Motif Kunjungan PM Jepang ke Iran
(last modified Wed, 12 Jun 2019 11:09:35 GMT )
Jun 12, 2019 18:09 Asia/Jakarta
  • PM Jepang, Shinzo Abe
    PM Jepang, Shinzo Abe

Kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Iran disebut-sebut sebagai lembaran baru hubungan kedua negara.

Pasalnya, lawatan Shinzo Abe kali ini merupakan yang pertama kali pasca kemenangan Revolusi Islam Iran. Selain itu, kunjungan ini terjadi dalam kondisi yang sangat sensitif di tengah gencarnya sanksi AS terhadap Iran.

Sejak jauh hari, rencana kunjungan Shinzo Abe ke Tehran menjadi perhatian banyak kalangan yang memunculkan berbagai rumor seputar motif dan tujuan utama lawatan tersebut yang berputar pada masalah mediasi Jepang dalam konflik antara Iran dan AS.

Sebelum mengunjungi Tehran, Shinzo Abe menjadi tuan rumah lawatan resmi Presiden AS, Donald Trump. Pemimpin kedua negara membahas berbagai masalah termasuk sanksi nuklir terhadap Iran. 

Jepang selama ini termasuk jajaran konsumen besar minyak Iran, bersama Cina, India dan Korea Selatan, yang sebelumnya dikecualikan dari sanksi minyak Washington terhadap Tehran.

 

Pertemuan Shinzo Abe dan Hassan Rouhani

Meskipun Tokyo termasuk mitra utama Washington, tapi para pejabat partai liberal demokrat Jepang memandang sanksi AS terhadap Iran tidak sejalan dengan kepentingan nasionalnya.

Analis politik Jepang, Tanaka menilai langkah Shinzo Abe untuk melanjutkan pembelian minyak dari Iran menunjukkan independensinya, sekaligus untuk menunjukkan dukungannya terhadap para pemimpin Iran mengenai JCPOA.

Oleh karena itu, pemerintah meminta Gedung Putih supaya memberikan pengecualian bagi Tokyo untuk tetap membeli minyak dari Iran. Selain itu, Shinzo Abe juga menentang usulan Trump mengenai penurunan tarif dan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk memasuki pangsa pasar pertanian Jepang.

Masalah ini menunjukkan pentingnya lawatan Shinzo Abe ke Tehran dari perspektif ekonomi dan politik. Penguatan hubungan bilateral antara Tehran dan Tokyo menjadi agenda utama kunjungan Abe dengan mempertimbangkan posisi kedua negara di tingkat regional dan global.

Iran adalah negara penting di kawasan Asia Barat, sedangkan Jepang menjadi kekuatan utama di Asia Timur bersama Cina dan Korea Selatan. Kedua negara ini juga dipandang sebagai rival utama Jepang di kawasan Asai timur.

Perdana Menteri Jepang mengunjungi Iran sebagai bentuk dukungan negara ini terhadap perjanjian nuklir internasional JCPOA yang didukung Dewan Keamanan PBB dengan resolusi 2231.

Selain itu, Tokyo ingin meningkatkan pengaruhnya di Asia yang mulai dibayangi oleh Cina dan AS, sekaligus untuk menarik dukungan dalam negeri menghadapi pemilu mendatang.(PH) 

 

Tags