Demonstrasi Jutaan Warga Irak, Tamparan Kedua terhadap AS
(last modified Fri, 24 Jan 2020 15:02:32 GMT )
Jan 24, 2020 22:02 Asia/Jakarta

Jutaan warga Irak turun ke jalan-jalan di Baghdad, ibu kota negara ini pada hari Jumat (24/1/2020) untuk menuntut pengusiran semua pasukan Amerika Serikat dari negara mereka. Mereka juga mendukung keputusan parlemen terkait hal ini.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan "Tidak untuk AS" dan "Tidak untuk Israel". Banyak dari mereka membawa bendera Irak dan foto para komandan Front Muqawama (Perlawanan) yang gugur syahid diteror oleh pasukan Amerika.

Di antara foto para komandan Front Muqawama itu adalah foto Syahid Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan foto Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan Pasukan Relawan Irak Hashd al-Shaabi.

Selain itu, para demonstran membawa plakat dengan slogan-slogan anti-AS dan menggantung patung Presiden AS Donald Trump.

Partisipasi jutaan warga Irak dari berbagai kalangan, agama dan mazhab, baik mazhab Syiah maupun Sunni dalam unjuk rasa tersebut menunjukkan dukungan kuat rakyat Irak kepada Front Muqawama.

Unjuk rasa jutaan rakyat Irak ini merupakan tamparan kedua terhadap Amerika setelah serangan rudal balasan IRGC (Pasdaran) yang meluluhlantakkan pangkalan militer AS, Ain al-Assad di Irak pada tanggal 8 Januari 2020.  

Militer AS meneror Letjen Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Baghdad, Irak pada Jumat dini hari, 3 Januari 2020. Teror tersebut dilakukan atas perintah langsung dari Presiden AS Donald Trump.

Empat pasukan IRGC (Pasdaran) yang menyertai Letjen Soleimani dan empat anggota Hashd al-Shaabi yang menyertai Abu Mahdi al-Muhandis juga gugur syahid dalam serangan udara itu.

Letjen Soleimani diteror ketika melakukan kunjungan resmi ke Irak. Tindakan AS tidak hanya sebuah kejahatan besar tetapi juga melanggar hukum internasional, di mana seorang pejabat militer sebuah negara dibunuh ketika kunjungan resmi. (RA)

Tags