Rahbar kepada Para Mahasiswa: Berpikirlah Kritis, Bermartabat dan Maju
(last modified Mon, 08 Apr 2024 07:23:18 GMT )
Apr 08, 2024 14:23 Asia/Jakarta
  • Rahbar kepada Para Mahasiswa: Berpikirlah Kritis, Bermartabat dan Maju

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyerukan supaya mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan menghadirkan solusi baru untuk mewujudkan tujuan dasar dan kemajuan di berbagai bidang tanpa kemunduran material dan spiritual nasional.

Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, dalam pertemuan dengan mahasiswa dan perwakilan organisasi politik, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan di universitas-universitas Iran hari Minggu (7/4/2024) menyebut dinamika mahasiswa bersifat dinamis, bahagia, antusias dan kritis. 

"Setiap usulan harus memiliki kedalaman analitis dan intelektualitas, realistis dan matang serta membantu memecahkan masalah," ujar Rahbar

Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei menyebut Ramadhan tahun ini sebagai bulan yang baik dalam hal munculnya aspek spiritual di masyarakat, termasuk maraknya sesi pengajian, dan menasihati siswa untuk menjaga kecerahan dan kemurnian yang dicapai di bulan ini. 

"Cara utama untuk mencapai tujuan ini dengan menghindari dosa," ujar tegas Ayatullah Khamenei.

Pemimpin Besar Revolusi Islam memandang kelalaian dan dosa di media sosial yang harus menjadi perhatian, dengan mengungkapkan, "Beberapa percakapan dan tulisan di media sosial, yang dilakukan tanpa penelitian, perhatian dan ketelitian sebagai contoh kelalaian yang harus bertanggung jawab dihadapan Tuhan,".

Ayatullah Khamenei menggambarkan mahasiswa sebagai elemen muda, kuat, termotivasi, orang yang berilmu, dan berpikir yang harus memberikan kontribusinya bagi masa depan bangsa dan negara.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan bahwa cita-cita Republik Islam dapat diringkas dalam dua judul umum, yaitu "mengelola negara dengan cara Islami" dan "menyediakan model pemerintahan yang baik bagi masyarakat dunia.".

Menurut Rahbar, kedua cita-cita Republik Islam ini membutuhkan peran aktif kalangan intelektual, termasuk para mahasiswa. 

"Menjalankan negara dengan cara yang Islami berarti berada di jalur kemajuan material dan spiritual tanpa henti dan tanpa mundur, mewujudkan kesejahteraan umum, keamanan fisik dan moral, kemajuan ilmu pengetahuan, perluasan kesehatan, menjaga populasi tetap muda, membangun dan mengembangkan berbagai jenis inovasi, dan menegakkan keadilan sebagai isu utama kemajuan material," papar Ayatullah Khamenei.

Ayatollah Khamenei juga menyebut ilmu sebagai pilar utama universitas dan menekankan tiga tugas utama universitas, yaitu mendidik para ahli, menghasilkan ilmu pengetahuan dan “memberi arahan pada pendidikan ahli dan produksi ilmu pengetahuan. 

"Tugas ketiga perguruan tinggi di dunia adalah memberikan arahan. Mereka mempunyai kendala dalam mendidik ilmuwan dan menghasilkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu produknya menjadi alat kekuatan arogan dan Zionis," tegasnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan semua elemen universitas, termasuk administrator, profesor, mahasiswa dan buku teks, pada tiga tugas penting ini, yang mengaitkan bagian penting dari prestise global Iran dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. 

"Dengan mempertahankan prestise tersebut, negara secara ilmiah semakin kaya, dan tentu saja negara-negara arogan tidak menyukai kekuatan dan kebanggaan tersebut bagi Iran," tambah Rahbar.(PH)