Iran: Cerminan Kelemahan Militer Amerika / Washington dalam Pusaran Ambisi Tel Aviv
(last modified Fri, 04 Jul 2025 02:14:06 GMT )
Jul 04, 2025 09:14 Asia/Jakarta
  • Tentara AS
    Tentara AS

Pars Today - Analis Amerika mengatakan bahwa serangan terbaru Washington terhadap Iran mengungkap kelemahan industri pertahanan Amerika.

Dalam dukungan penuhnya terhadap rezim Zionis, Washington menyerang fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni.

Iran mengutuk keras agresi AS itu, dan menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap prinsip-prinsip paling mendasar dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan aturan hukum internasional".

Menurut laporan Pars Today  mengutip Mashregh, analis Amerika Brandon Daniels menekankan, Serangan AS baru-baru ini terhadap Iran telah mengungkap kelemahan industri pertahanan AS.

Daniels menambahkan, Konflik dengan Iran menunjukkan bahwa AS harus mempertimbangkan kembali rantai pasokan industri pertahanannya.

Aktivis dunia kecerdasan buatan ini menunjukkan bahwa lebih dari 28.000 perusahaan Amerika bergantung pada teknologi yang diproduksi, diperbarui, atau dilindungi di Wilayah Pendudukan.

Menurutnya, Dengan dimulainya konflik Israel-Iran, aktivitas perusahaan-perusahaan ini menghadapi risiko gangguan.

“Jika konflik Israel dengan Iran meningkat menjadi perang skala penuh, Amerika Serikat harus segera mendesain ulang rantai pasokannya untuk mendukung sistem seperti pembom B-2,” kata CEO Exziger.

Amerika Serikat harus merencanakan rantai pasokannya untuk jangka waktu enam bulan hingga enam tahun, kata Daniels, seraya mencatat bahwa Amerika Serikat hanya dapat memasok suku cadang yang dibutuhkan oleh industri pertahanan selama beberapa hari atau minggu.

Amerika dalam pusaran ambisi Tel Aviv

Sementara itu, Diako Hosseini, pakar hubungan internasional mengatakan, Memang benar bahwa karena kekuatan lobi Yahudi yang besar di Washington, Israel dapat melakukan hampir apa pun yang diinginkannya di Amerika, tapi pada saat yang sama, kritik terhadap Israel, atau setidaknya bagian ekstremis dari rezim ini, oleh pejabat publik dan pemerintah Amerika, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan dua dekade lalu.

Diako Hosseini menekankan, Meskipun pemerintahan Trump yang ekstrem mendukung Israel, tingkat kritik di Amerika terhadap Israel dan dukungan pemerintah AS untuk Israel semakin meningkat.

“Lobi Israel dapat terus menyeret Amerika ke dalam pusaran ambisi Tel Aviv di masa mendatang, tetapi pada saat yang sama, arus kritik politik dan sosial ini juga tumbuh di Amerika,” pungkas pakar hubungan internasional ini.(sl)