Mengapa Ramadhan Jadi Bulan Kesempatan Emas bagi Orang-Orang Beriman?
(last modified Fri, 07 Mar 2025 10:15:51 GMT )
Mar 07, 2025 17:15 Asia/Jakarta
  • Mengapa Ramadhan Jadi Bulan Kesempatan Emas bagi Orang-Orang Beriman?

Ketika kita memandang bulan Ramadhan menganjurkan perhatian khusus pada Al-Quran dan ajaran-ajaran ilahi, kita menyadari bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meninjau dan mengevaluasi kembali jalan kehidupan.

Tehran, Parstoday-Bulan Ramadhan dan hari-hari puasa tidak hanya menjadi sarana penyucian jasmani, tetapi juga kesempatan untuk penyucian dan perbaikan ruhani. Oleh karena itu, bulan ini dipandang sebagai kesempatan terbaik untuk membersihkan jiwa dan ruh dari pencemaran duniawi serta memperkuat ikatan antara manusia dan Tuhan.

Pada bulan ini, orang beriman berusaha untuk mencapai kemurnian dan kebersihan batin dengan berfokus pada ibadah dan menjauhi keinginan duniawi.

Ketika kita ingat bahwa bulan ini menganjurkan kita untuk memberikan perhatian khusus pada Al-Quran dan ajaran-ajaran ilahi, kita menyadari bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meninjau dan mengevaluasi kembali jalan kehidupan yang kita jalani.

Selama bulan suci ini, orang-orang lebih mementingkan pendidikan moral mereka dan berusaha menghindari perilaku yang dapat membahayakan orang lain atau diri mereka sendiri. Amalan seperti mengendalikan lidah dan amarah, tidak bergosip, menekankan perbuatan baik dan menolong sesama tidak saja memberi sumbangan bagi pertumbuhan individu, tetapi juga membuka jalan bagi pembentukan masyarakat yang lebih seimbang dan bermoral.

Dengan cara ini, Ramadhan dapat menjadi kesempatan untuk membangun kembali hubungan sosial dan ikatan antarmanusia dalam masyarakat, serta menuntun semangat kolektif menuju persatuan dan interaksi positif di tengah masyarakat.

Kalau kita melihat keberkahan bulan Ramadhan dari sisi yang lain, maka ia merupakan dampak ruhani yang dianugerahkan Allah SWT kepada bulan ini, yang memudahkan manusia dalam berperilaku, sehingga manusia menjadi lebih mendekatkan diri kepada-Nya, menjauhi dosa dan kesalahan, serta lebih memperhatikan evaluasi diri sendiri. Dengan perspektif inilah bulan Ramadhan dipandang sebagai kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.

Rasulullah Saw bersabda, "Bulan Ramadhan adalah bulan Allah swt, bulan yang di dalamnya Allah melipatgandakan kebaikan dan menghapus dosa, dan merupakan bulan yang penuh berkah". (Bihar al-Anwar, jilid 96, hal.340)

Memperbanyak amal shaleh dan kebajikan di bulan Ramadhan berarti bahwa setiap amal shaleh yang dilakukan di bulan ini pahalanya jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Hal ini menjadikan bulan Ramadhan kesempatan emas untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Amal seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, bersedekah, dan menolong sesama mempunyai nilai khusus pada bulan ini.

Demikian pula, jika seseorang kembali kepada Tuhan dengan tekad dan pertobatan, Tuhan akan mengampuni dan menghapus dosa-dosanya. Keistimewaan ini menjadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan istimewa untuk menyucikan jiwa dan pikiran. Orang yang berpuasa dapat memperoleh manfaat dari rahmat ilahi dan membebaskan diri dari beban dosa dengan bertobat dan mencari pengampunan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dalam hadits Rasulullah saw ini bahwa bulan Ramadhan disebut sebagai bulan penuh berkah. Berkah artinya bertambahnya kebaikan dan keberkahan dalam hidup.

Pada bulan ini, waktu seseorang, tindakannya, bahkan kehidupan sehari-harinya diberkati. Berkat ini tidak terbatas pada hal-hal materi saja, tetapi juga mencakup berkat ruhani, ketenangan pikiran, dan penguatan iman. Bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk pertumbuhan ruhani, membuat perubahan positif dalam hidup, dan memperoleh manfaat dari berkah ilahi.(PH)