Perspektif Presiden Terpilih Iran, "Pesan Saya untuk Dunia Baru"
Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian menjelaskan pendekatannya terhadap hubungan Iran dengan negara-negara di kawasan Asia Barat, Afrika, Cina, Rusia, Eropa dan Amerika Serikat dalam sebuah catatannya yang dimuat di surat kabar Tehran Times.
Tehran, Parstoday- Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian dalam sebuah catatan eksklusif yang dimuat surat kabar Tehran Times menekankan kebijakannya sebagai presiden baru Iran dengan menegaskan komitmen pemerintahan baru Iran untuk mengurangi ketegangan dan akan menanggapi upaya baik baik dengan komitmen yang baik pula.
Dalam catatannya berjudul "Pesan Saya untuk Dunia Baru", menyoroti panggung global yang melampaui pola tradisional, dengan menekankan penguatan hubungan yang saling menguntungkan dengan aktor-aktor internasional yang sedang berkembang di belahan dunia selatan.
Teks lengkap catatan eksklusif Masoud Pezeshkian di koran Tehran Times sebagai berikut:
Pesan Saya untuk Dunia Baru
Di tengah perang dan kerusuhan di kawasan, Iran menggelar pemilu yang kompetitif, damai dan tertib untuk menunjukkan stabilitasnya dan membantah klaim beberapa pakar Iran dari beberapa negara. Stabilitas politik dan mekanisme penyelenggaraan pemilu yang terhormat menunjukkan kehati-hatian Pemimpin Besar Revolusi Islam, Imam Khamenei, dan komitmen rakyat Iran terhadap transisi kekuasaan secara demokratis, bahkan dalam keadaan sulit.
Saya memasuki kampanye pemilu dengan program yang menekankan pada "reformasi”, “memperkuat persatuan nasional” dan “interaksi konstruktif dengan dunia” dan akhirnya saya berhasil mendapatkan kepercayaan dari warga negara saya, bahkan para pemuda dan pemudi yang tidak puas dengan kondisi umum di negaranya.
Kepercayaan ini sangat berharga bagi saya, dan saya bertekad untuk memenuhi janji-janji yang saya buat kepada rakyat negara saya selama kampanye pemilu dengan menciptakan konsensus, baik di dalam negeri maupun internasional.
Pada awalnya, saya ingin menekankan bahwa pemerintah saya akan menempatkan pelestarian kehormatan nasional Iran dan martabat internasional sebagai agenda utama dalam situasi apa pun. Kebijakan luar negeri Iran didasarkan pada prinsip-prinsip "kehormatan, kebijaksanaan dan kemanfaatan" dan rancangan serta pelaksanaannya dipercayakan kepada presiden dan pemerintah. Saya bermaksud menggunakan semua wewenang yang diberikan kepada saya dalam posisi ini untuk mencapai tujuan besar tersebut.
Dengan pendekatan ini, pemerintahan saya bermaksud menerapkan kebijakan kemaslahatan yang sejalan dengan kepentingan nasional, pembangunan ekonomi, dan kebutuhan perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia dengan menciptakan “keseimbangan” dalam hubungan dengan semua negara. Dalam hal ini, kami menyambut baik upaya tulus untuk mengurangi ketegangan dan akan menanggapi kejujuran dengan kejujuran.
Pemerintahan baru akan memperkuat hubungan dengan tetangga dan menempatkannya menjadi prioritas. Kami akan mengupayakan pembentukan “kawasan yang kuat”, bukan hubungan di mana satu negara berusaha mendominasi negara lain. Saya sangat yakin bahwa negara-negara yang bertetangga dan bersaudara tidak boleh menyia-nyiakan sumber daya mereka yang berharga untuk kompetisi yang menguras tenaga, perlombaan senjata, dan pembatasan satu sama lain yang tidak perlu. Sebaliknya, tujuan kita adalah menciptakan lingkungan di mana sumber daya setiap orang didedikasikan untuk kemajuan dan pembangunan kawasan, demi kepentingan bersama semua orang.
Kami bekerja sama dengan Turki, Arab Saudi, Oman, Irak, Bahrain, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan organisasi regional untuk memperdalam hubungan ekonomi, memperkuat hubungan perdagangan, mendorong investasi bersama, menghadapi tantangan bersama, dan bergerak menuju penciptaan kerangka kerja sama regional. Kami akan terlibat dalam dialog, membangun kepercayaan dan pengembangan hubungan.
Kawasan kami telah lama dilanda perang, ketegangan sektarian, terorisme dan ekstremisme, perdagangan narkoba, kekurangan air, krisis pengungsi, kerusakan lingkungan, dan intervensi asing. Sekaranglah waktunya untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama ini demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Kerja sama untuk pembangunan dan kesejahteraan regional akan menjadi prinsip kebijakan luar negeri kita.
Sebagai negara yang memiliki sumber daya melimpah dan kesamaan tradisi yang berakar pada ajaran Islam yang damai, kita harus bersatu dan mengandalkan kekuatan logika, bukan logika kekuasaan. Dengan memanfaatkan kapasitas penetapan norma, kita dapat memainkan peran penting dalam tatanan dunia pasca-kutub dengan mempromosikan perdamaian, menciptakan lingkungan yang damai untuk pembangunan berkelanjutan, memperkuat dialog dan melawan Islamofobia. Dalam hal ini, Iran akan siap berperan.
Pada tahun 1979, setelah revolusi, sistem baru Republik Islam Iran memutuskan hubungan dengan dua rezim apartheid Israel dan Afrika Selatan, berdasarkan standar hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Hingga hari ini, Israel masih merupakan rezim apartheid yang menambahkan “genosida” ke dalam catatan kelam pendudukan, kejahatan perang, pembersihan etnis, pembangunan pemukiman, senjata nuklir, pencaplokan tanah secara ilegal, dan agresi terhadap negara-negara tetangganya.
Sebagai langkah pertama, pemerintah saya akan meminta kerja sama negara-negara tetangga Arab untuk menggunakan semua kekuatan politik dan diplomatik dengan memprioritaskan pembentukan gencatan senjata dan menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Gaza guna mencegah perluasan cakupan konflik perang. Maka kita harus bekerja keras untuk mengakhiri pendudukan jangka panjang yang telah menghancurkan kehidupan empat generasi warga Palestina. Dalam hal ini, saya tekankan bahwa pemerintah berkewajiban mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah genosida berdasarkan "Konvensi Genosida 1948" dan tidak memberi imbalan atas genosida dengan menormalisasi hubungan dengan kriminal!
Saat ini, tampaknya banyak anak muda di negara-negara Barat telah menyadari kebenaran posisi lama kita terhadap rezim Israel. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan kepada generasi pemberani ini bahwa tuduhan anti-Semitisme terhadap Iran, karena posisi prinsipnya dalam masalah Palestina bukan hanya salah total, tetapi juga menghina budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai fundamental kita. kami pastikan bahwa tuduhan-tuduhan ini tidak berdasar seperti tuduhan tidak adil anti-Semitisme yang ditujukan kepada Anda ketika Anda melakukan protes di universitas-universitas untuk membela hak hidup warga Palestina.
Cina dan Rusia selalu menjadi teman dan pendukung kami di masa-masa sulit. Kami sangat menghargai persahabatan ini.
Peta jalan 25 tahun Iran dan Cina merupakan langkah penting menuju penciptaan "kemitraan strategis komprehensif" yang bermanfaat bagi kedua negara. Kami bersedia menjalin kerja sama yang lebih luas dengan Beijing menjelang memasuki tatanan dunia baru. Pada tahun 2023, pemerintah Cina memainkan peran penting dalam memfasilitasi normalisasi hubungan kami dengan Arab Saudi. Dengan demikian menunjukkan pandangan konstruktif dan pendekatan berwawasan ke depan terhadap urusan internasional.
Rusia adalah mitra strategis dan tetangga Iran yang berharga, dan pemerintah saya berkomitmen untuk memperluas dan memperkuat kerja sama kami. Kami mendoakan perdamaian bagi rakyat Rusia dan Ukraina, dan pemerintahan kami akan siap untuk secara aktif mendukung inisiatif diplomatik guna mencapai tujuan ini. Pemerintahan saya akan memprioritaskan kerja sama bilateral dan multilateral dengan Rusia, terutama dalam kerangka seperti BRICS, Organisasi Kerja Sama Shanghai, dan Uni Ekonomi Eurasia.
Dengan menyadari bahwa kondisi global telah bergerak melampaui pola-pola tradisional, pemerintahan saya berkomitmen untuk memperkuat hubungan yang saling menguntungkan dengan aktor-aktor internasional yang sedang berkembang di negara-negara Selatan, khususnya dengan negara-negara Afrika. Dalam hal ini, kami akan berupaya meningkatkan kerja sama dan memperkuat hubungan tersebut.
Iran memiliki hubungan yang kuat dengan negara-negara Amerika Latin dan pemerintahan saya akan mengambil tindakan untuk memelihara dan memperdalam hubungan tersebut guna mendorong pembangunan, dialog dan kerja sama di segala bidang.
Kerja sama antara Iran dan negara-negara Amerika Latin memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang telah terjalin saat ini, dan kami akan terus memperkuat hubungan kami.
Hubungan antara Iran dan Eropa mengalami banyak pasang surut. Setelah Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif) pada Mei 2018, negara-negara Eropa membuat sebelas komitmen kepada Iran untuk menyelamatkan perjanjian nuklir dan mengurangi dampak sanksi AS yang ilegal dan sepihak terhadap perekonomian Iran. Di antara kewajiban-kewajiban tersebut, kami dapat menyebutkan jaminan transaksi perbankan yang efektif, perlindungan efektif perusahaan terhadap sanksi AS, dan promosi investasi di Iran. Tapi negara-negara Eropa telah melanggar semua kewajiban ini, bahkan mereka secara tidak masuk akal mengharapkan Iran untuk secara sepihak memenuhi semua kewajibannya sesuai JCPOA.
Meskipun terdapat penyimpangan-penyimpangan tersebut, saya siap melakukan dialog konstruktif dengan negara-negara Eropa guna mengarahkan hubungan kita ke jalur yang benar berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati.
Negara-negara Eropa harus menyadari bahwa rakyat Iran adalah bangsa yang bangga dengann hak serta martabat mereka yang tidak dapat diabaikan lagi. Ketika negara-negara Eropa menyadari fakta ini, mengesampingkan anggapan palsu mengenai superioritas moral mereka, dan juga mengatasi krisis palsu yang telah lama membayangi hubungan kita, maka akan ada banyak peluang kerja sama antara Iran dan Eropa yang bisa dieksplorasi.
Peluang kerja sama meliputi kerja sama ekonomi dan teknologi, keamanan energi, jalur transit, lingkungan hidup, serta pemberantasan terorisme dan perdagangan narkoba, krisis pengungsi dan bidang lainnya, yang kesemuanya dapat diupayakan untuk kepentingan bersama.
Amerika Serikat juga harus memahami bahwa Iran tidak pernah menanggapi paksaan dan tidak akan pernah menanggapinya. Kami memasuki JCPOA pada tahun 2015 dengan niat baik dan sepenuhnya memenuhi seluruh komitmen kami. Namun Amerika Serikat secara ilegal menarik diri dari perjanjian tersebut, karena perselisihan dan balas dendam terkait dengan kebijakan dalam negerinya, dan dengan menerapkan sanksi ekstrateritorial sepihaknya, rakyat Iran, terutama selama pandemi Corona, menderita kerugian, penderitaan dan kerusakan yang tak terhitung jumlahnya serta ratusan miliar dolar dalam perekonomiannya.
Amerika Serikat sengaja melakukan hal ini dengan melancarkan perang ekonomi terhadap Iran, serta terlibat dalam terorisme negara melalui pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani—seorang pahlawan anti-teror yang terkenal di dunia karena keberhasilannya menyelamatkan kawasan dari Daesh dan kelompok teroris sejenis. Saat ini, dunia sedang menyaksikan dampak buruk dari keputusan ini.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya tidak hanya melewatkan peluang bersejarah untuk mengurangi dan mengelola ketegangan di kawasan dan dunia, namun juga secara serius melemahkan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) karena mereka menunjukkan bahwa konsekuensi dari mematuhi prinsip-prinsip non-proliferasi -proliferasi bisa lebih besar dari manfaat yang mungkin didapat.
Memang benar bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya telah mengeksploitasi rezim non-proliferasi untuk menciptakan krisis yang dibuat-buat mengenai program nuklir damai Iran, yang bertentangan dengan perkiraan badan intelijen mereka sendiri, dan menggunakannya untuk memberikan tekanan terus-menerus terhadap rakyat Iran. Sementara itu, pada saat yang sama, mereka secara aktif dan tanpa ragu mendukung Israel -rezim apartheid agresif yang bukan anggota perjanjian NPT - sebagaimana dibuktikan dengan semua fakta mengenai senjata nuklirnya.
Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa doktrin pertahanan Iran tidak mencakup pembuatan senjata nuklir, dan saya menyerukan kepada Amerika Serikat untuk belajar dari kesalahan perhitungan mereka di masa lalu dan mengambil kebijakan baru yang sesuai dengan hal tersebut. Para pengambil keputusan di Washington harus menyadari bahwa kebijakan yang didasarkan pada upaya mengadu domba negara-negara di kawasan ini belum pernah berhasil di masa lalu dan tidak akan berhasil di masa depan. Mereka harus menerima kebenaran mengenai Iran dan menghindari langkah memperburuk ketegangan yang ada.
Rakyat Iran telah memberi saya misi yang kuat untuk secara serius mengupayakan interaksi konstruktif di arena internasional sambil menekankan hak-hak, martabat, dan peran kita yang sah di kawasan dan dunia. Saya mengundang semua orang yang ingin bergabung dalam upaya bersejarah ini untuk bekerja sama.(PH)