Berapa Banyak Perusahaan Internasional yang Terlibat dalam Genosida di Gaza?
Pars Today - Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan laporan tentang partisipasi perusahaan internasional dalam genosida di Gaza.
(last modified Wed, 02 Jul 2025 08:34:08 GMT )
Jul 02, 2025 15:34 Asia/Jakarta
  • Francesca Albanese, Pelapor Khusus HAM PBB di Palestina
    Francesca Albanese, Pelapor Khusus HAM PBB di Palestina

Pars Today - Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa menyampaikan laporan tentang partisipasi perusahaan internasional dalam genosida di Gaza.

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki mengumumkan dalam sebuah laporan pada Selasa (01/07/2025) malam bahwa lebih dari 60 perusahaan internasional terlibat dalam kejahatan Israel di Gaza.

Menurut laporan Pars Today, Albanese mengatakan bahwa laporan itu disiapkan berdasarkan lebih dari 200 dokumen dan informasi dari pemerintah, pembela hak asasi manusia, perusahaan, dan akademisi.

Albanese menggambarkan tindakan perusahaan internasional dalam genosida di Gaza sebagai bagian dari "kampanye genosida" dan menambahkan, Sementara kehidupan di Gaza sedang dihancurkan dan Tepi Barat mengalami peningkatan serangan, laporan ini menunjukkan mengapa genosida terus berlanjut. Karena menguntungkan bagi banyak orang.

Daftar yang dipublikasikan Albanese mencakup nama-nama perusahaan besar, termasuk Lockheed Martin dan Leonardo, yang senjatanya, menurut laporan tersebut, telah digunakan dalam serangan di Gaza.

Di sektor permesinan, Caterpillar Inc. dan HD Hyundai disebut-sebut sebagai pemasok peralatan yang digunakan dalam penghancuran properti Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Laporan Albanese juga menekankan bahwa perusahaan teknologi global besar memainkan peran utama dalam sistem pengawasan Israel dan penghancuran Gaza yang sedang berlangsung. Di antaranya adalah Alphabet (perusahaan induk Google), Amazon, Microsoft, IBM dan Palantir Technologies.

Menurut pelapor PBB, perusahaan-perusahaan ini telah berkontribusi terhadap kelanjutan pendudukan dan serangan terhadap warga Palestina dengan menyediakan layanan komputasi awan, perangkat kecerdasan buatan, dan sistem pengawasan.

Dalam laporannya, Albanese menyerukan agar perusahaan-perusahaan ini berhenti bekerja sama dengan Israel dan agar para eksekutif mereka dituntut atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional.

Laporan tersebut dijadwalkan akan disampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Kamis.

Israel dan Amerika Serikat telah menarik diri dari Dewan HAM PBB dengan alasan "bias terhadap Israel".

Menanggapi laporan tersebut, pemerintah AS telah meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk memecat Albanese dan mengutuk laporannya.(sl)