Takht-Ravanchi: Sanksi AS Sia-Sia
https://parstoday.ir/id/news/iran-i93748
Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht-Ravanchi pada Rabu (24/3/2021) malam menjawab klaim Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken terkait perjanjian nuklir JCPOA. Ia mengatakan, sanksi zalim terhadap rakyat Iran, tidak akan membawa AS ke mana pun.
(last modified 2023-06-27T10:51:31+00:00 )
Mar 25, 2021 10:45 Asia/Jakarta
  • Wakil tetap Iran di PBB, Majid Takht-Ravanchi
    Wakil tetap Iran di PBB, Majid Takht-Ravanchi

Wakil Tetap Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht-Ravanchi pada Rabu (24/3/2021) malam menjawab klaim Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken terkait perjanjian nuklir JCPOA. Ia mengatakan, sanksi zalim terhadap rakyat Iran, tidak akan membawa AS ke mana pun.

"AS mengklaim bahwa "bola berada di lapangan Iran", tapi setelah dua bulan berkuasanya pemerintahan baru di Gedung Putih, Washington masih tetap melanggar JCPOA dan Resolusi Dewan Keamanan PBB NO. 2231," kata Majid Takht-Ravanchi seperti dilaporkan IRNA.

Takh-Ravanchi menambahkan, pemerintah Biden mengakui bahwa pendekatan "tekanan maksimum" Donald Trump gagal, namun demikian ia sampai saat ini masih melanjutkan pendekatan tersebut.

Menlu AS Antony Blinken pada Rabu (24/3/2021) saat jumpa pers di sela-sela sidang menlu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels tanpa mengisyatatkan keluarnya AS secara ilegal dari JCPOA, berusaha melimpahkan tanggung jawab komitmen terhadap kesepakatan ini kepada Iran.

Blinken mengklaim bahwa Washington siap berdiplomasi, namun Tehran sampai saat ini belum memilih opsi ini; oleh karena itu, "bola sejatinya berada di lapangan Iran".

Pemerintah  Biden yang sebelumnya berjanji untuk kembali ke JCPOA dan mencabut sanksi ilegal terhadap Iran, selama beberapa hari terakhir menyatakan bahwa proses ini bergantung pada Iran untuk mundur dari langkah yang diambilnya sebagai respon atas pelanggaran komitmen AS.

Sementara itu, para pejabat Tehran menjelaskan bahwa mengingat bahwa Washington adalah pihak yang melanggar, dan penurunan komitmen yang dilakukan Iran juga merupakan respon atas langkah ilegal AS, maka setiap langkah Tehran ke depan akan diambil setelah pencabutan sanksi.

Iran juga menyatakan menolak setiap syarat dan tuntutan baru untuk kembalinya AS ke JCPOA dan melaksanakan komitmennya. (MF)