Rahbar ke Parlemen Iran: Mengabdi pada Rakyat adalah Anugerah Ilahi
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pesannya bertepatan dengan dimulainya kinerja parlemen Republik Islam Iran ke-12, menyebut pembentukan parlemen yang seimbang bergantung pada interaksi yang disiplin dan simpatik dengan lembaga lain serta perilaku kolektif yang benar dan sabar di dalam badan legislatif.
"Parlemen harus senantiasa menciptakan ketenangan dan harapan, motivator upaya dan menyeru pada empati dan persaudaraan di lingkungan publik negara," tegas Rahbar.
Menurut laporan bidang Humas Kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei Senin (27/5/2024) dalam pesannya bertepatan dengan dimulainya masa kerja parlemen ke-12 menyebut menarik hati rakyat dan rasa syukur mereka yang tak tergoyahkan dengan melayani orang lain dan melakukan perbuatan baik akan mendapat pahala ilahi.
Rahbar mengingatkan, tasyi' jenazah mendiang presiden beserta rekan-rekannya yang dihadiri jutaan orang adalah contoh dari pahala ilahi bagi orang-orang tercinta ini.
"Kini, setelah masa jabatan parlemen ke-12 dimulai seperti biasa pada tanggal yang ditentukan dan tanpa penundaan, saya dengan rendah hati berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Bijaksana serta bersyukur atas kelanjutan dan kekuatan demokrasi agama, yang merupakan anugerah besar Tuhan bagi bangsa Iran," ungkap Rahbar.
Rahbar menegaskan, "Setiap parlemen baru dapat menciptakan sinar baru di cakrawala cerah negara dan meningkatkan harapan dan motivasi bangsa, kombinasi wakil-wakil segar dengan wakil-wakil terpilih yang berpengalaman menyampaikan pesan bahwa rumah rakyat (parlemen), dengan menggunakan wewenangnya dalam konstitusi dan dengan komitmen terhadap tanggung jawab beratnya di antara pilar-pilar negara akan mampu memadukan modernitas dan inovasi dengan kedewasaan dan keseriusan serta menjauhkan legislasi dan pengawasan dari turbulensi dan kebingungan serta stagnasi dan kemandekan."
Ayatullah Khamenei dalam pesannya mengingatkan, tidak diragukan lagi, interaksi yang disiplin dan penuh empati dengan kekuatan lain serta perilaku kolektif yang benar dan sabar di lembaga legislatif akan membantu mencapai semua karakteristik parlemen yang seimbang dan akan membuat kenangan baik para wakil rakyat bertahan lama.
"Hal yang selalu saya tekankan adalah parlemen harus memberikan kenyamanan, harapan, motivasi dan mengajak empati dan persaudaraan di lingkungan masyarakat negara. Di parlemen sendiri, kontestasi media yang tidak berguna dan kontroversi politik yang merugikan tidak boleh menghabiskan waktu dan periode singkat tanggung jawab; Jika tidak, maka kapasitas berharga dari kehadiran wakil-wakil yang menduduki posisi tinggi ini akan hilang dan ini merupakan kerugian yang besar," tegas Rahbar.
Lebih lanjut Rahbar menambahkan, "Hal lainnya mengenai sumpah jabatan (wakil rakyat) adalah bahwa sumpah ini bukanlah suatu pertunjukan atau upacara; Itu adalah sumpah yang nyata dan bertanggung jawab yang akan memiliki dampak di dunia dan akhirat. Para wakil yang terhormat harus menjaga sumpah syariah ini di depan mata mereka selama masa perwakilan mereka dan mempertimbangkan kepatuhan terhadap sumpah tersebut sebagai kriteria untuk menilai kinerja mereka."
"Poin berikutnya terkait dengan kewajiban moral, gaya hidup Islami yang merupakan bagian penting dari kebajikan moral menjadi lebih penting dalam menghadapi tantangan politik dan persaingan yang sah. Di sinilah ketakwaan dan sikap pemaaf, keadilan, kejujuran, tanggung jawab dan kerja tanpa pamrih mengungkapkan nilai sebenarnya. Para Syuhada Pengabdian -(Syahid Sayid Ebrahim Raisi dan tim pendampingnya), yang kini ditangisi oleh seluruh negeri - salah satu ciri mereka adalah menjaga kebajikan moral. Penjagaan diri di bidang ini harus ditanggapi dengan serius," kata Rahbar.
Ayatullah Khamenei mengatakan, "Poin terakhir adalah pengingat akan fakta bahwa setiap anggota parlemen merupakan perwakilan seluruh bangsa Iran; Artinya, tugas utama perwakilan adalah menjamin kepentingan nasional. Tindak lanjut permasalahan konstituen harus dilakukan dalam kerangka pandangan makro permasalahan negara dan persetujuan rencana pembangunan yang ekstrim dan melampaui kapasitas anggaran pembangunan harus dihindari."
Acara pembukaan parlemen Iran masa jabatan kedua belas, dengan kehadiran perwakilan terpilih serta pejabat nasional dan militer, dimulai Senin pagi ini di aula terbuka parlemen. (MF)