Shamkhani: AS dan Sekutunya Lancarkan Perang Proxy terhadap Iran
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Republik Islam Iran mengatakan, apa yang terjadi di internet dan dunia maya dalam beberapa hari terakhir dan anti-Iran adalah perang proxy terhadap bangsa negara ini.
Ali Shamkhani mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan al-Mayadeen Lebanon, Senin (1/1/2018).
"Hashtag dan pesan-pesan tentang kondisi beberapa hari terakhir di Republik Islam Iran dipandu dari dalam Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya termasuk Inggris dan Arab Saudi," ujarnya.
Selama beberapa hari terakhir, ratusan warga Iran di beberapa kota di negara ini turun ke jalan-jalan untuk memprotes kenaikan sejumlah harga barang dan lemahnya pengawasan pemerintah, namun sejumlah pihak memanfaatkan situasi itu untuk menciptakan kekacauan dengan merusak sarana publik dan membuat keonaran.
Para pejabat AS, rezim Zionis Israel, Arab Saudi, Inggris dan media asing memanfaatkan unjuk rasa damai warga Iran dan berusaha untuk mengarahkan protes tersebut ke jalur penciptaan kekacauan di negara ini.
Salah satu langkah AS dan sekutunya untuk menciptakan kekacauan di Iran adalah dukungan mereka kepada para perusuh dan provokasi untuk melakukan pengrusakan dan memperluasnya ke semua kota di negara itu.
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menjelaskan, tujuan intervensi asing yang terorganisir itu adalah untuk mencegah kemajuan Iran.
"Musuh Republik Islam Iran berusaha melumpuhkan negara ini dari dalam, namun mereka tidak akan pernah berhasil," tegasnya.
Ia menambahkan, rakyat Iran sangat sensitif atas intevensi AS dan sekutunya termasuk Arab Saudi dalam urusan internal negara mereka.
Shamkhani lebih lanjut menyinggung bahwa Arab Saudi telah mengeluarkan dana banyak dan mendirikan layanan-layanan tertentu dalam konteks skenario dan rencana politiknya terhadap Iran. Ia menuturkan, Al Saud mengetahui bahaya respon dan reakasi Iran atas intervensinya itu. (RA)