Unjuk Rasa Ribuan Warga Lorestan untuk Mengecam Perusuh
(last modified Wed, 20 Nov 2019 15:12:10 GMT )
Nov 20, 2019 22:12 Asia/Jakarta
  • Unjuk Rasa Ribuan Warga Lorestan untuk Mengecam Perusuh

Ribuan warga kota Khorramabad, ibu kota Provinsi Lorestan, Republik Islam Iran unjuk rasa untuk mendukung pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan mengecam para perusuh.

Aksi itu digelar pada hari Rabu (20/11/2019) untuk mengecam para perusuh yang membuat keonaran dengan merusak dan membakar fasilitas publik dan milik warga.

Dalam beberapa hari terakhir, terjadi protes atas kenaikan harga BBM  yang diumumkan  pemerintah pada Jumat lalu. Namun aksi damai itu ditunggangi oleh para perusuh dengan membuat keonaran, perusakan dan pembakaran fasilitas publik seperti bank, pom bensin, pertokoan, dan properti masyarakat.

Menanggapi hal itu, ribuan penduduk Lorestan berunjuk rasa untuk mengecam tindakan para perusuh dan mendukung pernyataan terbaru Rahbar.  Mereka juga meneriakkan yel-yel "Mampus Amerika", "Mampus Israel" dan "Mampus Perusuh."  

Pada hari ini, puluhan ribu warga Ardabil dan Hamedan juga demonstrasi untuk mengutuk tindakan brutal para perusuh yang memboncengi aksi unjuk rasa warga atas kenaikan harga bensin.

Penduduk kota Tabriz dan Shahrekord juga telah unjuk rasa pada hari Selasa untuk mengekspresikan rasa jijik mereka dan mengutuk tindakan para perusuh.

Ribuan penduduk di kota Zanjan di Iran barat laut pada hari Senin, juga turun ke jalan-jalan untuk mengutuk para perusuh yang merusak properti publik, kantor, dan pertokoan.

Pekan lalu, pemerintah Iran memutuskan untuk memotong subsidi bensin guna mendanai skema bantuan langsung bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah. Keputusan ini menuai protes masyarakat di beberapa kota di Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pernyataan terbaru menyinggung peristiwa terbaru di Republik Islam Iran terkait dengan protes atas keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar.

Rahbar mengatakan, ketika para pemimpin lembaga negara mengambil keputusan, maka kita harus memandangnya dengan pandangan yang optimis.

"Mengenai masalah ini, saya tidak memiliki keahlian, dan pandangan para pakar tentang masalah bensin ini juga beragam. Sebagian mengatakan bahwa itu harus dilakukan, dan sebagian lainnya mengatakan, ini justru akan merugikan. Saya mengatakan bahwa saya bukan ahli dalam masalah ini. Namun saya telah mengatakan bahwa jika pemimpin tiga lembaga tinggi negara telah mengambil keputusan, maka saya akan mendukungnya," kata Rahbar sebelum memulai Dars-e Kharej-e Fiqh (kuliah Fiqih tingkat Mujtahid) pada hari Minggu, (17/11/2019).

Rahbar menambahkan, pemimpin tiga lembaga tinggi negara mengambil sebuah keputusan dengan dukungan para pakar, dan wajar jika keputusan ini harus diberlakukan.

"Tentu saja sebagian masyarakat khawatir atau kecewa atas keputusan ini, atau  menganggap keputusan ini merugikan mereka. Namun aksi perusakan dan pembakaran fasilitas publik seperti bank bukan perbuatan dan tindakan rakyat, tapi ini adalah tindakan para penjahat," ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, lanjut Rahbar, para penjahat, kubu anti-revolusi dan musuh Iran beraksi dan mendukung tindakan perusakan dan instabilitas seperti ini. Perusakan seperti ini, lanjutnya, tidak akan menyelesaikan masalah dan justru menambahnya dengan munculnya ketidakamanan.

"Ketidakamanan adalah musibah terbesar bagi setiap negara dan masyarakat, dan musuh menginginkan instabilitas ini," tuturnya.

Ayatullah Khamenei menandaskan, pasca peristiwa sehari semalam ini, semua pusat kejahatan dunia memprovokasi dan mendorong aksi perusakan itu melalui media sosial.

"Jangan sampai ada yang membantu para penjahat ini. Tidak ada manusia yang berakal dan cinta negaranya akan melakukan pekerjaan seperti itu. Pekerjaan ini adalah tindakan para penjahat, bukan aksi masyarakat biasa," jelasnya.

Rahbar juga menyinggung hal-hal yang harus dilakukan para pejabat pemerintah, dan menuturkan, para pejabat harus lebih teliti dan berhati-hati serta sebisa mungkin mengurangi kesulitan yang dialami masyarakat.

"Saya menyaksikan di televisi, para pejabat mengatakan bahwa mereka berhati-hati dan terus mengawasi bahwa kenaikan harga bensin tidak akan berujung pada kenaikan harga barang, dan pengawasan ini sangat diperlukan. Benar, ini sangat penting agar tidak berdampak pada kenaikan harga barang yang membuat masyarakat semakin menghadapi kesulitan," papar Rahbar.

Rahbar menegaskan, seluruh penjabat harus terus mengawasi dan berhati-hati agar hal itu tidak terjadi.

"Para pejabat keamanan juga harus melaksanakan kewajibannya, dan masyarakat tercinta kita juga harus memahami bahwa tindakan perusakan, pembakaran dan penciptaan ketidakamanan ini dari siapa, dan untungnya, masyarakat juga mengetahuinya, untuk itu mereka harus menjauhinya. Para pejabat juga harus melaksanakan tugasnya dengan serius dan sungguh-sungguh," pungkas Rahbar.

Pemerintah Iran telah mengumumkan kenaikan harga bensin pada hari Jumat, dan keputusan ini memicu protes sebagian masyarakat di beberapa kota. Namun aksi protes itu ditunggangi oleh para perusuh untuk menciptakan ketidakamanan, pembakaran dan perusakan fasilitas umum. (RA)

Tags