Seruan Iran pada Kerja Sama Global untuk Perangi Covid-19
(last modified Tue, 05 May 2020 09:27:09 GMT )
May 05, 2020 16:27 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran dan beberapa menteri mengikuti KTT GNB dari Tehran
    Presiden Iran dan beberapa menteri mengikuti KTT GNB dari Tehran

Gerakan Non-Blok (GNB) pada Senin (4/5/2020) malam, mengadakan konferensi tingkat tinggi secara virtual yang diikuti oleh 39 negara termasuk Republik Islam Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya, mengajak semua negara bekerja sama dan saling membantu dalam melawan wabah virus Corona.

Dia juga menyinggung dampak buruk sanksi sebagai sebuah tindakan yang tidak manusiawi. "Amerika Serikat dengan sanksi sepihak dan ilegal selama bertahun-tahun, tidak hanya menghalangi rakyat Iran untuk memperoleh hak-haknya, namun tindakannya juga merupakan ancaman terhadap multilateralisme dan kerja sama internasional," tegasnya.

Pandemi Corona telah mempengaruhi 212 negara dan teritori di seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi virus ini mencapai 3.657.733 orang dan lebih dari 252.548 pasien meninggal dunia.

Wabah Covid-19 telah mengguncang tatanan dunia di bidang kesehatan, keamanan, ekonomi, dan sosial serta menempatkan kesehatan masyarakat dalam bahaya.

Posisi AS di tingkat teratas kasus infeksi Corona juga menunjukkan bahwa Washington tidak dapat memisahkan dirinya dari komunitas internasional. Jika kasus infeksi terus meningkat, kemungkinan akan muncul situasi yang tidak dapat diprediksi.

Iran sedang berperang melawan sanksi ilegal Amerika dan virus Corona sekaligus.

Di sektor ekonomi, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) melaporkan bahwa investasi langsung asing yang menjadi andalan banyak negara berkembang, turun antara 5 – 15 persen pada 2020 dan 2021.

Dengan melihat dampak luas krisis ini, masyarakat internasional menghadapi banyak kendala dalam melawan pandemi Covid-19. Aksi-aksi sepihak AS sama seperti virus Corona, juga sedang berubah menjadi sebuah bencana global.

Presiden Iran menilai pelemahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama seperti pelemahan perang global melawan Corona. Menurutnya, tindakan yang tidak bisa dibenarkan, gegabah, dan tidak bertanggung jawab oleh pemerintah AS dalam menghentikan bantuan finansial kepada WHO, harus dianggap sebagai sebuah kesalahan strategis lain yang dilakukan Washington.

Dosen Universitas Georgetown Washington, Profesor Shireen Hunter menuturkan, "Dampak krisis Corona bagi sistem kebijakan internasional memerlukan waktu lama untuk terlihat sepenuhnya. Esensi dari dampak ini bergantung pada perilaku sekarang negara-negara. Jika mereka bersikap egois, tentu perpecahan akan lebih besar."

Oleh karena itu, Komisi Pembangunan Perdamaian PBB memandang pandemi Covid-19 sebagai sebuah krisis kemanusiaan dan mengingatkan bahwa virus ini merupakan sebuah bahaya nyata terhadap pencapaian yang diraih dengan susah payah di bidang pembangunan perdamaian di seluruh dunia.

Jelas bahwa Gerakan Non-Blok (GNB) sebagai bagian besar dari komunitas internasional, tidak bisa berdiam diri terhadap nasib bersama umat manusia. Presiden Iran dalam pidatonya juga memperingatkan agar krisis global Corona tidak dipolitisasi, dan di sisi lain mengajak kerja sama untuk perang kolektif terhadap virus ini. (RM)