Pars Today

Syahid Qassem Soleimani, atau yang lebih dikenal dengan Haj Qassem, adalah mantan Komandan Pasukan Quds, IRGC, dan komandan poros perlawanan Asia Barat, dalam menghadapi Rezim Zionis, dan Amerika Serikat.

 

Setelah kemunculan ISIS di Irak dan Suriah, Haj Qassem, diundang ke kedua negara itu, untuk mengoordinasi pasukan rakyat lewat kerja sama pemerintah dua negara, dan memerangi kelompok teroris ISIS.

 

Dalam perjuangan menumpas kelompok teroris ISIS, di Irak dan Suriah, Syahid Qassem Soleimani, memainkan peran kunci, dan khusus.

 

Keterampilan dan kecerdasan Haj Qassem, dalam menjalankan taktik militer, dan menggagalkan skenario pendudukan sedemikian hebatnya sehingga ia dijuluki sebagai "Jenderal Tanpa Bayangan". Akhirnya pada usia 63 tahun, hari Jumat, 3 Januari 202, beliau gugur di Irak, dalam sebuah operasi teror oleh AS.

 

Serangan teror tersebut menyebabkan Iran, melancarkan serangan balasan luar biasa ke pangkalan militer AS, di Irak, Ain Al Assad, dengan rudal, dan setelah itu pecahlah pertempuran tidak resmi melawan pasukan AS, di kawasan Asia Barat.

 

Di bawah ini 12 buku tentang Syahid Qassem Soleimani yang terlaris di Iran,

 

 

 

Buku berjudul "Kami Tak Takut Apa pun" adalah biografi yang ditulis sendiri oleh Syahid Qassem Soleimani. Buku ini merupakan karya pertama yang diterbitkan oleh penerbit Maktab-e Haj Qassem. Buku yang diberi catatan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, ini memuat tulisan-tulisan tangan Syahid Qassem Soleimani, sejak masa kanak-kanak, dan kehidupannya di desa Qanat-e Malek, Provinsi Kerman, hingga pertengahan perjuangan Revolusi Islam Iran, tahun 1978.

 

 

 

 

Buku ini menceritakan persahabatan 40 tahun seorang kawan dengan Haj Qassem, yang ditulis sendiri oleh Hojatoleslam Ali Shirazi, dan diterbitkan oleh penerbit Khat-e Moghaddam.

 

Hojatoleslam Ali Shirazi, dalam buku "Haj Qassem yang Saya Kenal", menceritakan kenangan-kenangan dirinya selama 40 tahun berkawan dengan Syahid Qassem Soleimani.

 

Buku yang terdiri dari 12 bab ini menceritakan persahabatan keduanya selama masa perang, dan ketika Hojatoleslam Ali Shirazi, menjadi salah satu anggota pasukan Haj Qassem.

 

 

 

 

Buku ini menceritakan kenangan-kenangan Syahid Qassem Soleimani, dengan mengenalkan tokoh-tokoh seperti Malik Ashtar, sebagaimana dicatat dalam Al Quran, dan hadis. Buku ini ditulis Mohammad Mohammadi Nia, dan Assadollah Mohammadi Nia, dan diterbitkan oleh penerbit Sabt-e Akbar.

 

Buku "Haj Qassem Sahabat Kami yang Berbahagia", menulis biografi Syahid Qassem Soleimani, dalam pandangan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, mengisahkan kenangan-kenangan serta perkataan Haj Qassem, dari mulut Sekjen Hizbullah Lebanon, dan surat wasiat beliau.

 

 

 

 

 

Buku "Saya Qassem Soleimani", ditulis oleh Morteza Shahkaram, dan diterbitkan oleh penerbit Soureh Mehr. Buku ini adalah rangkaian dari lima naskah yang berusaha mengenalkan lebih dekat Syahid Qassem Soleimani, kepada para pembaca, dan untuk digunakan oleh kelompok-kelompok pementasan drama muda.

 

Lima naskah drama tersebut adalah Istana Kepresidenan, Serdadu Sang Jenderal, Orang Hilang Kedua, dan naskah pendek, Saya Qassem Soleimani.

 

 

 

 

 

Buku ini ditulis oleh Abbas Mirzaei, dan diterbitkan oleh penerbit Ya Zahra. Buku "Kisah Haj Qassem Soleimani", adalah kompilasi beberapa buku yang membahas bagaimana Haj Qassem memperlakukan anggota pasukannya di medan tempur, dan pada kondisi tersulit.

 

Buku pertama berjudul Serangan ke Penyerang, berisi kenangan pada Januari 1982, dari mulut komandan Divisi 41 Sarallah. Buku kedua berjudul Pertempuran Seyyed Jaber, menceritakan kenangan prajurit ini sejak April-Juni 1982.

 

 

 

 

 

Buku ini adalah penggalan-penggalan kenangan lisan terkait Haj Qassem, Komandan Pasukan Quds IRGC, yang ditulis oleh Ali Akbari Mozdabadi, dan diterbitkan oleh penerbit Ya Zahra.

 

Buku Zolfaghar, terdiri dari 248 halaman, dan menceritakan untuk pertama kalinya era Pertahanan Suci hingga perjuangan-perjuangan melawan kelompok teroris di Suriah dan Irak.

 

Untuk pertama kalinya sekitar 100 halaman dari buku Zolfaghar, memuat foto-foto yang jarang dipublikasikan terkait Letjen Syahid Qassem Soleimani.

 

 

 

 

 

Buku ini menceritakan kenangan para sahabat, dan kawan seperjuangan Haj Qassem, yang ditulis oleh Ali Akbar Mozdabadi, dan diterbitkan oleh penerbit Ya Zahra.

 

Maret juga dianggap sebagai "semangat perjuangan", dan "pelindung perdamaian". Maret mewakili semua keyakinan manusia kuno terkait perang dan damai. "Kelahiran Bulan Maret" berisi kenangan para sahabat, kawan seperjuangan, dan orang-orang dekat Haj Qassem.

 

Kenangan-kenangan ini berasal dari kejadian di Suriah, Irak, hingga gugur, dan perilaku Haj Qassem, yang diungkap melalui wawancara dengan beliau.

 

 

 

 

 

Buku ini ditulis oleh Alemeh Tahmasebi, Leyla Mousavi, dan Mahdi Ghorbani, dan menceritakan kehidupan serta pertempuran-pertempuran yang diikuti Haj Qassem. Selain itu, buku ini juga memuat penjelasan lengkap terkait Haj Qassem.

 

 

 

 

 

Salah satu buku terpenting yang menjelaskan pemikiran Haj Qassem, adalah "Spiritualitas Sosial dalam Ajaran Soleimani", yang diterbitkan oleh Pusat Riset Budaya dan Pemikiran Islam, dan buku "Ajaran Soleimani", yang diterbitkan penerbit Astan Qods Razavi.

 

 

 

 

 

Buku ini mencoba mengulas pemikiran-pemikiran strategis Haj Qassem, dalam masalah kepemimpinan (Wilayah), revolusi, Pertahanan Suci, kesyahidan, pembela tempat suci, budaya, dan kesenian.

 

Karakteristik khusus buku ini adalah, setiap kali penulis menceritakan tentang pemikiran Haj Qassem, ia selalu menyertakan bukti di catatan kaki, dan selain mengenalkan Haj Qassem, buku ini juga memberikan informasi lain kepada para pembaca.

 

Buku Saudara Qassem, terdiri dari 10 bab yang masing-masing diberi judul, Kepemimpinan dan Kepatuhan, Revolusi Islam, Pertahanan Suci, Syahid dan Kesyahidan, Syuhada Pertahanan Suci, Iran dan Keiranan, Poros Perlawanan, Para Pembela Tempat Suci, Syuhada Pembela Tempat Suci, dan Budaya dan Seni, buku ini ditulis oleh Abozar Mehrvan Far.

 

 

 

 

 

Buku ini menceritakan kenangan Brigjen Hossein Maroufi, terkait Syahid Qassem Soleimani, yang ditulis oleh Afsar Fazeli. Buku ini memuat bukti-bukti keberanian dan heroisme Haj Qassem, yang jarang terungkap ke publik selama delapan tahun perang Pertahanan Suci, dan era penyanderaan.

 

Menurut Brigjen Hossein Maroufi, Syahid Qassem Soleimani, adalah komandan termuda Divisi 41 Sarallah, IRGC, selama era perang Pertahanan Suci.

 

 

 

 

 

Buku ini berusaha menyuguhkan sekilas kehidupan perjuangan, dan teladan Syahid Qassem Soleimani, kepada para pembacanya. Buku ini dicetak dalam bentuk tulisan yang dilengkapi gambar-gambar berwarna, sehingga pembaca selain dapat menyaksikan foto sebagian komandan poros perlawanan, juga membaca kenangan mereka tentang Haj Qassem.

 

 

Alur buku ini disusun sedemikian rupa sehingga para pembaca semakin dalam mengenal pemikiran Syahid Qassem Soleimani. (HS)