Apa yang Dikejar al-Jolani, Persatuan Nasional atau Pembantaian Sektarian ?
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i174340
Pars Today - Kantor berita Reuters telah menyelidiki pembunuhan warga sipil Alawi oleh pemerintah al-Jolani di Suriah.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jul 02, 2025 21:05 Asia/Jakarta
  • al-Jolani
    al-Jolani

Pars Today - Kantor berita Reuters telah menyelidiki pembunuhan warga sipil Alawi oleh pemerintah al-Jolani di Suriah.

Enam bulan setelah pemerintah al-Jolani berkuasa di Suriah, kantor berita Reuters melaporkan dalam laporan investigasi bahwa 1.500 warga sipil Alawi dibunuh oleh pendukung pemerintah sementara pada bulan Maret. Menurut Pars Today, para korban, yang sering menjadi sasaran karena nama atau agama mereka, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.

 

Awalnya, jumlah korban diumumkan sekitar 1.000, sementara Syrian Observatory for Human Rights melaporkan jumlah kematian warga sipil pada bulan yang sama sebanyak 745, bersama dengan 125 anggota pasukan keamanan Suriah dan 148 pejuang yang setia kepada Assad. Meskipun ada perbedaan dalam angka-angka tersebut, kedua laporan tersebut menekankan satu hal: pembunuhan ini dilakukan berdasarkan perbedaan sektarian atau daerah.

 

Investigasi yang lebih rinci oleh Reuters mengungkap keterlibatan langsung beberapa unit bersenjata yang berafiliasi dengan pemerintah al-Jolani. Rezim tersebut kini didominasi oleh mantan anggota Hayat Tahrir al-Sham (HTS), cabang al-Qaeda yang, meskipun kini sudah tidak ada lagi, tetap masuk dalam daftar sanksi PBB. Pemimpinnya, Ahmed al-Sharaa, menggulingkan pemerintah Damaskus dan merebut kekuasaan pada bulan Januari.

 

Kekejaman tersebut terjadi di sedikitnya empat puluh desa atau distrik, sebagian besar dihuni oleh kaum Alawi, dan dilakukan oleh koalisi pasukan yang berbeda: mantan anggota HTS, brigade Sunni yang baru saja bergabung dengan pemerintah baru, dan unit-unit dari Kementerian Dalam Negeri Suriah. Beberapa pasukan ini, termasuk Brigade Othman dan Unit 400, sebelumnya telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

 

Di banyak daerah, para penyerang datang dengan membawa daftar nama dan menargetkan mantan anggota pasukan yang setia kepada Assad, bahkan mereka yang baru saja diampuni. Menurut informasi yang diperoleh Reuters, seluruh keluarga dieksekusi hanya karena mereka memiliki nama keluarga tertentu. Metode pembunuhan ini sangat kejam: eksekusi, mutilasi, penghinaan di depan umum, dan perekaman adegan. Puluhan wanita, anak-anak, orang tua, dan penyandang disabilitas juga tewas dalam kejahatan ini.

 

Di beberapa tempat, desa-desa Alawi dievakuasi sepenuhnya dan segera digantikan oleh keluarga-keluarga Sunni. Pertanyaan yang diajukan para penyerang saat masuk menunjukkan besarnya tragedi itu: "Apakah Anda Sunni atau Alawi?"

 

Pada saat pembunuhan itu, al-Jolani meminta para pemberontak Alawi untuk meletakkan senjata mereka dan menyerah sebelum terlambat. Setelah pertempuran berakhir, ia menyerukan "persatuan nasional." Namun, menurut Reuters, pembunuhan terhadap orang-orang Alawi terus berlanjut. (MF)