Iran Aktualita, 16 Juli 2023
Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah hal penting, di antaranya, Tehran menjadi tuan rumah APA.
Parlemen Republik Islam Iran pada 10-11 Juli 2023 menjadi tuan rumah sidang Komite Perencanaan dan Anggaran Majelis Parlemen Asia (APA) dengan dihadiri delegasi parlemen 21 neagra anggota APA.
Menurut laporan FNA, Senin dan Selasa pekan ini (10-11 Juli 2023) Sidang Komite Perencanaan dan Anggara APA akan digelar di Tehran dan dengan tuan rumah parlemen Republik Islam Iran.
Dalam sidang mendatang ini, anggota Komite Perencanaan dan Anggaran APA akan bersidang, dan juga akan digelar kelompok kerja dokumen dasar Majelis Parlemen Asia kedua.
Perwakilan parlemen dari Bangladesh, Pakistan, Bahrain, Palestina, Uni Emirat Arab UEA), Turki, Irak, Indonesia, Lebanon, Cina, Qatar, Suriah, Kuwait, India, Sekretariat APA, Rusia, Vietnam, Siprus, Arab Saudi, Parlemen Arab dan Azerbaijan akan menghadiri pertemuan ini.
Ali Alizadeh, ketua kelompok parlementer Iran pada pertemuan Majelis Parlemen Asia (APA), terkait kelompok yang hadir pada pertemuan Majelis Asia mengatakan, selain anggota APA, kepala Hubungan Luar Negeri dan wakil ketua Duma Rusia akan datang ke Tehran; Sekelompok 5 perwakilan juga datang dari Turki, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Iran dan Aljazair Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Ataf mengunjungi Tehran pada hari ini, Sabtu (8/7/2023) atas undangan resmi mitranya di Republik Islam Iran, Hossein Amirabdollahian.
Dalam jumpa pers bersama, Ataf membuat pernyataan yang sangat bersahabat dan penuh hormat tentang hubungan antara Aljazair dan Iran.
Kunjungan Ataf ke Iran disambut hangat oleh Amirabdollahian di gedung Kementerian Luar Negeri pada hari Selasa.
Setelah sambutan resmi, keduanya menggelar pertemuan bilateral dan berdialog. Acara dilanjutkan dengan konferensi pers bersama.
Hal yang menarik perhatian dalam pernyataan Menlu Aljazair adalah keakraban dan rasa hormat negaranya terhadap Iran. Ataf berulang kali menyebut Iran sebagai negara yang bersahabat dan bersaudara.
Dia mengungkapkan kepuasann atas kunjungan ke Iran dan sambutan hangat yang diberikan kepadanya dan delegasinya.
"Seolah-olah kami berada di negara kita sendiri, " ujarnya.
Ataf menggambarkan hubungan Aljazair dengan Iran sangat baik dan menekankan tekad kuat pemimpin kedua negara untuk mengembangkan hubungan bilateral.
Ada banyak aspek umum dalam kebijakan luar negeri Iran dan Aljazair. Kedua negara adalah pendukung serius dan sejati Palestina, dan Aljazair menentang keanggotaan rezim Zionis Israel sebagai pengamat di Uni Afrika.
Kedua negara selama bertahun-tahun juga menekankan penghormatan terhadap kedaulatan Suriah dan mendukung kembalinya Damaskus ke Liga Arab dan pemulihan hubungan negara-negara Arab dengan Suriah.
Sementara itu, dalam konferensi bersama tersebut, Amirabdollahian mengatakan bahwa dia telah berdialog dengan Ataf mengenai isu-isu regional. Menurutnya, Aljazair menolak keanggotaan rezim Zionis sebagai pengamat di Uni Afrika, dan selalu mendukung Palestina serta memainkan peran penting dalam kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Masalah penting lainnya dalam hubungan antara Iran dan Aljazair adalah kerja sama bersama kedua negara di lembaga regional dan global, di antaranya adalah dukungan Iran kepada Aljazair untuk bergabung dengan Dewan Keamanan PBB dan upaya bersama kedua negara untuk bergabung dengan BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan).
Poin penting lainnya adalah terkait hubungan bilateral kedua negara di luar bidang politik luar negeri. Meski kedua negara memiliki hubungan politik yang kuat, namun hanya ada sedikit volume perdagangan antara kedua negara.
Ekspor Aljazair ke Iran tidak signifikan dan ekspor Iran ke Aljazair nilainya juga hanya sekitar 100 juta dolar pada tahun lalu. Selama dua dekade terakhir, produk tradisional seperti buah-buahan kering (kismis dan pistachio) telah diekspor dari Iran ke Aljazair, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, baja Iran juga diekspor ke Aljazair.
Selama kunjungan Ataf ke Iran, ditekankan mengenai kebutuhan untuk mengembangkan hubungan ekonomi.
Menanggapi hal tersebut, Amirabdollahian mengatakan, hari ini, kita sepakat untuk mempercepat kerja sama kedua pihak di bidang sains, teknologi, perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, pertanian, kedokteran dan peralatan medis, industri, dan pertambangan.
Pembatalan visa diplomatik kedua negara yang disepakati hari ini juga bisa menjadi dasar perluasan hubungan ekonomi antara Aljazair dan Iran.
Ekspor Produksi Tambang dan Industri Pertambangan Iran Capai 3 Miliar Dolar
Organisasi Pengembangan dan Modernisasi Industri Pertambangan dan Mineral Iran (IMIDRO) mengumumkan, ekspor sektor produksi tambang dan industri pertambangan Iran mencapai lebih dari tiga miliar dolar.
Ekspor produksi sektor tambang dan industri pertambangan Iran di musim semi tahun 1402 Hs (2023) mencapai 3,3 miliar dolar.
IMIDRO melaporkan, selama triwulan pertama tahun 1401 Hs, ekspor baja dan produk baja mencapai 1.656.160.000 dolar , Pelletisasi mencapai 87,262 juta dolar, tambang dan industri pertambangan lainnya sebesar 2,204 juta dolar.
Menurut laporan ini, musim semi ini, jumlah ekspor di sektor "tembaga dan industri hilir" adalah 201 juta dolar, "konsentrat besi" adalah 162 juta dolar, " Batu pasir besi " adalah 93 juta dolar, dan "aluminium dan produk hilir " adalah 197 juta dolar.
Iran Ingin Perluas Hubungan dengan Filipina, Libya, Bangladesh dan India
Presiden Republik Islam Iran dalam pertemuan terpisah dengan dubes baru Filipina, Libya, Bangladesh dan India, menekankan upaya untuk memperluas hubungan bilateral Iran dengan negara-negara tersebut.
Sayid Ebrahim Raisi Minggu (9/7/2023) di acara penyerahan surat kepercayaan dubes baru, secara terpisah bertemu dengan Roberto G. Manalo, Ali Jomah Hassan Fadhil, Manjurul Karim Khan Chowdhury dan Rudra Gaurav Shresth, dubes baru Filipina, Libya, Bangladesh dan India.
Menurut laporan IRNA, Raisi dalam pertemuan ini seraya mengisyaratkan kapasitas timbal balik yang ada, menekankan pentingnya upaya serius untuk mengaktifkan kapasitas ini untuk meningkatkan level huubngan masing-masing di semua sektor, khususnya interaksi perdagangan dan ekonomi. Dalam pertemuan ini, Presiden Raisi juga berharap para dubes baru ini sukses menjalankan tugasnya.
Dubes baru Filipina, Libya, Bangladesh dan India di Iran dalam pertemuan ini juga menegaskan keseriusan mereka untuk menindaklanjuti misi mereka dalam pertukaran kapasitas timbal balik dan perluasan interaksi di antara kedua negara.
Peran Musuh Iran di Balik Serangan Polsek Zahedan
Musuh-musuh Republik Islam Iran dan agen-agen bonekanya rupanya marah dengan stabilitas keamanan di negara ini pasca didera kerusuhan tahun lalu.
Mereka sekali lagi berusaha memecah persatuan dan kekompakan internal di antara masyarakat Iran, terutama masyarakat di provinsi Sistan Bauchestan.
Upaya itu dilakukan dengan menciptakan instabilitas keamanan dan teror di Republik Islam Iran, dan kasus terbaru adalah penyerangan ke Kepolisian Sektor (Polsek) 16 Koy-e Shohada, di kota Zahedan, provinsi Sistan Balucestan.
Serangan yang dilakukan oleh empat teroris ini merenggut nyawa dua polisi. Semua penyerang juga tewas dalam baku tembak dengan polisi Polsek 16.
Meski rincian tentang kelompok teroris atau agen utama penyerangan ini belum diumumkan secara resmi, namun pengalaman bertahun-tahun setelah kemenangan Revolusi Islam menunjukkan bahwa musuh dan agen-agen internalnya selalu menggunakan berbagai cara untuk mencegah terwujudnya cita-cita dan tujuan Revolusi Islam. Di antara cara itu adalah menebar teror dan kekerasan, untuk memecah belah dan mencegah kemajuan bangsa Iran.
Dalam satu tahun terakhir dan munculnya kerusuhan di beberapa kota di Iran yang merupakan bentuk dan kelanjutan dari perang gabungan terhadap negara ini, terjadi banyak contoh aksi terorisme di Iran.
Di antara contoh aksi terorisme ini adalah insiden penyerangan di Kompleks Makam Shahcheragh di kota Shiraz dan serangan teroris di Zahedan. Insiden ini tidak terlepas dari peran dan sikap provokatif dari beberapa orang, seperti Abdul Ghaffar Naqshabandi dan Maulavi Abdul Hamid, Imam Masjid Makki Zahedan.
Dalam serangan teroris di Kompleks Haram Shahcheragh (Hazrat Ahmad bin Musa) di Shiraz, provinsi Fars pada tanggal 26 Oktober 2022, 15 warga Iran gugur dan 19 lainnya terluka.
Tahun lalu, serangan teroris dan perusuh di kota Zahedan terhadap pasukan polisi juga menyebabkan 19 orang gugur dan puluhan lainnya terluka.
Orang-orang seperti Abdul Ghaffar Naqsyabandi di provinsi Sistan Baluchistan berperan sebagai "prajurit" dan agen dinas intelijen asing di provinsi ini. Dia memiliki peran penting dalam merusak keamanan dan ketentraman masyarakat Sistan Baluchistan dan menciptakan kerusuhan baru-baru ini.
Naqsyabandi juga terlibat dalam pembunuhan Maulavi Jangizahi, salah satu penyeru persatuan di provinsi Sistan Baluchestan. Keterlibatan Naqsyabandi dalam kejahatan ini semakin menunjukan hubungannya dengan jaringan musuh.
Ceramah dan khutbah provokatif dari Maulavi Abdul Hamid, imam Masjid Makki Zahedan sejak musim gugur lalu, juga berperan dalam menciptakan ketidakstabilan dalam masyarakat. Ceramah dan khutbah yang bersifat menghasut ini telah mengobarkan fitnah dan mendorong terjadinya kekerasan.
Dalam salah satu pernyataannya, Abdul Hamid mengaitkan kejahatan-kejahatan yang terjadi dengan aparat penegak hukum dan polisi di provinsi Sistan Baluchistan. Tuduhan ini memainkan peran langsung dalam mengobarkan instabilitas dan menempatkan masyarakat berhadap-hadapan dengan aparat penegak hukum dan kepolisian.
Selain itu, Abdul Hamid menjadikan isu-isu agama dan etnis sebagai subjek dalalm provokasinya, dan mengikatnya pada isu-isu seperti kebebasan, hak dan penindasan. Dia juga melontarkan isu-isu terkait etnis, yang pada akhirnya menciptakan kekacauan dan ketidakamanan.
Jelas bahwa kelanjutan tindakan provokatif yang dilakukan Abdul Hamid akan menyebabkan meluasnya kebencian dan meruntuhkan kekompakan masyarakat serta merugikan keamanan. Tindakan seperti itu akan memunculakan radikalisasi dan dorongan untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap aparat keamanan dan orang-orang tertentu.
Api fitnah yang berkobar sejak musim gugur tahun lalu ternyata masih belum padam. Api fitnah ini kembali berkobar dari beberapa tribune dan pernyatan-pernyataan. Untuk itu, peran mereka dalam kelanjutan beberapa kerusuhan di Iran dan bahkan terjadinya serangan teroris, terutama di provinsi Sistan Baluchistan, tidak boleh diabaikan, dan harus ditindaklanjuti dengan serius.
Kemampuan AD IRGC Meningkat dalam Menghadapi Ancaman Baru Musuh
Komandan angkatan darat IRGC menegaskan tak terbendungnya pasukan ini dalam pemutakhiran total untuk menghadapi bentuk-bentuk baru ancaman keamanan musuh.
IRIB melaporkan, Brigjen. Mohammad Pakpour dalam seminar tahunan para komandan angkatan ini di kota Mashhad mengatakan, angkatan darat IRGC tidak pernah melewatkan kesempatan untuk memodernisasi dan meningkatkan serta memperbarui kemampuannya untuk menghadapi ancaman keamanan.
"Musuh dengan memiliki sejumlah informasi mengenai kemampuan pertahanan dan militer Iran, meyakini bahwa tidak mungkin untukm engalahkan kemampuan dan kekuatan ini melalui metode konvensional militer," tambah Brigjen Pakpour.
Lebih lanjut komdanan angkatan darat IRGC ini mengungkapkan, dalam periode baru konfrontasinya dengan Republik Islam Iran, musuh telah beralih ke perang hibrida, dan dengan pengaturan dan persiapan yang dilakukan di banyak sektor, metode permusuhan musuh ini juga telah mengalami kegagalan.
"Persiapan teror membabi buta dan perekrutan oknum yang tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman manusiawi oleh musuh untuk melakukan operasi teroris membabi buta tidak hanya tidak dapat bertindak sebagai kekuatan proksi yang andal dan efektif untuk menghadapi Republik Islam Iran, tetapi juga mengungkap hubungan teroris dengan musuh dan menguak dukungan mereka untuk teroris ini akan meningkatkan tingkat kejijikan dan kebencian publik terhadap musuh," papar Pakpour.
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei pada 31 Agustus 2016 di depan para menteri, pejabat, peneliti, dan teknisi Departemen Pertahanan Iran mengatakan, di dunia di mana kekuatan tirani dan mendominasi dengan esensi moralitas, hati nurani, dan kemanusiaan yang paling rendah berkuasa dan tidak memiliki keraguan untuk menyerang negara dan membunuh orang yang tidak bersalah, maka pengembangan industri pertahanan dan ofensif sepenuhnya wajar, karena kekuatan ini selama tidak merasakan kekuatan Iran maka keamanan tidak akan terjamin.
Film Dokumentar Iran Masuk di antara 10 Film Unggulan di Festival NIIF
Film dokumentar Iran, Oxygen driver menempati posisi sepuluh besar di Festival NIIF.
Menurut laporan IRNA Selasa (11/7/2023), film Ranande Oxygen (Oxygen driver) garapan sutradara Esmail Khakbaz setelah berpartisipasi di Festival Abu Prizes dan Festival Film Kansas, kali ini menempati posisi 10 besar di Norgs International Independent Festival (NIIF).
Film Oxygen driver kali ini akan bersaing dengan sutradara dan pembuat film dokumentar seperti Maria Gislo, Antonio Spanò dan Jurgen Elingaus dari Jerman, Spanyol dan Italia.
Film dokumentar Oxygen driver menceritakan kisah seorang pengemudi trailer oksigen yang menyelamatkan nyawa 260 pasien di masa pandemi Corona.
Iran dan Kenya Menandatangani Lima Dokumen Kerja Sama
Dalam rangka mengembangkan hubungan bilateral di berbagai bidang, Iran dan Kenya menandatangani lima dokumen kerja sama di bidang komunikasi, perikanan, pertanian, kesehatan, pendidikan teknik dan kejuruan serta kesehatan.
Menurut laporan IRNA, dokumen kerja sama antara Iran dan Kenya ditandatangani hari ini oleh delegasi politik dan ekonomi Iran dan Kenya selama kunjungan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan delegasi pendampingnya ke Nairobi di hadapan presiden kedua negara.
MoU Iran dan Kenya ditandatangani oleh menteri luar negeri kedua negara di berbagai bidang, termasuk kerja sama pertambangan dan industri, pendidikan teknis dan kejuruan serta pertanian.
Presiden Republik Islam Iran, yang telah melakukan perjalanan ke Kenya atas undangan Presiden Kenya William Samoei Ruto, tiba di ibu kota Nairobi pagi ini (Rabu, 12/07/2023) waktu setempat, dan upacara penyambutan resmi diadakan untuknya dan delegasinya di Istana Kepresidenan Kenya.
Setelah upacara penyambutan resmi, pembicaraan khusus presiden kedua negara dimulai, kemudian pembicaraan bersama delegasi tingkat tinggi Iran dan Kenya diadakan dengan dihadiri Presiden Raisi dan Ruto.
Rahbar: Remaja dan Pemuda harus Jadi Fokus Dakwah Kreatif
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan, generasi remaja dan pemuda adalah pemilk dan pembangun masa depan negara serta mereka harus menjadi pusat tablig kreatif serta bersandar pada metode dan sarana modern.
Menurut pusat penerangan Kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei Rabu (12/7/2023) saat bertemu dengan santri dan mubalig Hauzah Ilmiah (Seminari Islam) menjelang bulan Muharram, menilai kebutuhan negara akan aktivitas tablig dan dakwah berdasarkan penilitian jauh lebih banyak dibandingkan kegiatan yang ada saat ini. Rahbar seraya bersandar pada berbagai ayat al-Quran terkait tablig dan dimensi serta kapasitasnya mengatakan, agama Tuhan tidak dapat diwujudkan pada tingkat massa (masyarakat) kecuali melalui dakwah yang tepat.
Seraya merujuk pada urgensi tradisi lama tablig di Hauzah Ilmiah serta sirah ulama besar, Rahbar menambahkan, prioritas dakwah di antara tugas-tugas Hauzah semakin meningkat setelah terbentuknya pemerintahan Republik Islam, karena sistem politik negara berdasarkan agama dan hal ini telah meningkatkan permusuhan kubu arogan terhadap Islam.
Rahbar menyebut iman rakyat sebagai sendi-sendi penguat pemerintah Islam, dan mengatakan, menjaga sistem pemerintahan, dan faktanya menjaga iman rakyat adalah puncak kewajiban, selain itu tablig pada masa sekarang sudah banyak berkembang dengan segala macam metode yang berbasis ilmu pengetahuan dan perluasan sarananya, antara lain internet dan kecerdasan buatan (sebagai simbol tahapan pasca-internet). Oleh karena itu, akal juga menentukan bahwa dakwah merupakan prioritas pertama melawan proganda musuh.
Ayatullah Khamenei menyebut kubu yang menentang Islam, yang menyebut dirinya Liberal Demokrasi adalah front pembohong. Rahbar seraya merujuk pada berbagai fakta sejarah modern mengatakan, front anti-bangsa Iran adalah front anti-kebebasan serta menentang beragam demokrasi yang tidak berafiliasi dengan kubu arogan, serta perlawanan dan perjuangan bangsa Iran dan sistem Islam melawan front ini adalah perjuangan peradaban dan global.
Rahbar menyebut kondisi bangsa tak berdosa Ukraina adalah saksi berlanjutnya motivasi kolonialisme Barat, dan mengatakan, rakyat Ukraina harus dibunuh, karena kepentingan perusahaan produksi dan penjualan senjata Barat akan terjamin dengan berlanjutnya perang di Ukraina.
Ayatullah Khamenei mengakui bahwa kerentanan Barat saat ini lebih besar dari sebelumnya dan mengatakan, "Amerika adalah kumpulan setan dan kejahatan di berbagai bidang "politik, konfrontasi dengan bangsa, konfrontasi dengan bangsa Amerika sendiri, rasisme, etika seksual, kejahatan dan kekejaman".
Presiden Uganda Sambut Resmi sejawatnya dari Iran
Presiden Republik Islam Iran melanjutkan perjalanan regionalnya ke Afrika, secara resmi disambut oleh Presiden negara ini dalam perjalanan pertamanya ke Uganda.
Menurut laporan IRNA, dalam upacara penyambutan resmi, setelah memainkan lagu kebangsaan Iran dan Uganda serta inspeksi unit penyambutan, Presiden kedua negara, Sayid Ebrahim Raisi dan Yoweri Museveni, memperkenalkan para anggota delegasi tingkat tinggi yang hadir satu sama lain.
Presiden Iran dan Uganda setelah pertemuan khusus antara keduanya, juga akan menggelar pertemuan delegasi tingka tinggi.
Sayid Ebrahim Raisi dalam kunjungan tiga hari ke negara-negara Afrika, hari Rabu (12/7/2023) tiba di bandara Nairobi dan disambut pejabat Kenya. Kemudian upacara penyambutan resmi oleh Presiden Kenya, William Ruto digelar di istana kepresidenan negara ini.
Selama kunjungan ke Kenya, Presiden Raisi bertemu dengan Presiden William Ruto, dan kemudian delegasi tingkat tinggi kedua negara menggelar lobi serta menandatangani lima dokumen kerja sama bilateral penting.
Di antara agenda kunjungan Presiden Raisi ke Kenya adalah mengunjungi Rumah Inovasi dan Teknologi Iran di Nairobi dan pertemuan dengan bisnismen dan aktivis ekonomi Iran dan Kenya.
Presiden Raisi hari Rabu waktu setempat, dan setelah mengakhir kunjungannya ke Kenya meninggalkan Nairobi menuju Uganda dengan dilepas oleh menlu negara ini.
Ini merupakan kunjungan pertama presiden Iran ke Afrika selama 11 tahun terakhir.
Sambutan Hangat Presiden Zimbabwe kepada Mitranya dari Iran
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menyambut hangat kunjungan mitranya dari Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi di bandara internasional Harare pada hari Kamis, 13 Juli 2023.
Ratusan warga Zimbabwe mengibarkan bendera Zimbabwe dan Iran serta memegang plakat bergambar Raisi. Zimbabwe menjadi negara terakhir selama tur kunjungan Raisi ke Afrika pada bulan ini. Dia telah mengunjungi Kenya dan Uganda.
Iran dan Zimbabwe berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) dan perjalanan Raisi ke Afrika, yang sudah termasuk ke Kenya dan Uganda, merupakan bagian upaya Iran untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara sahabat.
Iran dan Zimbabwe telah memiliki komisi permanen bersama untuk hubungan politik dan perdagangan.
Delegasi Iran dan Zimbabwe pada hari Kamis (13/7/2023) menandatangani 12 nota kesepahaman baru, termasuk perjanjian di bidang pertanian, farmasi, telekomunikasi, gas, energi dan pendidikan.
Iran juga menandatangani perjanjian dengan Kenya dan Uganda pada hari Rabu.
"Kerja sama kita dengan Zimbabwe dan kerja sama kita dengan benua Afrika yang merupakan benua penuh potensi dapat membantu kita untuk kemajuan bersama," kata Raisi.
Zimbabwe, Tujuan Terakhir Lawatan Presiden Raisi
Presiden Republik Islam Iran dalam lawatannya ke Benua Afrika, setelah Kenya dan Uganda hari Kamis (13/7/2023) tiba di Zimbabwe dan bertemu pejabat negara ini.
Selama kemenangan Revolusi Islam, Afrika senantiasa menjadi prioritas dalam kebijaan luar negeri Iran, tapi pemerintah ke-13 pimpinan Presiden Raisi sejak awal pemerintahnnya pada Agustus 2021 menunjukkan tekad lebih serius bagi kehadiran Iran di Benua Afrika.
Selaras dengan kebijakan pemerintah ke-13, Menlu Hossein Amir-Abdollahian Juli 2022 berkunjung ke Mali dan kemudian ke Tanzania serta Zanzibar, serta Januari 2023 berkunjung ke Mauritania. Presiden Iran Rabu (12/7/2023) dini hari sebelum bertolak ke Afrika mengatakan, " Negara-negara Afrika siap bekerja sama dengan kami; Pandangan beberapa negara terhadap benua ini adalah eksploitatif, tetapi pandangan Republik Islam Iran adalah pandangan sinergi dan martabat manusia terhadap mereka, dan hubungan ini bisa dalam berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi; Pangsa kami dalam perdagangan Afrika rendah dan perlu ditingkatkan."
Di antara negara-negara Afrika, Zimbabwe yang tetap memiliki hubungan baik dengan Iran setelah kemenangan Revolusi Islam. Selain itu, keberadaan kapasitas besar ekonomi di kedua negara juga membuka peluang bagi peningkatan dan perluasan hubungan serta kerja sama antara kedua pihak.
Sekaitan dengan ini, perundingan kerja sama perdagangan Iran dan Zimbabwe digelar Januari 2023 dan selama kunjungan menteri industri negara ini ke Iran. Dokumen kerja sama antara kedua negara juga ditandatangani pada sidang ke-9 Komisi Bersama.
Sekilas tentang Zimbabwe
Zimbabwe memiliki populasi sekitar 15 juta jiwa, sebuah neagra kecil di selatan benua Afrika dan dikelilingi oleh dataran. Negara ini dari timur laut, timur serta tenggara berbatasan dengan Mozambik, dan dari selatan berbatasan dengan Afrika Selatan. Dari barat dan barat daya, negara ini berbatasan dengan Botswana, dan dari utara serta barat laut berbatasan dengan Zambia. Kota terbesar di Zimbabwe adalah Harare yang juga menjadi ibu kota negara ini. Ada 16 bahasa di antara rakyat negara ini, dan Inggris, Shona dan Ndebele adalah bahasa paling populer.
Pertanian dan pertambangan sedikit banyak membantu ekspor negara ini dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Zimbabwe. Setiap tahun pendapatan Zimbabwe dari ekspor tembakau cukup signifikan, dan mengekspor tembakau ke lebih dari 60 negara dunia.
Hubungan Iran dan Zimbabwe sejak kemerdekaan negara ini cukup baik, dan tahun 1980 pejuang Zimbabwe mengirim utusan ke Iran dan bertemu dengan Imam Khomeini di Qom. Dengan demikian peluang untuk hubungan diplomatik kedua negara terbuka setelah negara ini merdeka.
Sekaitan dengan ini kedutaan besar Iran dibuka di Harare sekitar tahun 1982 (1361 HS), dan Zimbabwe membuka Kedubesnya di Tehran tahun 2003. Menyusul pembukaan kedubes Iran di Harare, kunjungan pejabat tinggi kedua negara juga meningkat.
21 MoU Iran dan Tiga Negara Afrika; Hasil Kunjungan Presiden Raisi
Presiden Iran setelah berakhirnya jadwal kunjungannya ke tiga negara Afrika dan penandatanganan 21 dokumen kerja sama dengan Kenya, Uganda dan Zimbabwe, bersama rombongan meninggalkan Harare dan bertolak ke Tehran.
Seperti dilaporan Iran Press, Sayid Ebrahim Raisi setelah berakhirnya kunjungan regionalnya ke tiga negara Afrika atas undangan resmi presiden Kenya, Uganda dan Zimbabwe, Kamis (13/7/2023) sore dengan dilepas presiden Zimbabwe meninggalkan Harare dan kembali ke Tehran.
Selama kunjungan ini, Presiden Raisi selain bertemu dengan sejawatnya dari tiga negara Afrika, Kenya, Uganda dan Zimbabwe, juga mengadakan pertemuan dengan bisnismen, aktivis ekonomi dan akademisi.
Dalam kunjungan ini juga ditandantangani 21 nota kesepahaman (MoU) antara petinggi Iran dengan sejawatnya dari Kenya, Uganda dan Zimbabwe untuk meningkatkan level hubungan negara negara-negara sahabat dan searah ini.
Dalam rangka interaksi konstruktif dengan dunia, Republik Islam Iran tidak hanya memiliki pandangan satu dimensi terhadap negara-negara Eropa, tetapi benua Afrika dan Asia juga ditekankan oleh Republik Islam Iran.
Pasar luas Afrika menjadi kesempatan yang tepat bagi penjualan produk Iran, dan dalam kondisi seperti ini, Benua Afrika memiliki posisi istimewa dalam kebijakan luar negeri Iran.
Pejabat Tinggi Militer Pakistan ke Tehran, Ini yang Diharapkan Iran
Panglima Militer Pakistan Jenderal Sayid Asim Munir melakukan kunjungan dua hari ke Tehran untuk bertemu dan berdialog dengan pejabat tinggi politik dan militer Republik Islam Iran.
Dalam lawatan tersebut, Munir akan membicarakan kerja sama bilateral, khususnya di bidang keamanan dan pertahanan dengan pejabat tinggi politik dan militer Iran.
Kunjungan Munir ke Tehran berlangsung ketika perbatasan bersama antara Iran dan Pakistan masih menjadi tempat aman bagi kelompok-kelompok teroris dan musuh Republik Islam Iran. Di antara kelompok teroris ini menamakan diri sebagai Jaishul 'Adl.
Serangan terbaru kelompok teroris ini terjadi di Kepolisian Sektor (Polsek) 16 Koy-e Shohada, di kota Zahedan, provinsi Sistan Balucestan, Iran. Oleh karena itu, salah satu permintaan penting pemerintah Tehran dari militer dan pemerintah Pakistan adalah untuk secara serius menindak kelompok-kelompok teroris yang aktif di negara itu dan di sekitar perbatasan bersama dengan Iran.
Ezzatullah Yousefi, seorang pakar masalah politik, mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan telah menjadi tempat bercokol kelompok-kelompok teroris dan musuh Iran, yang mendapat dukungan oleh beberapa negara Arab di kawasan, serta kubu arogansi global. Namun, terlepas dari janji pemerintah dan militer Pakistan, hingga sekarang tidak ada tindakan serius yang dilakukan Islamabad untuk memberantas kelompok-kelompok teroris itu.
Kunjungan Panglima Militer Pakistan ke Tehran berlangsung ketika pemerintah Iran tampaknya kecewa dan kesal terhadap Pakistan disebabkan serangan teroris baru-baru ini di Zahedan.
Pihak berwenang Pakistan telah berulang kali berjanji kepada Tehran bahwa mereka akan memastikan keamanan perbatasan bersama dan tidak akan mengizinkan kelompok-kelompok teroris bercokol di Pakistan.
Oleh karena itu, kunjungan Munir ke Tehran, selain untuk "meredakan" kekeceawaan Iran, juga dapat menjadi babak baru dalam kerja sama keamanan antara Pakistan dan Iran. Tentunya hal ini dengan syarat bahwa otoritas Pakistan menepati janjinya untuk menindak kelompok-kelompok teroris di wilayahnya, dan benar-benar memberantasnya dengan serius.
Soroush Amiri, seorang pakar masalah Pakistan, mengatakan, Pakistan sekarang menghadapi masalah yang ditimbulkan oleh kelompok teroris Tehreek-e-Taliban, yang menurut pejabat Islamabad, berlindung di Afghanistan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Pakistan memahami sepenuhnya protes Iran tentang keberadaan teroris di wilayahnya. Sama seperti Pakistan mengharapkan Taliban untuk menangani para teroris yang mengancam keamanannya, Iran juga mengharapkan pemerintah Pakistan untuk mengambil tindakan dalam hal ini.
Yang pasti, kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan ke Tehran menunjukkan bahwa Pakistan menyadari kepekaan Iran mengenai masalah keamanan, dan Islamabad telah memahami bahwa jika Tehran terus tidak puas dengan kinerja Islamabad yang tidak serius menindak kelompok-kelompok teroris, maka akan menyebabkan terisolasi Pakistan di kawasan. Mengapa demikian? Karena negara-negara yang tidak serius menangani terorisme, tindakan ini akan mengancam keamanan kawasan.
Sebenarnya, hubungan bilateral antara Iran dan Pakistan di bidang pertahanan, militer, dan keamanan, termasuk pertukaran delegasi Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut kedua negara, telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini menunjukkan upaya kedua negara untuk memperkuat kerja sama keamanan. Iran berharap kerja sama ini akan efektif untuk memperkuat fondasi keamanan dan perdamaian di perbatasan bersama dan dalam rangka memberantas terorisme.