Apa Alasan Israel Terima Gencatan Senjata di Lebanon?
Parstoday- Menurut Abdul Bari Atwan, pengamat Arab, perdana menteri Israel setelah gagal merealiasikan tujuannya di Lebanon, akhirnya menerima gencatan senjata.
Seperti dilaporkan jaringan media Shahab mengutip Tasnim News, Abdul Bari Atwan, pengamat Arab mengatakan: PM Israel Benjamin Netanyahu yang memulai perang mengerikan terhadap Lebanon, dan menurut angan-angannya ingin menghancurkan Hizbullah, kini terpaksa menerima gencatan senjata.
"Para komandan Zionis memperingatkan Netanyahu bahwa militer rezim ini tengah hancur, dan tidak lagi memiliki kemampuan untuk berperang di dua front," tambah Atwan.
Analis Arab ini menyatakan bahwa alasan lain untuk menerima gencatan senjata adalah perasaan takut dan teror yang dihadapi Zionis selama perang dan berkata: Dalam beberapa pekan terakhir, ketika Hizbullah mampu meluncurkan 350 roket dan drone ke wilayah yang diduduki Israel, hal itu menunjukkan bahwa seluruh wilayah yang diduduki rezim ini berada di garis bidik rudal perlawanan.
Atwan menganggap ketidakmampuan Amerika untuk terus memberikan bantuan kepada rezim Israel sebagai salah satu faktor lain di balik penerimaan gencatan senjata oleh Netanyahu, terutama laporan yang menunjukkan bahwa semua gudang senjata Israel telah dikosongkan.
Pada akhirnya, kata analis Arab ini, Netanyahu menyadari bahwa ia tidak mampu mewujudkan satu pun tujuannya, termasuk menghancurkan Hizbullah dan mengembalikan Zionis ke pemukiman pendudukan di wilayah Al-Jalil. Karena alasan ini, dia menerima banyak persyaratan yang tidak dia terima sebelumnya, dan dia terpaksa menyetujui gencatan senjata di Lebanon.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon dilaksanakan sejak Rabu (27/11/2024) dini hari.
Pada tanggal 23 September 2024, tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah di Lebanon selatan, dan Hizbullah Lebanon, sebagai tanggapan atas kejahatan Zionis, melancarkan beberapa operasi melawan posisi rezim ini dan dengan meluncurkan ratusan roket, menghujani posisi militer rezim ini dengan roket. (MF)