Pesan Rahbar terkait Penistaan Al-Quran di Swedia
(last modified Sat, 22 Jul 2023 11:05:45 GMT )
Jul 22, 2023 18:05 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut aksi penistaan al-Quran di Swedia sebagai peristiwa pahit dan konspirasi serta ancaman.

Rahbar menegaskan, hukuman paling berat bagi pelaku kejahatan ini disepakati semua ulama Islam.

Ayatullah Khamenei dalam pesannya terkait penistaan al-Quran di Swedia menambahkan, pemerintah Swedia harus menyerahkan pelaku kejahatan ini ke pengadilan negara-negara Islam.

Dalam teks pesan Rahbar disebutkan, pemerintah Swedia harus menyadari bahwa dengan melindungi penjahat dan kriminal, negara ini telah menggelar perang dengan dunia Islam, serta menarik kebencian dan permusuhan seluruh bangsa Muslim dan banyak pemerintah mereka ke arah dirinya sendiri.

"Tugas pemerintah Swedia adalah menyerahkan pelaku kejahata ini kepada instansi hukum dan pengadilan negara-negara Islam," tegas Rahbar.

Rahbar menegaskan, para konspirator dibalik layar harus menyadari bahwa kehormatan al-Quran dari hari ke hari semakin bertambah, dan cahaya petunjuk semakin cemerlang, konspirasi semisal ini dan pelakunya terlalu rendah untuk dapat mencegah kecemerlangan yang terus meningkat ini.

Salwan Momika

Kamis (20/7/2023), Salwan Momika, seorang pengungsi Irak di Swedia setelah mendapat izin dari polisi negara ini, untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan lalu, melakukan penistaan al-Quran, dan aksi ini menuai respon keras dari negara-negara Islam.

Negara-negara Islam, seraya mengutuk penodaan al-Qur'an, memanggil duta besar dan kepala misi diplomatik Swedia di negara-negara tersebut. Republik Islam Iran juga memanggil duta besar Swedia ke Kementerian Luar Negeri dan mengumumkan bahwa mengingat berakhirnya misi duta besar Swedia di Tehran dan perintah Presiden Republik Islam Iran, selama pemerintah Swedia tidak mengambil langkah-langkah efektif untuk menjaga kesucian kitab samawi dan al-Qur'an, serta tidak menangani secara serius orang atau gerakan yang mengulangi penghinaan semacam itu di Swedia untuk kedua kalinya, maka Iran tidak akan menerima duta besar Swedia baru yang seharusnya tiba di Tehran dalam beberapa hari mendatang. (MF)

 

Tags