Sham-e-Ghariban Kesyahidan Imam Ridha as (2)
https://parstoday.ir/id/news/iran-i75162-sham_e_ghariban_kesyahidan_imam_ridha_as_(2)
Kompleks makam Imam Ali bin Musa as, cicit Rasulullah Saw di kota Mashhad, timur laut Republik Islam Iran penuh dengan para pecinta Ahlul Bait as yang mengikuti acara Sham-e Ghariban (malam orang-orang yang terasing).
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Okt 30, 2019 22:22 Asia/Jakarta
  • Acara Sham-e-Ghariban Kesyahidan Imam Ridha as di Mashhad.
    Acara Sham-e-Ghariban Kesyahidan Imam Ridha as di Mashhad.

Kompleks makam Imam Ali bin Musa as, cicit Rasulullah Saw di kota Mashhad, timur laut Republik Islam Iran penuh dengan para pecinta Ahlul Bait as yang mengikuti acara Sham-e Ghariban (malam orang-orang yang terasing).

Puluhan ribu peziarah  dari berbagai kota di Republik Islam Iran, dan bahkan dari negara-negara tetangga memenuhi kompleks tersebut pada Selasa malam, 29 Oktober 2019 atau 30 Safar 1441 H.

Mereka datang untuk berziarah, berdoa dan berpartisipasi dalam acara Sham-e Ghariban memperingati malam pertama kesyahidan Imam Ridha as.

Ratusan pelayan di kompleks makam Imam Ridha as berpartisipasi dalam peringatan Sham-e Ghariban.

Tanggal 30 Safar 203 H, Imam Ali bin Musa as yang dikenal dengan Imam Ridha dari keturunan Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya gugur syahid.

Imam Ridha as lahir pada tahun 148 Hijriah di kota Madinah. Beliau menjadi imam setelah ayahnya, Imam Musa Kazhim as gugur syahid.

Imam Ali bin Musa as dipanggil Ridha karena sikap rela dan gembira menerima apa yang dikaruniakan kepadanya.

Pada tahun 200 H, Makmun, Khalifah Bani Abbas memerintahkan Imam Ridha as untuk pergi ke Marv. Meskipun Makmun melantik Imam Ridha as menjadi penggantinya, tetapi sebenarnya hal itu dengan berniat untuk memperkokohkan pemerintahannya. Dalam kondisi ini, Imam terpaksa menerimanya.

Kedudukan tinggi ilmu dan spiritual Imam Ridha as dan pengaruhnya yang semakin berkembang dalam opini umum secara berangsur-angsur menyebabkan Makmun menjadi takut atas pengaruh Imam as. Akhirnya Makmun meracuni Imam Ridha as.

Di antara kata-kata hikmah yang dapat dipetik dari kata-kata beliau adalah "Hamba Allah terbaik adalah mereka yang merasa senang setiap kali berbuat baik dan segera meminta ampunan setiap kali berbuat salah. Mereka akan bersyukur atas setiap nikmat yang dianugerahkan kepadanya, dan ketika dililit masalah, mereka tetap bersabar dan tidak murka." (RA)