Iran Aktualita, 18 September 2021
(last modified Sat, 18 Sep 2021 07:04:18 GMT )
Sep 18, 2021 14:04 Asia/Jakarta
  • Presiden Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi SCO di Dushanbe, Tajikistan.
    Presiden Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi SCO di Dushanbe, Tajikistan.

Iran Aktualita sepekan terakhir ini diramaikan oleh berbagai isu di antaranya, Presiden Raisi menghadiri KTT SCO di Tajikistan, dan Iran resmi berstatus anggota penuh di SCO.

Isu lain dari Asia Tenggara adalah pembicaraan menlu Iran dengan mitranya dari Rusia untuk membahas situasi di Afghanistan. Iran menyerukan aksi pencurian minyak Suriah segera dihentikan. Seluruh Pengungsi di Iran akan mendapat vaksin Corona.

Presiden Raisi Jelaskan Kebijakan Iran di KTT SCO

Presiden Republik Islam Iran mengatakan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dapat menjadi lokomotif bagi multilateralisme global. Hal itu disampaikan Sayid Ebrahim Raisi dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi SCO di Dushanbe, Tajikistan, Jumat (17/9/2021).

"SCO menunjukkan dengan baik bahwa ia dapat menjadi kekuatan pendorong multilateralisme global dengan bersandar pada kapasitas ekonomi, politik, nilai-nilai, dan demografinya," ujarnya.

Dia menekankan bahwa kebijakan luar negeri Republik Islam Iran selalu didasarkan pada partisipasi aktif di organisasi-organisasi internasional, (mendukung) multilateralisme, dan menentang unilateralisme. Kebijakan Iran, lanjut Raisi, berpijak pada keadilan, kerja sama, saling menghormati, dan pentingnya berperan konstruktif dalam menghadapi tantangan regional dan internasional.

Menurutnya, penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi, merupakan faktor penting untuk meningkatkan peran strategis SCO dalam perekonomian global.

Presiden Iran menyatakan bahwa hari ini dunia telah memasuki era baru, sementara hegemoni dan unilateralisme telah melemah. Tatanan dunia bergerak menuju multipolar dan redistribusi kekuasaan yang menguntungkan negara-negara independen.

"Saat ini, perdamaian dan keamanan dunia terancam oleh hegemoni dan tantangan-tantangan seperti terorisme, ekstremisme, dan separatisme. Sebuah ancaman yang menargetkan negara dunia, terutama anggota dan mitra SCO," jelasnya.

Bendera negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).

Iran Resmi Berstatus Anggota Penuh di SCO

Republik Islam Iran secara resmi diterima sebagai anggota penuh Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada Jumat (17/9/2021). Keputusan itu diumumkan pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-21 SCO yang diadakan di Dushanbe, Tajikistan. Selama ini, Iran berstatus sebagai anggota pengamat di organisasi itu.

Presiden Cina Xi Jinping, yang menghadiri KTT SCO di ibu kota Tajikistan secara virtual, mengumumkan bahwa Iran diterima sebagai anggota penuh Organisasi Kerja Sama Shanghai. Dia meminta negara-negara anggota untuk bersatu dan tidak membiarkan negara lain menyerang anggota organisasi ini.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyambut keanggotaan penuh Iran di SCO. Sekarang SCO memiliki sembilan negara anggota yaitu Cina, India, Rusia, Iran, Kazakhstan, Kirgistan, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Menlu Iran dan Rusia Bahas Situasi di Afghanistan

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan Sergei Lavrov, mitranya dari Rusia di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Dushanbe, Tajikistan.

Dalam pertemuan hari Jumat (17/9/2021), Amir-Abdollahian menekankan pengembangan hubungan yang komprehensif dengan Rusia. Menurutnya, kedua negara perlu menyamakan pandangan terkait isu-isu regional khususnya Afghanistan.

Ia menganggap situasi saat ini di Afghanistan sudah rumit dan hal ini disebabkan oleh penarikan Amerika Serikat yang tidak bertanggung jawab dan memalukan. Ia menyalahkan pemerintah Washington atas situasi saat ini di negara tersebut.

Di pihak lain, Lavrov mengucapkan selamat kepada Amir-Abdollahian atas penunjukannya sebagai menlu baru Iran dan mengundangnya untuk berkunjung ke Moskow.

Perlu dicatat bahwa Iran menganggap solusi untuk masalah Afghanistan adalah membentuk pemerintahan yang inklusif yang melibatkan semua kelompok etnis. Tehran akan melanjutkan upaya untuk mendorong tercapainya tujuan ini. Pada hari Kamis, para menlu Rusia, Cina, Pakistan, dan Iran bertemu di Dushanbe untuk membahas situasi di Afghanistan dan mendesak Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif.

Para menlu negara-negara tetangga Afghanistan dan Rusia menyatakan tekad untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Afghanistan serta kawasan.

Pasukan AS menduduki ladang minyak dan menjarah kekayan alam Suriah.

Iran Minta Pencurian Minyak Suriah Segera Dihentikan

Wakil tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB mendesak pencabutan segera seluruh sanksi terhadap Suriah. Menurutnya, perampokan minyak dan aset Suriah harus dihentikan.

Zahra Ershadi, Rabu (15/9/2021) seperti dikutip IRNA, mengatakan upaya-upaya perbaikan dan rekonstruksi harus diperluas dan dipercepat, sanksi sepihak yang memberikan pengaruh destruktif pada situasi kemanusiaan harus segera dicabut seluruhnya, perampokan minyak dan aset Suriah harus dihentikan, air tidak boleh dijadikan senjata, dan pemulangan pengungsi harus dipermudah.

Ia menambahkan, lebih dari 10 tahun rakyat Suriah menderita, oleh karena itu untuk mengatasi situasi yang mengkhawatirkan ini, masyarakat internasional memikul tanggung jawab politik dan moral yang serius.

Menurut Zahra Ershadi, solusi final krisis Suriah adalah dihentikannya pertempuran, penarikan total pasukan asing tak diundang, penumpasan teroris, perlindungan atas integritas wilayah, persatuan dan independensi politik.

Wakil tetap Iran di PBB menegaskan, seperti sebelumnya, Iran akan tetap membantu rakyat dan pemerintah Suriah dalam mengatasi berbagai permasalahan.

Petugas Organisasi Bulan Sabit Merah Iran.

Seluruh Pengungsi di Iran akan Mendapat Vaksin Corona

Ketua Organisasi Bulan Sabit Merah Iran mengatakan lembaganya siap mengimpor vaksin untuk warga asing, dan seluruh imigran di Iran baik imigran legal maupun imigran gelap. Hal ini dilakukan untuk menghentikan laju penyebaran wabah virus Corona di Iran, dan menjamin keselamatan para pengungsi.

Karim Hemmati, Rabu (15/9/2021) dalam pertemuan dengan Ketua Delegasi Palang Merah Internasional, ICRC di Iran membicarakan peluang kerja sama Bulan Sabit Merah Iran dengan ICRC.

Dalam pertemuan itu, Karim Hemmati menuturkan, 70 persen vaksin Corona yang masuk ke Iran dari luar negeri, diimpor oleh Bulan Sabit Merah. Dalam hal ini Bulan Sabit Merah Iran dibantu oleh banyak instansi dalam negeri dan luar negeri.

Menurut Hemmati, dalam dua bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya kekerasan di Afghanistan, Bulan Sabit Merah Iran memberikan banyak bantuan kepada pengungsi, dan imigran Afghanistan, dan menampung mereka di tempat-tempat tinggal sementara.

Di sisi lain, Ketua Delegasi Palang Merah Internasional di Iran mengatakan, "Kami bangga bisa bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Iran, dan siap menjalin kerja sama lebih luas di segala bidang. Bantuan-bantuan teknis, dan nasional dalam memerangi wabah COVID-19, dan bantuan untuk imigran Afghanistan akan kami berikan." (RM)

Tags