Rouhani: Teror Ilmuwan Nuklir karena Kekalahan Musuh Berturut-turut
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Tidak diragukan lagi, peristiwa teroris yang mengerikan dari pembunuhan ilmuan nuklir adalah karena ketidakberdayaan musuh bebuyutan bangsa Iran."
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani, pada hari Sabtu (28/11/2020) mengirim pesan belasungkawa atas kesyahidan Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir Iran, seraya menekankan, "Sekali lagi, tangan kotor arogansi global bersama tentara bayaran dari rezim Zionis ternoda dengan darah putra pemberani dan produktif negara ini dan membuat bangsa Iran tenggelam dalam kesedihan karena kehilangan ilmuwan pekerja keras."
"Tidak diragukan lagi, insiden teroris yang mengerikan ini disebabkan oleh ketidakmampuan musuh bebuyutan bangsa Iran melawan gerakan ilmiah dan kehormatan serta kemampuan bangsa besar Iran, dan kekalahan mereka yang berturut-turut di kawasan dan arena politik lainnya, serta kedalaman kelicikan dan kebencian mereka, membangkitkan berbagai tindakan tidak manusiawi lainnya di benak masyarakat dunia," ungkap Rouhani.
Presiden Republik Islam menjelaskan, "Musuh bangsa Iran harus tahu bahwa kesyahidan bukan hanya tidak akan mengganggu kemauan para pemuda dan ilmuan Islam Iran dalam mempercepat pertumbuhan ilmu pengetahuan dan menaklukkan puncak kehormatan, tetapi akan membuat mereka lebih bertekad untuk melanjutkan jalan syahid yang berharga ini dan darah para syuhada kita akan tetap mendidih dan menderu."
Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan dan ilmuan nuklir Iran gugur syahid dalam serangan teroris di Damavand, provinsi Tehran, pada Jumat (27/11) malam.