PM Malaysia: Semakin Banyak Oposisi Hilang Kepercayaan pada Partai Sendiri
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim percaya lebih banyak anggota parlemen oposisi yang akan mendukung Pemerintah karena mereka telah kehilangan kepercayaan terhadap partainya ketika perubahan yang dijanjikan tidak terjadi.
Anwar mengatakan, mereka hanya disuguhi janji-janji palsu dengan berbagai tindakan “merobohkan atap” yang jelas-jelas tidak terwujud dan memainkan persepsi negatif termasuk isu SARA.
“Mereka diberi harapan, padahal saya bilang atap ini bukan atap jerami melainkan atap beton, mereka pindah dari Dubai ke London dan mereka lupa atap beton jauh lebih tebal," kata PM Malaysia.
“Dan ketika harapan itu terkikis, rakyat, para anggota parlemen yang dijanjikan perubahan ini, satu demi satu akan meninggalkan partainya,” ujarnya dalam pidato penutup Konvensi Pemerintah Persatuan Perak di Ipoh, Minggu (28/1/2024).
Turut hadir Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi yang juga Ketua Barisan Nasional (BN), Ketua Menteri Perak Datuk Seri Saarani Mohamad yang juga Ketua Perak BN, Ketua Perak Pakatan Harapan Datuk Seri Mujahid Yusof dan Wakil Ketua DAP Nga Kor Ming.
Anwar yang juga Ketua PH mengatakan stabilitas Pemerintah Persatuan, termasuk koalisi dari Sabah dan Sarawak, kuat dan mereka yang selalu berusaha menentangnya perlu menerima pernyataan bahwa koalisi akan tetap ada hingga akhir tahun.
“Yang di-Pertuan Agong tadi malam juga berpesan agar para pemimpin politik menjaga persatuan dan para pemimpin harus fokus mendorong pertumbuhan dan membiarkan mereka membicarakan perencanaan setelah lima tahun (akhir masa jabatan)", ujar Anwar.
Saya yakin Yang Mulia Sultan Johor yang akan menjadi Agong akan mempertahankan jabatan yang sama, kata Presiden PKR itu.
Anwar juga mengatakan Pemerintah Persatuan perlu fokus mendorong pertumbuhan ekonomi negara karena masih punya waktu empat tahun untuk membuktikan keberhasilannya.
Ia mengatakan Pemerintah Persatuan akan terus mempertahankan prinsip-prinsip yang ada termasuk menjaga hak-hak mayoritas Melayu dan Bumiputera. (bernama)