Kesepakatan Abad
Kesepakatan Abad; Konspirasi yang Bakal Masuk Tong Sampah
-
Trump dan Kesepakatan Abad
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu meresmikan kesepakatan abad yang diklaim untuk mengakhiri sengketa Palestina dan Israel. Rencana ini menurut banyak pengamat bakal gagal seperti rencana sebelumnya.
Sepah Pasdaran Iran Sabtu (01/02) di statemennya seraya mengecam peresmian rencana AS-Zionis kesepakatan abad menekanan, rencana ini pada akhirnya akan gagal dan masuk ke tong sampah sejarah.
Sepah Pasdaran Iran menyebut bangsa Palestina sebagai bagian tubuh Muslim dan Baitul Maqdis garis merah umat Islam. Sepah Pasdaran Iran juga menekankan pentingnya persatuan umat Muslim dalam menyuarakan kebencian dan tidak bungkam di hadapan kesepakatan abad.
Sekretariat tetap Konferensi Internasional mendukung intifada Palestina di parlemen Iran di statemennya juga menjelaskan, tak diragukan lagi rencana kesepakatan abad Trump seperti konspirasi Amerika sebelumnya akan mendapat perlawanan bangsa Palestina dan umat Islam serta akhirnya dibuang di tong sampah sejarah.
Recana kesepakatan abad memiliki dimensi politik, ekonomi dan bahkan historis yang dirancang untuk melupakan hak bersejarah serta identitas nasional dan tanah air bangsa Palestina.
Salah Abdul Ati, pengacara dan direktur pusat kajian politik di Gaza terkait esensi kesepakatan abad mengatakan, "Tujuan sejati dari propaganda kesepakatan abad adalah aneksasi senyap wilayah Tepi Barat ke Israel dan blokade Jalur Gaza serta pemisahannya dari wilayah lain tanah air Palestina serta represi terhadap Otorita Ramallah dan kubu nasional untuk menerima rencana ini."
Pengalaman dan bukti bersejarah menunjukkan bahwa tidak ada rencana dapat diterima tanpa memperhatikan keinginan dan dukungan sejati rakyat Palestina. Di antara bukti ini ada dua poin untuk menjelaskan alasan kegagalan rencana ini.
Pertama; rencana ini mengabaikan hak bangsa Palestina yang menjadi pihak utama.
Para arsitek rencana ini melakukan kesalahan besar dan salah perhitungan. Mereka telah melupakan arus muqawama bangsa Palestina dalam melawan konspirasi dan menggagalkan mereka meraih ambisinya.
Poin kedua: Konten kesepakan abad bertentangan dengan resolusi PBB dan melampaui hukum internasional terkait isu Palestina.
Hak kepulangan dan menentukan nasib sendiri dengan merujuk ke suara warga asli bumi Palestina, termasuk tema utama dan penting hak bangsa Palestina. Oleh karena itu, apa yang ditolak oleh warga asli bumi Palestina, pihak lain tidak dapat memberi legalitas terhadapnya.
Sejarah kawasan menunjukkan realita yang tidak dapat dipungkiri terkait proses ini. Rencana seperti rencana perdamaian Rogers, inisiatif Sadat 1970-1972, KTT Madrid, Perjanjian Oslo, Camp David, peta jalan bagi perdamaian, konferensi Sharm El-Sheikh, KTT Annapolis serta berbagai rencana lain yang diklaim sebagai upaya perdamaian bagi Palestina termasuk rencana yang gagal dan masuk ke bagian arsip terkait Palestina.
Rencana-rencana tersebut gagal karena tidak mengadopsi dan memperhatikan hak bangsa Palestina. Kesepakatan abad juga tidak terkecuali dan pasti gagal, karena rencana ini tidak mengakui hak bangsa Palestina. Pastinya apa yang tersembunyi di rencana ini bukan untuk membantu proses perdamaian di Palestina. Di bawah bayang-bayang tersembunyi rencana kesepakatan abad, Amerika sebagai sponsor terbesar Israel ingin memperkuat Tel Aviv serta membuatnya semakin aman.
Realita ini juga dijelaskan oleh Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Rahbar di pidatonya saat bertemu dengan penyelenggara ibadah haji Iran seraya mengisyaratkan fokus musuh untuk melawan umat Muslim khususnya di isu Palestina mengingatkan, "Kini AS menamakan kebijakan setannya terkait Palestina dengan kesepakatan abad, namun mereka harus menyadari bahwa berkat bantuan Allah Swt, kesepakatan abad tidak akan pernah terealisasi dan isu Palestina tidak akan pudar serta Quds akan tetap menjadi ibu kota Palestina." (MF)