Kalah di Pemilu Malaysia, Mahathir Mundur dari Ketua Partai Pejuang
Des 19, 2022 21:32 Asia/Jakarta
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, mundur dari jabatannya sebagai Ketua Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang). Mahathir mundur usai kalah telak dalam pemilihan umum (pemilu) beberapa waktu lalu.
"Anggota dewan eksekutif pusat dan anggota partai berterima kasih padanya atas layanan, bimbingan, dan kepemimpinannya selama masa jabatannya sebagai ketua," kata Presiden Partai Pejuang, Muhkriz Mahathir, dalam sebuah pernyataan, dilansir Channel News Asia, Minggu (18/12/2022).
"Pejuang akan berusaha agar cara berpikir dan gaya kepemimpinan Tun (Dr Mahathir) yang berlandaskan prinsip dan nilai-nilai budaya murni dapat diteladani oleh generasi penerus," lanjutnya.
Meski mundur sebagai ketua partai, Mahathir tetap menjadi anggota Pejuang.
"Kami percaya Tun akan terus memberikan pandangan dan kritik yang konstruktif terhadap masa depan Malaysia sebagai negarawan yang luar biasa," kata Mukhriz yang merupakan putra Mahathir.
Untuk diketahui, Mahathir gagal mempertahankan kursinya di Langkawi di Kedah pada Pemilihan Umum ke-15 Malaysia pada November lalu. Ini merupakan kekalahan elektoral pertamanya dalam 53 tahun.
Mahathir kehilangan kursinya setelah finis pada urutan empat dalam pertarungan yang dimenangkan oleh Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional.
Koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) yang dipimpinnya juga gagal meraih satu kursi pun.
Pejuang, yang merupakan bagian dari Koalisi Gerakan Tanah Ai, didirikan pada Agustus 2020 setelah pemerintahan Pakatan Harapan (PH) saat itu runtuh karena pertikaian.
Pada 2018, Mahathir, Muhyiddin Yassin, dan Anwar Ibrahim bekerja sama memenangkan Pemilihan Umum di bawah payung PH. Namun pemerintahan PH hanya bertahan kurang dari dua tahun.
Setelah kekalahannya dalam pemilu 2022, Mahathir men-tweet bahwa dia akan fokus menulis tentang sejarah dan kejadian di Malaysia, dengan mengatakan bahwa banyak peristiwa di negara tersebut tidak tercatat.
Mahathir memegang rekor dunia sebagai perdana menteri tertua. Dia juga perdana menteri terlama di Malaysia, setelah menjabat selama 22 tahun hingga 2003, sebelum kembali sebagai perdana menteri pada 2018. (detik.com)
Tags