Konferensi Pers Jubir Kemenlu Iran
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai kebijakan-kebijakan Inggris dan rezim Zionis Israel di kawasan, gagal.
Bahram Qasemi, Jubir Kemenlu Iran, Senin (19/12) dalam jumpa pers bersama wartawan dalam dan luar negeri, ketika ditanya tentang manuver regional Inggris dan Israel di kawasan dan ancaman konfrontasi dengan Iran, menuturkan, kebijakan Iran jelas dan tegas, dan apa yang mereka khawatirkan adalah khayalan semata.
Jubir Kemenlu Iran menjelaskan, berbagai bencana yang terjadi di kawasan adalah buah dari langkah-langkah yang dilakukan negara-negara penjajah dan Israel. Sikap mereka, bersama negara-negara sekitar Teluk Persia selalu bersifat propaganda.
Ia menegaskan, negara-negara kawasan mengakui kekuatan Iran dan kekhawatiran mereka disebabkan oleh kemajuan Iran dan posisi Iran di kawasan.
Qasemi juga mengabarkan pertemuan segitiga yang akan digelar besok, Selasa (20/12) oleh Menlu Iran, Rusia dan Turki di Moskow untuk membahas perkembangan Suriah.
Ia menambahkan, dalam pertemuan itu, akan dibahas perkembangan terbaru kawasan khususnya Suriah.
Terkait kunjungan Yukiya Amano, Direktur Badan Energi Atom Internasional, IAEA ke Tehran, Qasemi menuturkan, kunjungan Amano dilakukan dalam kerangka kerja sama Iran dengan IAEA dan membahas masalah-masalah teknis.
Jubir Kemenlu Iran terkait kontak telepon Menlu Iran dan Amerika menjelaskan, dengan memperhatikan perpanjangan sanksi Iran di Senat Amerika, sejumlah pembicaraan telepon antara Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran dengan John Kerry, sejawatnya dari Amerika, dilakukan dan disampaikan beberapa teguran.
Sehubungan dengan reaksi resmi Iran terkait Rencana Aksi Komprehensif Bersama, JCPOA di masa depan, Qasemi mengatakan, Iran sejak awal dicapainya kesepakatan JCPOA sebagaimana juga kesepakatan-kesepakatan lain, sudah menyiapkan semua syarat dan rancangan yang diperlukan, dan patut disyukuri Iran siap menghadapi situasi apapun.
Qasemi menegaskan, JCPOA adalah masalah banyak pihak dan satu pihak tidak bisa dengan mudah mengambil langkah-langkah tentang kesepakatan tersebut.
Berkenaan dengan kebijakan luar negeri Presiden terpilih Amerika terkait Iran dan pemulihan hubungan Rusia-Amerika di era kepemimpinannya, Qasemi menuturkan, prediksi soal kebijakan luar negeri Amerika saat ini keliru, Donald Trump sekarang sedang menyusun kabinet baru Amerika dan itu dapat diterka-terka namun mengingat sikap-sikap mereka, kita tidak boleh terlalu cepat menyimpulkan.
Jubir Kemenlu Iran terkait dengan terbentuknya kabinet baru di Lebanon dan perkembangan politik di negara itu menerangkan, dalam kondisi yang baru, dengan memperhatikan konstitusi negara itu, sebuah kondisi positif dan maju akan kita lihat ke depan di negara itu dan Lebanon akan mencapai posisi yang lebih baik di kawasan. Pembentukan kabinet baru dapat meningkatkan posisi Lebanon. (HS)