Dinamika Asia Tenggara, 3 Mei 2020
(last modified Sat, 02 May 2020 20:48:36 GMT )
May 03, 2020 03:48 Asia/Jakarta
  • Dinamika Asia Tenggara, 3 Mei 2020

Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya mengenai prediksi perekonomian Indonesia pasca corona.

Selain itu, mengenai langkah Indonesia mengujicoba terapi plasma darah untuk melawan Covid-19, Malaysia akan membuka aktivitas ekonomi mulai Senin, Kemenkes Malaysia mengklaim 70 persen kasus impor Covid-19 berasal dari Indonesia, dan Thailand memperpanjang masa darurat.

 

 

Perekonomian Indonesia akan Bangkit Usai Pandemi

Pusat Kajian Visi Teliti Saksama (VTS) mengeluarkan riset terkait dampak dari pandemi Covid-19. Dalam uji simulasi pandemi dengan model sistem dinamik, pandemi Corona akan segera mereda di Indonesia pada Juni 2020.

Selain sisi kesehatan, VTS juga mengkaji pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Menurut peneliti VTS M Widyar Rahman, pemulihan ekonomi pasca pandemi membutuhkan waktu.

Menurut analisis Widyar, dampak pandemi akan mampu diatasi. Melalui peran aktif seluruh warga negara, perlahan perekonomian akan kembali seperti semula.

Widyar memandang, dampak pandemi kali ini memang paling parah jika dibanding krisis global lain yang pernah terjadi pada abad ke-21. Menurutnya, jika dibandingkan wabah SARS 2002–2003 yang juga berasal dari Cina, dampak negatif dari merebaknya covid-19 terhadap perekonomian akan jauh lebih luas.

Analisa yang dilakukan berawal dengan melihat hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Cina, sebagai episentrum awal penyebaran virus.

Dalam lima tahun terakhir, Cina selalu menempati tiga besar mitra dagang utama Indonesia. Sejak tahun 2014, Cina merupakan negara asal impor dengan nilai terbesar bagi Indonesia.

 

Achmad Yurianto

 

Indonesia Uji Coba Terapi Plasma Darah untuk Lawan Covid-19

Terapi plasma darah dari penyintas Corona (COVID-19) guna mengobati pasien positif Corona tengah diuji coba di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan uji coba plasma darah di Indonesia sudah sudah berlangsung dua minggu.

Yuri mengatakan terapi plasma darah itu membuahkan hasil yang baik. Beberapa pasien, menurutnya, terbukti menghasilkan hasil negatif setelah dilakukan uji coba. Namun ia tidak menyebut jumlah pasien yang dilakukan uji coba dengan plasma darah. Uji coba masih terus berlangsung paling tidak, hingga ratusan sampel. Uji coba akan diluaskan ke kota-kota lain di Indonesia.

Meskipun demikian, Yuri belum mengetahui apakah plasma darah ini akan diterapkan secara masif, sebab harus ada kesepakatan dengan negara lain.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan terapi plasma ini juga baru bisa diterapkan dalam beberapa minggu ke depan. Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan COVID-19 IDI Zubairi Djoerban, Selasa (28/4/2020) mengatakan, terapi plasma darah ini masih jauh dari standar pengobatan dan masih uji klinis.

Subairi memastikan sejauh ini belum ada obat yang betul-betul ampuh menangani Corona. Namun menurutnya pemerintah tetap mengupayakan menguji berbagai hal termasuk terapi plasma darah.

Zubairi menjelaskan terapi plasma darah ini seperti mengirimkan antibodi milik pasien yang sudah sepenuhnya sembuh dari Corona kepada pasien yang masih sakit. Berdasarkan penelitian, beberapa negara telah berhasil menyembuhkan menggunakan metode ini.

Meski demikian, Zubairi menyebut ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi seperti screening pada pendonor plasma darah. Kemudian, pendonor plasma darah juga harus benar-benar terbebas dari COVID-19.

 

PM Malaysia, Muhyiddin Yassin

 

Mulai Senin, Malaysia Buka Aktivitas Ekonomi

Pemerintah Malaysia mengumumkan akan segera membuka aktivitas ekonomi mulai hari Senin (4/5/2020).

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan sebagian besar sektor ekonomi dan aktivitas bisnis di negaranya akan dibuka dengan persyaratan tertentu.

"Kami siap untuk melakukan pendekatan ketiga, yaitu membuka kembali aktivitas ekonomi di seluruh negeri secara terkontrol dan berhati-hati," ujar Muhyiddin, Jumat (1/5).

Meski demikian, sekolah-sekolah tetap akan ditutup, juga beberapa sektor bisnis lain yang melibatkan orang-orang berada dalam jarak dekat seperti bioskop.

Selama beberapa pekan terakhir, jumlah kasus positif baru Covid-19 di Malaysia menunjukkan penurunan, bahkan dalam beberapa hari angkanya berada di bawah 100 orang.

Data terbaru dari Worldmeter menunjukkan sebanyak 6.071 kasus positif covid-19 di Malaysia dengan angka kematian 103 orang.

 

 

Kemenkes Malaysia: 70 Persen Kasus Impor Covid-19 dari Indonesia

Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan 70 persen kasus impor COVID-19 di negaranya berasal dari Indonesia.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah mengatakan 139 orang yang dinyatakan positif virus Corona dari 12.672 setelah kembali dari luar negeri, 99 di antaranya baru pulang dari Indonesia.

Hisham menyebut kasus impor sisanya yang pulang dari beberapa negara, di antaranya 14 orang dari Inggris, 13 dari Singapura, lima dari Turki, tiga dari Amerika Serikat serta sisanya satu masing-masing dari Thailand, Prancis, dan Bangladesh.

 

PM Thailand, Prayuth Chan-o-cha

 

Thailand Perpanjang Masa Darurat

Pemerintah Thailand memperpanjang masa darurat dan mempertahankan jam malam untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet Selasa (28/4) yang dihadiri langsung perdana menteri Thailand.

Asiaone melaporkan, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha menyatakan bahwa jam malam masih akan terus diberlakukan hingga 31 Mei 2020.

Rapat kabinet juga memutuskan untuk tetap memberikan libur pada tanggal yang telah ditetapkan.

Sebelumnya Thailand menetapkan masa darurat sejak 26 Maret hingga 30 April, sedangkan penerapan jam malam dimulai pada 3 April.

Berdasarkan data Worldometer hari Kamis (30/4/2020) menunjukkan jumlah kasus positif virus corona di Thailand berjumlah 2954, dengan kematian 54 orang dan 2684 orang sembuh.

Lonjakan kasus positif corona meningkat di bulan Maret, puncaknya pada 22 Maret saat ada 188 kasus positif dalam satu hari.(PH)

 

 

 

Tags