Dinamika Asia Tenggara 6 September 2020
(last modified Sun, 06 Sep 2020 03:50:14 GMT )
Sep 06, 2020 10:50 Asia/Jakarta
  • Dinamika Asia Tenggara 6 September 2020

Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya mengenai langkah pemerintah Indonesia yang memanggil diplomat Swedia-Norwegia sebagai bentuk protes terhadap penistaan al-Quran.

 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi RI kuartal III masih negatif, warga India, Indonesia, Filipina dilarang masuk Malaysia mulai 7 September, Thailand melaporkan kasus positif virus Corona baru setelah 100 hari nihil, dan  Filipina menolak mengikuti dikte AS menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan Cina.

 

Menlu RI, Retno Marsudi

 

Protes Penistaan Al-Quran, Indonesia Panggil Diplomat Swedia-Norwegia

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memanggil Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Swedia dan Norwegia sebagai bentuk protes terhadap aksi perusakan Alquran di kedua negara.

"Kemlu RI telah memanggil KUAI Kedutaan Besar Swedia dan Norwegia, sampaikan kecaman Indonesia terhadap aksi perusakan Alquran di kedua negara tersebut," tulis Kemlu RI dalam cuitan Twitter resminya Selasa (1/9/2020).

Langkah protes pemerintah Indonesia ini dipicu aksi tokoh rasialis Denmark, Rasmus Paludan, yang memimpin organisasi Tight Direction (Stram Kurs), membakar sebuah Alquran dalam unjuk rasa di kota Malmo, Swedia.

Demonstrasi tersebut memicu kerusuhan. Setidaknya, polisi menangkap sepuluh orang, dan sejumlah petugas mengalami luka-luka.

Selain itu, pemerintah Denmark melarang Paludan memasuki negara itu selama dua tahun.

Meskipun Paludan tak boleh memasuki Swedia, para pendukungnya masih melakukan pertemuan untuk membahas aksi mereka. Buntutnya tiga orang ditangkap dengan tudingan menghasut kebencian rasial.

Paludan sebelumnya juga sempat membuat geger ketika tahun lalu membakar Alquran yang dibungkus dengan daging. Ia juga menjadi pemimpin kelompok garis keras anti imigrasi di Denmark.

Kemudian aksi demo anti-Islam juga terjadi di ibu kota Oslo, Norwegia, pada Sabtu (29/8/2020) dan berujung bentrokan akibat insiden serupa. Seperti dilansir WION News, Senin (31/8), bentrokan terjadi ketika kelompok Hentikan Islamisasi di Norwegia (SIAN) berdemo di Oslo.

 

Penyebaran Civid-19 di Indonesia

 

Terdampak Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Masih Negatif

Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III dan IV tahun ini akan membaik, tapi masih mengalami pertumbuhan negatif akibat COVID-19.

Piter, hari Senin lalu (31/08/2020) menyatakan perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh negatif di kuartal III dan IV karena sumber permasalahannya adalah masih adanya wabah COVID-19.

Menurut Piter, berbagai pemberian stimulus dan bantuan oleh pemerintah selama ini adalah bertujuan agar perekonomian tidak mati dan bukan supaya kembali normal.

Senada dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hari ini memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun ini mengalami kontraksi dan kuartal IV berada sedikit di bawah zona netral.

“Prediksi kita menunjukkan di kuartal III kita mungkin masih mengalami negatif growth dan bahkan mungkin kuartal IV juga masih dalam zona sedikit di bawah netral,” kata Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu. Demikian hasil pantauan Parstodayid dari Antaranews, Rabu (02/09/2020).

Sri Mulyani menjelaskan kuartal III berpotensi mengalami kontraksi karena pemulihan aktivitas perekonomian yang mulai terjadi masih sangat rapuh.

Ia menyebutkan mobilitas aktivitas masyarakat sempat mengalami peningkatan mulai Mei hingga Juni dengan harapan konsumsi mulai pulih secara bertahap

Sementara itu Sri Mulyani menyatakan pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk 2020 adalah antara minus 1,1 persen hingga 0,2 persen.

Ia menjelaskan asumsi perekonomian mampu tumbuh 0,2 persen didasarkan pada kuartal III dan IV dapat mengalami pemulihan sehingga menjadi kompensasi atas kontraksi yang terjadi pada kuartal II.

 

 

Bandara internasional Malaysia

 

Warga India, Indonesia, Filipina Dilarang Masuk Malaysia Mulai 7 September

Pemerintah Malaysia akan melarang para pemegang paspor dengan visa berkunjung jangka panjang dari India, Indonesia dan Filipina, untuk memasuki Malaysia karena situasi Covid-19 yang memburuk di negara-negara itu.

Free Malaysia Today (1/9/2020) melaporkan, Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan pembatasan baru ini akan diberlakukan mulai 7 September 2020 mendatang.

Pembatasan tersebut ditujukan untuk warga yang menetap di Malaysia, pemegang kartu masuk Malaysia My Second Home, ekspatriat, pemegang visa pasangan dan pelajar asing.

Ismail menambahkan, Malaysia terus mengawasi negara-negara yang mungkin mengalami lonjakan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 selama musim dingin mendatang.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr. Noor Hisham Abdullah menuturkan, meskipun tingkat infeksi virus Corona di Malaysia terkendali, namun perkembangan di negara lain seperti India, Korea Selatan, Jepang, Spanyol dan Prancis tetap harus diwaspadai.

 

 

Thailand Laporkan Kasus Corona Baru Usai 100 Hari Nihil

Thailand kembali melaporkan kasus baru virus corona setelah 100 hari nihil positif Covid-19.

Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Suwanchai Wattanayingcharoenchai mengungkap satu orang di Thailand kembali terpapar virus corona.

Penderita adalah seorang pria yang bekerja sebagai disk jockey (DJ) yang tengah mendapat vonis hukuman dua tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkoba. Dia mendekam di penjara di Bangkok dan kini mendapat perawatan di rumah sakit.

Media lokal Thailand mengungkap bahwa sang DJ dijatuhi vonis penjara pada 26 Agustus 2020. 30 orang diketahui telah melakukan kontak erat sebelum dinyatakan positif corona pada Rabu (2/9) oleh otoritas setempat.

Pria tersebut kemudian dijelaskan pernah bekerja sebagai DJ di berbagai bar di sekitar Bangkok termasuk di lokasi turis backpacker di Jalan Khao San.

Aktivitas di Thailand telah kembali normal sejak pandemi yang memaksa penguncian dan larangan perjalanan di seluruh negeri dalam beberapa bulan.

Beberapa tempat umum seperti bar dan restoran pun mulai kembali dipenuhi pengunjung. Demikian juga dengan transportasi umum yang mulai beroperasi seperti biasanya.

Sejak 25 Mei, semua kasus baru yang terdeteksi di Thailand berada di pusat karantina di antara warga Thailand yang dipulangkan atau orang asing yang kembali ke negeri ini.

Thailand menjadi salah satu negara yang terpapar virus corona di awal penyebarannya di luar China. Perekonomian Thailand juga terdampak serius akibat penyebaran Covid-19.

 

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte

 

Filipina Tolak Ikuti Dikte AS Jatuhkan Sanksi terhadap Perusahaan Cina

Filipina tidak akan memasukkan perusahaan Cina yang terlibat dalam sengketa Laut Cina Selatan dalam daftar hitam, sebagaimana yang dilakukan Amerika Serikat.

Juru Bicara Presiden Filipina menyatakan negaranya masih membutuhkan investasi dari Cina.

AS mengumumkan memberi sanksi terhadap 24 perusahaan milik Cina, termasuk anak perusahaan China Communications Construction Co, yang terlibat dalam proyek bandara senilai $10 miliar di Manila pada Minggu lalu.

Selain itu, AS menentang pengerahan militer Beijing di Laut Cina Selatan, di daerah yang disengketakan dengan beberapa negara termasuk Filipina.

Cina mengklaim sebagian besar wilayah menggunakan argumentasi historis sembilan garis putus-putus.

Juru Bicara Kepresidenan Filipina Rodrigo Duterte mengatakan keterlibatan Cina dalam proyek infrastruktur utama Filipina akan tetap berjalan meskipun ada sanksi Washington.(PH)

 

 

 

 

Tags