Iran: Unilateralisme Amerika harus Diakhiri
(last modified 2020-05-08T11:03:18+00:00 )
May 08, 2020 18:03 Asia/Jakarta
  • Sayid Abbas Mousavi.
    Sayid Abbas Mousavi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi mengatakan Amerika Serikat harus mengakhiri unilateralisme yang memalukan.

Mousavi dalam sebuah tweet pada Jumat (8/5/2020), merilis infografis tentang penarikan AS dari perjanjian-perjanjian internasional, dan mengatakan perjanjian nuklir JCPOA bukanlah pencapaian pertama maupun terakhir unilateralisme, yang dilakukan oleh Donald Trump.

"Rezim AS berusaha memperoleh kepentingan jangka pendeknya dengan mengorbankan kemakmuran jangka panjang negara-negara lain," tambahnya.

Para pejabat AS dan diplomat PBB pada Selasa lalu, mengatakan Washington telah mengedarkan draft resolusi PBB yang akan memperpanjang tanpa batas embargo senjata PBB terhadap Iran, yang seharusnya berakhir pada Oktober 2020.

Menurut laporan The Associated Press, langkah itu hampir pasti akan memicu penentangan dari Rusia.

Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo senjata terhadap Iran pada tahun 2006 dan 2007 sehingga membuatnya tidak dapat membeli atau menjual senjata konvensional.

Penghapusan embargo senjata PBB adalah bagian dari perjanjian nuklir JCPOA, yang didukung oleh resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB. Embargo ini harus diakhiri pada 18 Oktober 2020 berdasarkan JCPOA.

AS menyampaikan kekhawatiran mengenai penghapusan embargo senjata Iran, ketika mereka sendiri tercatat sebagai produsen terbesar senjata di dunia. AS menguasai 36 persen dari pasar ekspor senjata dunia selama periode 2015 – 2019. (RM)

Tags