Dinamika Asia Tenggara 7 November 2020
(last modified Sat, 07 Nov 2020 08:14:15 GMT )
Nov 07, 2020 15:14 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
    Ilustrasi resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Transformasi di Asia Tenggara selama sepekan terakhir diwarnai berbagai isu penting seperti, Indonesia resmi memasuki resesi ekonomi, dan meningkatnya kasus penularan Covid-19 di Malaysia.

Isu hangat lainnya dari wilayah Asia Tenggara mengenai aksi protes menuntut reformasi di Thailand, dan terakhir terjangan topan Goni membuat Filipina porak-poranda.

Indonesia Sudah Masuk Fase Resesi Ekonomi

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hari Senin (02/11/2020) melaksanakan siding kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta. Pembahasan yang menjadi sorotan adalah ekonomi, terutama mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi.

Dalam sidang kabinet paripurna itu, Presiden Joko Widodo menyebutkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 akan berada di kisaran minus tiga persen, namun realisasi tersebut lebih baik jika dibandingkan kuartal II 2020 yang minus 5,32 persen.

“Jadi kuartal III mungkin minus tiga persen lebih sedikit, dan itu adalah trennya membaik, tren positif. Ini yg harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman dari BPS, dari 5,32 persen (kuartal II) menjadi minus 3 sekian persen,” kata Presiden Jokowi seperti dipantau Parstoday dari Antaranews, Selasa (03/11/2020).

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara membeberkan beberapa dampak yang mungkin terjadi di masyarakat setelah Indonesia masuk jurang resesi.

Pertama, kata dia, akan terjadinya penurunan pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah secara signifikan. Hal ini akan menimbulkan orang miskin baru. “Selain itu, desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal,” ujar Bhima kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).

Selanjutnya, kata Bhima, angkatan kerja baru makin sulit bersaing karena lowongan kerja menurun. Sementara itu, perusahaan kalau pun lakukan rekruitment akan prioritaskan karyawan lama yang sudah berpengalaman. “Masyarakat cenderung berhemat untuk membeli barang sekunder dan tersier. Fokus hanya pada barang kebutuhan pokok dan kesehatan,” kata dia.

Dampak lainnya, yakni meningkatnya konflik sosial di masyarakat karena ketimpangan semakin lebar. “Orang kaya bisa tetap survive selain karena aset masih cukup juga karena digitalisasi. Sementara kelas menengah rentan miskin tidak semua dapat melakukan WFH, disaat yang bersamaan pendapatan menurun,” ungkapnya.

Penegakan protokol kesehatan di Malaysia.

Kasus Penularan Covid-19 di Malaysia Meningkat

Kementerian Kesehatan Malaysia hari Jumat (6/11/2020) mengumumkan ditemukannya 1.755 kasus infeksi Virus Corona baru dalam sehari, sehingga total kasus positif Corona di negara itu mencapai 38.189 kasus.

Malaysianews melaporkan, Dirjen Kemenkes Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan tiga kasus berasal dari luar negeri, dan 1.752 kasus adalah transmisi lokal. Otoritas kesehatan Malaysia juga mendeteksi 6 klaster penyebaran Covid-19 baru.

Dua pasien Corona di Malaysia juga meninggal dunia sehingga total menjadi 279 orang. Sebanyak 726 pasien Covid-19 di Malaysia sembuh, sehingga total 26.380 orang atau 69.1 persen. Sementara dari 11.530 kasus aktif, 83 orang harus menjalani perawatan ekstra di rumah sakit, dan 32 di antaranya membutuhkan alat bantu pernafasan.

Sementara itu, polisi Malaysia menangkap 549 orang karena mengabaikan protokol kesehatan di negara ini. Seperti dilaporkan IRIB, Dapartemen Kesehatan Malaysia menyatakan, telah diidentifikasi puluhan klaster baru Corona di negara bagian Sabah, Sarawak, Selangor dan Negeri Sembilan.

Selain itu, lebih dari 370 sekolah di negara bagian Johor, Malaysia diliburkan karena wilayah ini dinyatakan sebagai zona merah pandemi Corona.

Aksi protes di Thailand.

Raja Thailand Tanggapi Aksi Unjuk Rasa di Negaranya

Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, akhirnya bersuara terkait desakan warga agar Pemerintah dan Kerajaan Thailand direformasi. Dalam laporan khusus CNN, Ia mengaku optimistis akan ada jalan keluar atas desakan warga. Ia bahkan memberi sinyal bahwa Thailand siap bernegosiasi dengan warga yang berunjuk rasa.

"Thailand adalah tanah yang mengakui kompromi," ujar Maha Vajiralongkorn, melempar sinyal gencatan atas ketegangan di Thailand, dikutip dilansir Tempo, Senin, 2 November 2020.

Sebagaimana diketahui, Thailand sudah berbulan-bulan diwarnai dengan unjuk rasa warga. Hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda unjuk rasa itu akan usai. Adapun unjuk rasa itu sudah dimulai sejak bulan Februari 2020 lalu.

Pemicu unjuk rasa itu sendiri adalah dibubarkannya Future Forward Party (FFP). Partai tersebut dijagokan oleh banyak warga Thailand karena pandangannya yang progresif dan anti-koruptif. Ketika partai tersebut dibubarkan, warga curiga ada pertimbangan politik di baliknya mengingat FFP sangat kritis terhadap Junta Thailand.

Monarki Thailand ikut terseret dalam gelombang protes yang ada. Hal itu tak lepas dari berbagai aksi Maha Vajiralongkorn yang dianggap tidak pro rakyat dan lebih untuk kepentingan diri sendiri. Beberapa di antaranya adalah amandemen Konstitusi Thailand serta perubahan status kepemilikan aset-aset kerajaan yang sebelumnya berstatus milik publik.

Maha Vajiralongkorn enggan berkomentar detil soal desakan reformasi yang hadir di unjuk rasa. Ia hanya menyatakan bahwa apapun desakan warga, ia akan tetap menyayangi mereka sebagai rakyatnya.

Dampak topan di Filipina.

Topan Goni Menerjang Filipina

Korban tewas akibat terjangan topan Goni di Filipina dilaporkan bertambah, hingga sedikitnya 16 orang hingga Minggu (1/11). Topan terkuat memicu semburan lumpur vulkanik hingga menghancurkan sedikitnya 13 ribu rumah warga.

Sekitar sembilan korban di antaranya ditemukan di Provinsi Albay, daerah yang paling parah terkena dampak topan Goni. Dua di antara korban tersebut merupakan ayah dan seorang anaknya yang memilih untuk tetap tinggal ketika warga menyelamatkan diri dari lumur vulkanik yang mulai membanjiri kota Guinobatan.

Badan cuaca Filipina memperkuat kekhawatiran tersebut, dengan mengatakan bahwa dalam waktu 12 jam setelah terjangan topan, akan disusul angin kencang dan curah hujan tinggi.

Goni menjadi badai topan terkuat yang menghantam Pulau Catanduanes, Filipina. Topan Goni menghantam kawasan tersebut pada Minggu pukul 4.50 pagi waktu setempat, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 225 km per jam dan hembusan hingga 280 km/ jam hingga merubuhkan atap, menumbangkan pohon, dan memicu banjir bandang. (RM)

Tags