Pembocoran Informasi Rahasia JCPOA Akan Buruk Bagi IAEA
(last modified Sun, 12 Feb 2017 23:17:32 GMT )
Feb 13, 2017 06:17 Asia/Jakarta
  • Alaeddin Boroujerdi
    Alaeddin Boroujerdi

Anggota parlemen senior Iran menyatakan setiap langkah Presiden AS Donald Trump melanggar kesepakatan nuklir yang ditandatangani tahun 2015 antara Iran dan Kelompok 5+1 akan berbahaya bagi badan nuklir PBB, bukan Iran.

"Jika Trump ingin mempublikasikan dokumen rahasia antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), justru akan melanggar ketentuan Badan, karena Badan telah berkomitmen untuk tidak membocorkan informasi nuklir rahasia Iran dan semua dokumen yang tersedia kepada semua negara, termasuk Amerika Serikat," demikian kata Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi pada hari Ahad (12/02/2017).

 

Ditambahkannya bahwa langkah oleh AS tersebut akan menimbulkan tantangan bagi IAEA sebagai badan internasional.

 

Selama kampanye pemilu, beredar laporan menunjukkan bahwa Trump akan mengungkap dokumen tertentu terkait kesepakatan nuklir Iran, yang dikenal dengan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), yang diduga disembunyikan oleh pemerintahan Obama.

 

Di bagian lain pernyataannya, Boroujerdi mengatakan IAEA telah berjanji untuk tidak membiarkan kebocoran informasi tentang JCPOA, namun Iran menyambut rilis dokumen rahasia tersebut, karena akan menegaskan kembali kebenaran dan komitmen Republik Islam.

 

Meskipun demikian, jika pembocoran itu dilakukan AS, maka IAEA harus mempertanggungjawabkannya kepada Iran.

 

Berdasarkan JCPOA, yang diimplementasikan sejak tanggal 16 Januari, 2016, Iran menyetujui pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi terkait nuklir terhadap Republik Islam.(MZ)

Tags