Javad Larijani: Perundingan Ulang Nuklir, Berbahaya
(last modified Mon, 06 Feb 2017 07:55:43 GMT )
Feb 06, 2017 14:55 Asia/Jakarta
  • Mohammad Javad Larijani
    Mohammad Javad Larijani

Sekretaris Dewan Hak Asasi Manusia, Lembaga Kehakiman Iran mengatakan, segala bentuk perundingan terkait isi Rencana Aksi Bersama Komprehensif, JCPOA, berbahaya.

Mohammad Javad Larijani, Sekretaris Dewan HAM, Lembaga Kehakiman Iran, Minggu (5/2) malam dalam wawancara televisi menyinggung pelanggaran JCPOA terbaru Amerika Serikat.

Ia menuturkan, bahkan pasal-pasal JCPOA yang dianggap tidak terlalu penting sekalipun tidak boleh dirundingkan ulang, karena tidak akan membawa hasil yang baik bagi kedua pihak.

Larijani menilai penguasaan atas sumber-sumber energi melimpah di kawasan dan lokasi-lokasi strategis lainnya, merupakan kepentingan haram Amerika sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran.

"Revolusi Islam Iran memutus dominasi Barat yang salah satu buktinya Amerika, di kawasan," ujarnya.

Analis masalah internasional itu juga menyinggung upaya Barat untuk mengganggu pemerintahan Republik Islam Iran dan mengontrol kebangkitan Islam lewat dukungan atas terorisme dan proyek Iranfobia.

"Mereka tidak berpikir untuk berperang dengan Iran, pasalnya mereka tahu Iran akan memenangkan perang berbiaya tinggi ini," imbuhnya.

Larijani menerangkan, pada saat yang sama Iran menentang pelarangan masuknya warga Amerika ke Iran, karena sejumlah banyak ilmuwan baik Amerika menentang kebijakan Donald Trump, Presiden Amerika dan ingin berkunjung ke Iran.

Menurutnya, Republik Islam Iran akan melanjutkan dukungan atas pemerintahan negara-negara yang memerangi kelompok teroris Daesh di kawasan dan membantu perjuangan rakyat Yaman dan Bahrain dalam melawan rezim-rezim diktator.

Terkait friksi antara Amerika dan Eropa, Larijani mengatakan, Amerika diuntungkan dari rusaknya Eropa. (HS)

Tags