Iran Aktualita, 24 April 2023
(last modified Mon, 24 Apr 2023 07:09:25 GMT )
Apr 24, 2023 14:09 Asia/Jakarta
  • Shalat Idul Fitri Tehran dipimpin Rahbar Ayatullah Khamenei
    Shalat Idul Fitri Tehran dipimpin Rahbar Ayatullah Khamenei

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwaranai sejumlah isu, seperti; Ayatullah Khamenei Mengimami Salat Idul Fitri.

Selain itu, masih ada isu penting lainnya dari Iran seperti;

  • Rahbar: Pejabat Harus Fokus pada Masalah Mendasar Negara
  • Raisi Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Kepala Negara Islam
  • Khatib Shalat Jumat Tehran: AS Tidak Mampu Selesaikan Krisis Internal Israel
  • Kanaani: AS Ayah Angkat Daesh
  • Menlu Iran-Saudi Menilai Konstruktif Pengiriman Delegasi Teknis
  • Kapal Selam Iran Peringatkan Kapal Selam Nuklir AS di Selat Hormuz
  • Presiden Iran: Seluruh Negara Muslim Dukung Rakyat Tertindas Palestina
  • Iran dan Venezuela Tandatangani MoU Baru di Bidang Minyak
  • Iran: Barat Pasif Sikapi Pelanggaran HAM Zionis di Palestina
  • Rahbar Bertemu Sejumlah Mahasiswa dan Aktivis

Ayatullah Khamenei Mengimami Salat Idul Fitri

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran saat ini mengimami salat Idul Fitri di Mosalla Imam Khomeini ra, Tehran.

Image Caption

Ini adalah salat Idul Fitri pertama yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam, yang dilaksanakan setelah tiga tahun (karena penyebaran virus Corona).

Sesuai denga laporan ini, pintu-pintu Mosalla Tehran telah dibuka sejak pukul 04:00 dan warga dapat memasuki tempat tersebut dari pintu yang terletak di sisi utara dan timur Mosalla.

Pertunjukan himne khusus Idul Fitri dilakukan oleh kelompok Mawa dan pembacaan kidung pujian oleh para pelantun Ahlul Bait as bersama dengan kampanye rakyat untuk merekam foto dan video dari doa Idul Fitri adalah salah satu program yang disiapkan untuk peringatan Hari Raya Idul Fitri hari ini.

Rahbar: Pejabat Harus Fokus pada Masalah Mendasar Negara

Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam khutbahnya di salat Idul Fitri menyerukan ketiga lembaga tinggi negara untuk bekerja sama dan berempati untuk menyelesaikan masalah negara serta menekankan bahwa para pejabat harus fokus pada masalah fundamental negara.

Menurut laporan Iran Press, salat Idul Fitri Sabtu (22/04/20230) pagi diimami oleh Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dengan partisipasi banyak orang di Mosalla Imam Khomeini ra di Tehran.

Berbagai kelompok orang mempersiapkan diri untuk melaksanakan salat Idul Fitri dengan mendatangi Mosalla Tehran sejak dini hari tadi.

Image Caption

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam memulai khutbahnya dengan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua orang beriman dan Muslim di seluruh dunia dan begitu juga kepada rakyat Iran.

Menurutnya, Bulan Ramadan tahun ini sangat bergairah, dan ada doa, ketundukan, dan permohonan, sementara di malam-malam Qadr, ada keterjagaan penuh semangat dari orang-orang muda yang suci. Qur'an dan upaya menambah pengetahuan lebih menonjol dari sebelumnya di semua bagian negara.

Salah satu tugas di bulan Ramadan, ungkap Rahbar adalah kehadiran orang-orang bersama mereka yang membutuhkan, dan bantuan yang diberikan orang-orang, dan kehadiran di Golzar (kuburan) Syuhada dan majeli- majelis adalah partisipasi yang nyata.

Ayatullah Khamenei menambahkan, Kehadiran besar orang-orang di Hari Quds Sedunia, yang dihabiskan pada malam sebelum  Lailatul Qadr, ditunjukkan dengan pertemuan yang hidup dan ramai.

Masih terkait bulan Ramadan, Ayatullah Khamenei menyebutnya sebagai bulan jihad. Karena pada awal Islam, Perang Badar dan penaklukan Mekah terjadi pada bulan suci Ramadan. Hari ini, Hari Quds Sedunia adalah Hari Perjuangan Bangsa Iran dan negara-negara lain juga bergabung di tahun ini.

Rahbar menyebut kesucian jiwa, perhatian pada spiritualitas dan keakraban dengan ajaran Ilahi dan Hari Quds Sedunia adalah pencapaian bangsa Iran di bulan Ramadan, dan menyarankan untuk melestarikan pencapaian ini.

Kepada tiga lembaga tinggi negara, Ayatullah Khamenei mengatakan, Strategi yang sangat penting dan mendasar adalah kerja sama pejabat negara dalam tiga lembaga negara. Jika ketiga lembaga tinggi negara bekerja sama, semua pekerjaan akan terbuka simpulna. Ketiga lembaga tinggi negara tidak boleh saling menghalangi dan membuka jalan satu sama lain.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan, Hari ini, fokusnya adalah pada pemecahan masalah. Tidak sibuk dengan hal-hal yang sepele. Tidak selalu musuh yang menciptakan rintangan. Terkadang karena kelalaian atau dengan berbagai faktor dan motivasi, muncul hal-hal sepele di hadapan pekerjaan. Anda seharusnya tidak dipengaruhi oleh hal-hal ini. Masyarakat juga tidak boleh menganggap penting hal-hal sepele ini, begitu juga para pejabat juga tidak menyibukkan diri dengan ini. Fokus pada masalah mendasar negara.

Seraya mengharap masyarakat dapat menjaga tercapainya persatuan dengan berkah bulan suci Ramadan, Rahbar menekankan, Sejak awal Revolusi Islam, persatuan ini telah membuka selat dan jalan yang sulit bagi rakyat.

"Musuh menentang persatuan dan kesatuan satuan rakyat, dan menginginkan rakyat saling berperang dan bertengkar karena perbedaan pendapat. Selera dan pandangan masyarakat yang berbeda-beda tidak menjadi halangan bagi setiap orang untuk bekerja dan hidup bersama. Godaan musuh untuk membuat orang pesimis terhadap satu sama lain dan terhadap penguasa harus ditiadakan," tegas Rahbar.

"Dulu musuh datang menjajah dengan kekuatan militer, tetapi taktik ini sudah usang saat ini. Mereka telah memahami bahwa tidak ada yang bisa dilakukan dengan kekuatan militer, sehingga mereka mengganti pemimpinnya. Pekerjaan mereka adalah menipu, mendistorsi, berbohong dan menggoda, menghina bangsa, membuat mereka pesimis serta menyembunyikan kemampuan bangsa. Kita harus up-to-date dalam mengetahui gerakan, taktik dan metode musuh," pungkas Ayatullah Khamenei.

Raisi Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Kepala Negara Islam

Dalam pesan terpisah, Presiden Republik Islam Iran mengucapkan selamat kepada para pemimpin dan rakyat negara-negara Islam atas kedatangan Idul Fitri, hari kembali kembali ke fitrah, dan waktu kebanggaan dan kegembiraan bagi orang yang berpuasa dan hamba Allah yang saleh.

Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Dalam pesan terpisah pada hari Jumat (21/04/2023), Sayid EBrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran mengucapkan selamat kepada para pemimpin dan rakyat negara-negara Islam atas kedatangan Idul Fitri, dan mengungkapkan harapannya bahwa dengan berkah Idul Fitri yang baik ini dan dengan berpegang pada ajaran agung agama Islam, dan ajaran pemberi kehidupan Nabi Muhammad Saw tercinta dan di balik upaya bersama, sejalan dengan realisasi cita-cita agama pemberi kehidupan Islam, yang terus meningkatkan persatuan dan solidaritas umat Islam dan promosi kerja sama antara negara-negara Islam.

Menurut pengumuman dari kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam, hari Sabtu (22/4) adalah hari pertama Syawal dan hari raya Idul Fitri.

Di sejumlah negara Islam lainnya, termasuk Irak, Oman dan Pakistan, Indonesia, Malaysia, Maghreb dan Brunei, Idul Fitri telah diumumkan hari Sabtu (22/4).

Sementara Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Suriah, UEA dan Turki, Mesir, Kuwait, Yaman, Palestina, Lebanon dan Yordania mengumumkan Jumat (21/4) sebagai hari pertama bulan Syawal dan hari raya Idul Fitri.

Khatib Shalat Jumat Tehran: AS Tidak Mampu Selesaikan Krisis Internal Israel

Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, Amerika Serikat dengan segala ikatannya dengan rezim Zionis tidak dapat menyelesaikan krisis rezim ini, yang menunjukkan ketidakberdayaan Amerika.

Hujjatul Islam Kazem Seddiqi, khatib shalat Jumat Tehran seraya menjelaskan bahwa tanduk tajam Amerika dalam kebijakan luar negeri adalah Zionis, menambahkan bahwa rezim ini menyaksikan demonstrasi ratusan ribu orang dan mengalami yang kondisi paling kritis.

Hujjatul Islam Kazem Sediqi

Khatib shalat Jumat Tehran juga mengatakan bahwa kekuatan front muqawama membuat Tepi Barat dipersenjatai dan setiap hari operasi anti-Zionis dilancarkan, sehingga pembesar Zionis mengakui usia rezim ini tidak akan mencapai 80 tahun.

Hujjatul Islam Seddiqi seraya menjelaskan bahwa hegemoni Amerika di luar perbatasannya setiap hari runtuh dan kekuatannya semakin lemah, mengungkapkan, suatu hari Amerika Latin menjadi halaman belakang Amerika Serikat, tapi saat ini para presiden yang terpilih di kawasan ini melawan arogansi dunia.

Khatib shalat Jumat Tehran menekankan, Revolusi Islam di Iran telah mengubah sejarah dunia, dan secara bertahap kondisi menguntungkan revolusi ilahi yang baru terbentuk ini serta merugikan kubu arogan.

Hujjatul Islam Seddiqi mengatakan, dalam kurun waktu tertentu Amerika menganggap dirinya polisi dunia dan ikut dalam menentukan nasib seluruh negara, serta menguasai dunia ketiga, tapi kini di dalam negeri mengalami bipolar dan instabilitas serta setiap pemerintah Amerika yang berkuasa semakin lemah.

"Sanksi Amerika terhadap Iran gagal meraih tujuan yang dicanangkan, karena mereka berpikir mampu menumbangkan revolusi, tapi Iran hari ini termasuk negara yang memainkan peran menentukan di kawasan dan dunia," papar khatib shalat Jumat Tehran.

Kanaani: AS Ayah Angkat Daesh

Juru bicara Kemenlu Iran, Nasser Kanaani menjelaskan, Robert F. Kennedy, keponakan John F Kennedy dan kandidat presiden tahun depan menyatakan bahwa "Amerika menciptakan Daesh (ISIS)" adalah penekanan ulang dari fakta bahwa Rezim Amerika adalah ayah angkat Daesh.

Nasser Kanaani

Nasser Kanaani, jubir Kemenlu Iran dalam sebuah tweet menulis, "Tidak ada keraguan bahwa Amerika adalah pencipta #ISIS, tetapi bagi mereka yang sengaja menutup mata terhadap kebenaran; Pernyataan Robert F. Kennedy, keponakan John F. Kennedy dan calon presiden AS tahun depan, bahwa "Amerika menciptakan Daesh (ISIS)", menegaskan kembali fakta bahwa rezim Amerika adalah bapak baptis Daesh.

Robert F Kennedy, keponakan John F Kennedy, mantan presiden AS, serta rival Joe Biden, presiden AS saat ini untuk pemilu presiden mendatang di kubu Demokrat.

Politikus AS ini seraya mengkritik kebijakan luar negeri pemerintah Amerika mengakui, strategi AS senantiasa memanfaatkan senjata militer untuk unjukk ekuatan di seluruh dunia.

Politikus Demokrat ini seraya menjelaskan bahwa kelompok teroris Daesh dibentuk oleh Amerika mengungkapkan, Amerika mengirim dua juta pengungsi ke Eropa dan membuka peluang instabilitas demokrasi.

Menlu Iran-Saudi Menilai Konstruktif Pengiriman Delegasi Teknis

Menteri Luar Negeri Iran dan Arab Saudi menilai positif dan konstruktif proses kerja delegasi teknis yang dikirim kedua negara dan menjelaskan bahwa suasana bergerak menuju lebih banyak kerja sama.

Iran dan Arab Saudi, setelah dua tahun negosiasi dan pembicaraan yang diselenggarakan oleh Irak dan Oman, bulan Maret lalu dan setelah beberapa hari pertemuan dan pembicaraan antara pejabat lembaga keamanan nasional kedua negara di Beijing, mempublikasikan pernyataan tentang kesepakatan antara Tehran dan Riyadh untuk menormalisasi hubungan mereka.

Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian

Menurut laporan IRNA, dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan pada Kamis (20/04/2023) malam, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan memuji pertukaran delegasi teknis antara Iran dan Arab Saudi.

Menurutnya, Dengan upaya delegasi Iran yang dikirim ke Riyadh dan Jeddah, kedutaan dan konsulat jenderal Republik Islam Iran di Arab Saudi akan dibuka kembali pada waktu yang ditentukan dan sebelum hari-hari ibadah haji.

Amir-Abdollahian menilai berhasil hasil pertemuan delegasi teknis Arab Saudi yang dikirim ke Tehran dan Mashad.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dalam kesempatan ini juga menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dan mengatakan, Arab Saudi akan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk peziarah Iran dan membuka kembali kedutaan dan konsulat jenderal di Riyadh dan Jeddah.

Menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi menekankan bahwa proses kerja delegasi teknis kedua negara positif dan konstruktif serta ruang gerak untuk menuju kerja sama lebih luas.

Kapal Selam Iran Peringatkan Kapal Selam Nuklir AS di Selat Hormuz

Komandan Angkatan Laut Militer Republik Islam Iran, mengabarkan detail peringatan yang diberikan pasukannya terhadap kapal selam nuklir Amerika Serikat di Selat Hormuz.

Laksamana Muda Shahram Irani, Kamis (20/4/2023) mengatakan, "Kapal selam AS, yang bergerak secara diam-diam, dan mendekat ke Selat Hormuz, keberadaannya terlacak oleh kapal selam buatan dalam negeri Iran, Fateh."

Ia menambahkan, "Kapal selam Fateh, dengan manuvernya, memaksa kapal selam AS, untuk muncul ke permukaan air, dan melewati jalur Selat Hormuz, dalam keadaan di atas permukaan air."

Menurut keterangan Komandan AL Militer Iran, kapal selam AS, itu mendekat ke wilayah perairan Iran, oleh karenya diberikan peringatan, dan akhirnya dengan sebuah pengawalan, kapal selam tersebut mengubah rute, dan melanjutkan perjalanan.

"Kapal selam AS, yang dilengkapi dengan segala jenis persenjataan canggih itu berusaha keras untuk melewati Selat Hormuz, tanpa suara dan jejak sedikit pun. Akan tetapi berkat patroli kapal selam Fateh, akhirnya tedeteksi juga," ujar Irani.

Komandan AL Militer Iran melanjutkan, "Orang-orang AS harus menjelaskan mengapa pelanggaran hukum di sebuah jalur laut penting, dan peringatan terakhir AL Iran ke AS adalah mulai saat ini mereka harus mematuhi semua hukum internasional."

 "Kapal selam AS, yang berusaha melewati Selat Hormuz tersebut berasal dari tipe kapal selam nuklir bernama USS Florida," pungkasnya.

Presiden Iran: Seluruh Negara Muslim Dukung Rakyat Tertindas Palestina

Presiden Iran, saat menerima surat kepercayaan Duta Besar Turki yang baru di Tehran mengatakan, dukungan atas rakyat tertindas Palestina, merupakan titik kesamaan di antara seluruh negara Muslim.

Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi, Minggu (16/4/2023) menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Turki yang baru, Hicabi Kirlangic di Tehran.

Pada kesempatan itu Raisi menuturkan, "Dewasa ini melawan kejahatan-kejahatan Zionis terhadap rakyat tertindas Palestina, adalah tuntutan rakyat negara-negara Muslim dari pemerintah mereka, oleh karena itu pemerintah negara-negara Muslim diharapkan melakukan koordinasi lebih besar untuk melawan kejahatan Rezim Zionis."

Presiden Iran dalam pertemuan ini menyebut hubungan Republik Islam Iran dan Turki, sebagai hubungan bersejarah, dan mendalam.

Di sisi lain Dubes Turki yang baru, menyampaikan kegembiraan bisa datang ke Iran, dan menyebut hubungan dua negara sebagai hubungan bersaudara dan hangat.

"Saya pastikan seluruh upaya akan kami lakukan untuk meningkatkan level kerja sama, dan transaksi perdagangan serta interaksi kedua negara," tegasnya.

Iran dan Venezuela Tandatangani MoU Baru di Bidang Minyak

Iran dan Venezuela menjalin kerja sama di bidang termasuk pengembangan lapangan, kilang dan kompleks petrokimia, serta dan perdagangan minyak yang dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) baru.

Menteri Minyak Iran Javad Owji, yang melakukan perjalanan ke Caracas, ibu kota Venezuela hari Sabtu (15/4/2023) menandatangani nota kesepahaman baru kerja sama kedua negara di bidang minyak dengan mitranya dari Venezuela, Pedro Rafael Tellechea yang dihadiri Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodríguez.

Pengembangan ladang minyak dan gas, serta renovasi kilang minyak Venezuela bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas produksi, yang merupakan salah satu bagian dari nota kesepahaman yang ditandatangani antara Javad Owji dan Pedro Rafael Tallechea.

Dokumen-dokumen juga berisi kerja sama rekonstruksi dan renovasi kompleks petrokimia Venezuela dengan layanan teknis dan peralatan Iran, membangun kembali dan merenovasi produk dermaga, terminal minyak, ekspor perdagangan dan minyak, kondensat gas dan produk minyak bumi.

Iran: Barat Pasif Sikapi Pelanggaran HAM Zionis di Palestina

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengkritik keheningan negara-negara yang penuntut hak asasi manusia palsu atas pelanggaran yang meluas dan terorganisir terhadap hak -hak Palestina oleh rezim Zionis.

Image Caption

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani di laman Twitternya tentang "Hari Tawanan Palestina", Minggu (16/4/2023) malam mengatakan, "Negara-negara Barat yang mengklaim sebagai pengusung hak asasi manusia bungkam menyikapi pelanggaran HAM di Palestina yang meluas dan terorganisir oleh rezim Zionis yang tidak manusiawi.

"Apakah pengusung [HAM] palsu [di negara-negara Barat] mengetahui nasib sekitar 5.000 tawanan Palestina, termasuk 31 perempuan dan 160 anak-anak di penjara rezim apartheid Zionis ?" kata Kanani.

"Sejarah dan hati nurani manusia akan menilainya," tegasnya.

17 April dinamai setelah Hari Tawanan Palestina.

Hari tersebut diteta[kan ketika Majelis Nasional Palestina pada tahun 1974 mengidentifikasinya sebagai hari nasional untuk mengintegrasikan upaya membela tawanan Palestina dan pembebasan mereka.

Rahbar Bertemu Sejumlah Mahasiswa dan Aktivis

Sekelompok mahasiswa dan aktivis organisasi kemahasiswaan melakukan pertemuan dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, di hari ke-27 bulan suci Ramadan.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (18/4/2023) melakukan pertemuan dengan sejumlah mahasiswa, dan aktivis organisasi kemahasiswaan di Tehran.

Pertemuan yang masih berlangsung tersebut, saat ini memasuki sesi penyampaian pandangan, dan pendapat dari sejumlah pewakilan organisasi kemahasiswaan.