Apr 19, 2024 19:07 Asia/Jakarta
  • Ngaku Pendukung HAM, AS Veto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Amerika Serikat yang selama ini mengaku sebagai pengusung penegakan hak aasi manusia di dunia justru mengambil tindakan yang bertentangan dengan menyalahgunakan hak veto yang dimiliikinya untuk menjegal rancangan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Aljazair mengajukan rancangan resolusi keanggotaan penuh Palestina di PBB kepada Dewan Keamanan PBB. Tapi pada sesi pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang diadakan pada Kamis malam waktu setempat, dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, Swiss abstain dan Amerika memveto resolusi ini dengan sikap negatifnya.

Dewan Keamanan PBB akan merekomendasikan masalah ini ke Majelis Umum, jika 9 dari 15 anggotanya memberikan suara positif terhadap permintaan tersebut. Tentu saja, hal ini terjadi jika tidak ada anggota tetap Dewan Keamanan, termasuk Inggris, Cina, Rusia, Amerika, dan Prancis, yang menolak atau memveto permintaan ini.

Kini, dengan memveto resolusi keanggotaan penuh Palestina di PBB, Amerika sekali lagi menunjukkan bahwa klaimnya mendukung Palestina dan rakyatnya yang tertindas hanya sebatas slogan belaka, karena tidak bersedia memberikan suaranya untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menanggapi veto Amerika Serikat terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB, dengan mengatakan bahwa tujuan Amerika Serikat adalah mematahkan keinginan rakyat Palestina dan mengusir mereka dari tanah airnya.

Palestina kini menjadi pengamat tetap di PBB.

Pada tahun 2011, Palestina mengajukan keanggotaannya  di PBB.

Pada bulan April, Palestina mengirim surat kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan usulan sebagai anggota tetap organisasi internasional itu.(PH)

Tags