha melemahkan atau menumbangnya.

Untuk meraih tujuannya tersebut, musuh tak segan-segan melakukan segala cara termasuk memprovokasi rezim Baath Irak untuk menyerang Iran serta mengobarkan peran 8 tahun terhadap Tehran. Musuh juga menjatuhkan sanksi paling panjang dan terbesar terhadap Iran, dan bahkan mereka berulang kali mengancam Tehran dengan serangan militer besar-besaran.

Musuh Iran ketakutan atas kemajuan pesat serta peningkatan kemampuan Iran termasuk di bidang ekonomi, perdagangan, sains dan teknologi serta sosial dan budaya, dan juga kebijakan luar negeri Iran yang dinamis, di samping kekuatan pertahanan militernya. Hal ini mendorong permusuhan yang terus meningkat terhadap Iran.

Bendera Amerika Serikat

Selama empat dekade terakhir, mengingat maraknya pesan revolusi Islam di luar Iran serta kian besarnya pengaruh regional negara ini, Amerika sebagai pimpinan blok Barat paling banyak melakukan upaya untuk memusuhi Iran serta berupaya melemahkannya dengan memanfaatkan beragam sarana lunak, semi lunak dan perangkat keras baik itu perang syaraf propaganda dan media, menjatuhkan sanksi paling luas dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, akhirnya mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap Iran.

Meski ada berbagai upaya seperti ini dan aksi-aksi permusuhan musuh terhadap Iran, tapi sampai saat ini posisi Republik Islam Iran berada di puncak, dan memainkan peran sangat efektif dan berpengaruh di kawasan dan internasional, serta bahkan di Barat.

Salah satu masalah Yang ditekankan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan hari Kamis (23/2/2023) dengan anggota Majelis Khobregan (Dewan Ahli Kepemimpinan) adalah urgensi untuk menjelaskan alasan permusuhan musuh terhadap Republik Islam Iran.

Ayatullah Khamenei mengatakan, esensi Republik Islam Iran telah memicu permusuhan ini. Sebagian kelompok meyakini bahwa harus menjalankan versi dan resep Barat di seluruh urusan baik kecil atau besar. Versi Barat juga demokrasi liberal. Artinya sama sekali tidak ada agama dan kata-kata ini di dalamnya. Para pemimpin demokrasi liberal sendiri telah merencanakan untuk menguasai dunia dengan bendera liberalisme dan demokrasi. Ketika Republik Islam muncul, ia mengusung demokrasi dan kebebasan. Namun, ia mencatat agama disamping demokrasi ini, dan ini telah mengacaukan rencana itu. Menempatkan agama di sisi demokrasi telah menciptakan permusuhan ini. Alasannya adalah rencana mereka telah dikacaukan.

Penekanan Rahbar atas tindakan penting Republik Islam dalam menghadirkan “demokrasi religius” berarti meniadakan teori pemisahan agama dari politik, mengingat kecenderungan peradaban Barat yang telah berusia berabad-abad di bidang pemisahan agama dari negara, atau sekularisme, yang menurut Rahbar menjadi titik sentral identitas peradaban Barat.

Bertolak belakang dengan penekanan para pemikir dan pemerintah Barat beberapa abad terakhir ini terhadap pemisahan agama dari negara atau agama dari politik, namun Republik Islam dengan menghadirkan pendekatan baru yaitu demokrasi religius telah mampu secara efektif memperkenalkan agama ke dalam arena politik dan menimbulkan tantangan serius terhadap klaim lama demokrasi Barat, yakni ketidakcocokan agama dan politik dan keharusan untuk memisahkan agama dari negara.

Sejatinya demokrasi religius diusulkan sebagai alternatif luar biasa dari sekularisme Barat. Oleh karena itu, hal ini memicu kemarahan para pemimpin Barat, khususnya Amerika Serikat, dan salah satu upaya besarnya, khususnya beragam aksi-aksi destruktif Amerika terhadap Iran dimaksudkan untuk mencitrakan kegagalan pemerintah Republik Islam Iran dan membuat rakyat Iran putus asa.

Meski demikian pertumbuhan pesar Iran dan kemajuan menakjubkan negara ini di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer sama halnya dengan kekalahan nyata kebijakan dan aksi-aksi destruktif musuh pimpinan Amerika terhadap Republik Islam Iran, serta simbol kesuksesan demokrasi religius melawan sekularisme Barat. (MF)