Presiden Iran: Jika Energi dari Teluk Persia Terputus, Semua akan Lumpuh

Masoud Pezeshkian dalam Forum Dialog Tehran, Minggu (18/5/2025) menuturkan, statemen-statemen yang disampaikan musuh berusaha menciptakan citra buruk atas Iran, sehingga bisa mengadu domba negara-negara kawasan.

 

Ia menambahkan, “Kita harus menerima bahwa kita hidup di sebuah rumah kehidupan, dan rumah ini milik kita semua bukan milik segelintir orang atau sekelompok orang tertentu, bukan milik golongan atau faksi tertentu, bukan milik satu kaum, ras atau suku tertentu, tapi milik kita semua.”

 

Akan tetapi, kata Pezeshkian, Israel, mengabaikan hak-hak manusia, mengusir orang-orang Palestina, dari rumah-rumah mereka, dan setiap hari membunuh mereka, lalu bicara soal kemanusiaan.

 

“Tidak ada seorang manusia pun yang mau berada di bawah pemaksaan, dan menjadi objek penindasan atau bersedia menerimanya,” imbuh Presiden Iran.

 

Pezeshkian melanjutkan, “Pesan saya untuk berinteraksi konstruktif, dan memperluas hubungan tidak diterima oleh negara-negara Barat. Kami tidak berselisih dengan siapa pun, kami mengulurkan tangan persahabatan kepada semua.”

 

Menurutnya Presiden Amerika Serikat datang ke kawasan dan mengatakan Iran mengancam kawasan. Ia bertanya, apakah Iran, yang membombardir rumah-rumah warga? Apakah Iran yang meneror para ilmuwan? Di hari pelantikan Presiden Iran di Tehran, apakah Iran, yang meneror Ismail Haniyeh?

 

Presiden Iran menegaskan, “Jika energi tidak bisa sampai ke sana dari Teluk Persia, maka semua akan lumpuh, tapi mereka berusaha mengadu domba kami, sehingga bisa dengan mudah mengangkut energi kami apa pun risikonya, dan setelah mengangkut minyak kami, mereka memberikan senjata kepada kami untuk memerangi satu sama lainnya.” (HS)