Mengapa Iran Tidak akan Mundur dari Haknya untuk Memperkaya Uranium?
(last modified Tue, 20 May 2025 03:18:11 GMT )
May 20, 2025 10:18 Asia/Jakarta
  • Reaktor pembangkit tenaga listrik Bushehr
    Reaktor pembangkit tenaga listrik Bushehr

Pars Today - Menanggapi pernyataan Steve Witkoff, pemimpin negosiator delegasi AS, Menteri Luar Negeri Iran Sayidd Abbas Araghchi menegaskan, "Pencapaian kesepakatan sudah di depan mata dan kami siap untuk memulai pembicaraan serius. Bagaimanapun, pengayaan uranium di Iran akan terus berlanjut terlepas dari apakah kesepakatan tercapai atau tidak."

Menyusul pernyataan Steve Witkoff, pemimpin tim negosiasi AS, tentang pengayaan uranium di Iran harus mencapai titik nol, Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi menulis di akun X miliknya, "Dalam negosiasi mengenai program nuklir damai Iran, pihak Amerika secara alami bebas untuk mengekspresikan apa pun yang mereka anggap perlu di ruang publik demi mengekang tekanan kelompok-kelompok berpengaruh yang merupakan elemen-elemen jahat yang, setidaknya di pemerintahan sebelumnya."

Araghchi menambahkan, Namun Iran bertanggung jawab penuh atas perilakunya sendiri. Oleh karena itu, kebijakan Republik Islam Iran adalah menghindari negosiasi di ranah publik, terutama mengingat kesenjangan yang semakin lebar yang terlihat akhir-akhir ini antara posisi publik dan privat pihak Amerika, serta fluktuasi mingguan dalam posisi mereka.

Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi

Menekankan bahwa posisi kami mengenai hak-hak Iran sebagai anggota Traktat Non-Proliferasi (NPT) sepenuhnya jelas dan tidak dapat tafsirkan, Araghchi mencatat, Tidak ada skenario atau situasi di mana warga Iran akan membiarkan hak mereka dirampas. Menguasai pengetahuan pengayaan uranium adalah pencapaian dalam negeri yang telah diupayakan dengan keras. Sebuah pencapaian yang merupakan hasil dari upaya ilmiah selama bertahun-tahun dan pengorbanan yang signifikan dengan mengorbankan uang dan nyawa.

“Jika Amerika Serikat benar-benar berupaya mencegah Iran memiliki senjata nuklir, kesepakatan sudah di ambang pintu, dan kami siap untuk mengadakan pembicaraan serius guna mencegah skenario seperti itu terjadi secara permanen," tulis Menteri Luar Negeri Iran.

Mengacu pada negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, Mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat dapat dicapai, tapi realisasinya memerlukan syarat mendasar, yaitu pihak Amerika menghindari pendekatan pemaksaan dan kekuatan. Karena kami tidak akan tunduk pada kekuatan dalam kondisi apa pun.

Steve Witkoff sebelumnya mengklaim, Kami mengajukan proposal kepada Iran dan kami percaya bahwa tanpa tidak menghormati mereka, mereka harus memeriksa masalah pengayaan uranium.

"Kami tidak dapat menerima perjanjian dengan Iran yang mencakup kemampuan negara tersebut untuk memperkaya uranium," jelasnya.

Pemimpin tim negosiasi Amerika mengatakan, Kami tidak akan membiarkan Iran memperoleh bom nuklir.

Republik Islam Iran selalu menekankan haknya yang tidak dapat dicabut untuk penggunaan energi nuklir secara damai dan mengupayakan hak ini dalam kerangka perjanjian internasional seperti NPT dan di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Menurut aturan IAEA, pengayaan uranium untuk tujuan damai seperti pembangkitan listrik dan penggunaan medis merupakan hak legal Iran, dan tidak ada negara yang dapat menolak hak ini.

Iran telah menunjukkan bahwa mereka selalu mematuhi kewajiban internasionalnya dan siap berunding untuk menghapus sanksi yang tidak adil.

Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengingkari hak ini. Karena masalah ini tidak hanya terkait dengan keamanan nasional Iran, tapi juga berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi negara.

Meskipun adanya sanksi dan penarikan diri sepihak Amerika Serikat dari JCPOA, Republik Islam Iran tetap berkomitmen pada kewajibannya dan terus bekerja sama dengan IAEA.

Dalam empat putaran negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat, tim perunding Iran juga telah menekankan dengan itikad baik tuntutan Iran yang sah dan legal untuk penggunaan energi nuklir secara damai.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat berlangsung dalam situasi di mana faksi-faksi ekstremis dan penghasut perang di Washington, bersama dengan beberapa pejabat pemerintah Washington, terus mengambil posisi anti-Iran.

Iran selalu menekankan bahwa mereka akan melindungi pencapaian nuklirnya, termasuk pengayaan uranium dalam negeri, yang merupakan hasil upaya para ilmuwan dan pakar dalam negeri, dan bahwa retorika dan ancaman pejabat Amerika tidak akan mengganggu keputusan ini.

Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat akan diselesaikan dalam kondisi di mana pejabat Amerika menahan diri dari membuat tuntutan yang tidak masuk akal dan juga membuka jalan bagi pencabutan sanksi anti-Iran yang sepihak dan represif.(sl)