Amerika Serikat yang selama ini mengaku sebagai pengusung penegakan hak aasi manusia di dunia justru mengambil tindakan yang bertentangan dengan menyalahgunakan hak veto yang dimiliikinya untuk menjegal rancangan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Seiring dengan kelanjutan dukungan militer tanpa henti kepada Israel, dalam melakukan genosida di Gaza, Amerika Serikat, juga terus memberi perlindungan politik bagi Tel Aviv.
Juru bicara Ansarullah Yaman, merespons veto resolusi gencatan senjata Gaza, di Dewan Keamanan PBB, oleh Amerika Serikat, dan menurutnya langkah AS, adalah pengumuman perang terbuka atas seluruh masyarakat kawasan.
Amerika Serikat dengan kedok kemanusiaan berusaha mengurangi tekanan opini pulbik karena keterlibatan langsungnya di perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina, dan untuk ketiga kalinya demi mendukung kejahatan Tel Aviv, AS memveto draf resolusi penerapan gencatan segera di Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, memprotes veto Amerika Serikat, terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, terkait gencatan senjata di Jalur Gaza.
Amerika Serikat kembali memveto resolusi yang diusulkan untuk segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza untuk ketiga kalinya yang kali ini diajukan oleh Aljazair atas nama negara-negara Kelompok Arab di Dewan Keamanan PBB, meskipun mendapat dukungan 13 suara positif dari anggota dewan tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov kepada Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa Washington harus menghentikan perang di Gaza untuk mengakhiri krisis di Asia Barat, serta tidak memanfaatkan hak vetonya untuk menjegal penerapan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Menteri Informasi Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman, menyebut keputusan melarang kapal-kapal Israel, melintasi perairan negara ini sama seperti veto atas veto Amerika Serikat, di Dewan Keamanan PBB.
Menyusul kegagalan Dewan Keamanan PBB, dalam mengesahkan resolusi gencatan senjata di Gaza, sejumlah sumber diplomatik mengabarkan kemungkinan pengesahan resolusi ini oleh Majelis Umum PBB.
Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas saat mereka berbaris dari Bank Dunia ke Lapangan Parlemen pada hari Sabtu (09/12/2023).