Ini Syarat Jihad Islam untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza
(last modified Thu, 11 May 2023 11:02:52 GMT )
May 11, 2023 18:02 Asia/Jakarta
  • Pejuang Jihad Islam Palestina
    Pejuang Jihad Islam Palestina

Media Israel berbahasa Ibrani menyatakan, Gerakan Jihad Islam Palestina mengajukan tiga syarat kepada rezim Zionis Israel untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

Seperti dilaporkan Tasnim News, Televisi Israel Kan menyatakan, di antara syarat yang ditentukan Jihad Islam Palestina untuk gencatan senjata di Jalur Gaza adalah penyerahan jenazah Syahid Khader Adnan, tawanan Palestina yang gugur setelah mogok makan selama 86 hari di penjara Israel, dihentikannya teror di Tepi Barat Sungai Jordan dan pembatalan "Pawai Bendera" yang dijadwalkan akan digelar pekan depan di kota kuno Quds.

Menurut sumber ini, perundingan gencatan senjata dengan mediasi Mesir menghadapi banyak kendala, dan Gerakan Jihad Islam Palestina meminta Israel untuk berkomitmen menghentikan teror para komandan gerakan ini.

Di sisi lain Kanal 13 Televisi Israel menekankan, Israel ingin mengakhiri konflik saat ini di Jalur Gaza, karena merasa semakin lama mereka kehilangan capaian yang telah diraih.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Yoel Smotrich menyatakan, jika serangan roket dari Gaza dihentikan, kami tidak berminat untuk melanjutkannya, dan konflik ini tidak menguntungkan kita.

Koran Haaretz mengutip sebuah sumber Israel menulis, kondisi sangat tegang dan Israel berusaha mewujudkan gencatan senjata.

Sejak Selasa dini hari, jet-jet tempur Zionis menyerang Jalur Gaza, dan sampai saat ini 25 warga Palestina gugur dan sedikitnya 70 orang lainnya terluka. Di antara korban meninggal terdapat sejumlah perempuan, anak-anak dan empat komandan muqawama sayap militer Jihad Islam Palestina.

Berbagai faksi muqawama Palestina melancarkan balasan dan beberapa kali mereka menembakkan roket ke Tel Aviv dan wilayah Palestina pendudukan lainnya, khususnya selatan Israel. Selama serangan balasan tersebut, sekitar 16 Zionis terluka dan kondisi mayoritas mereka dilaporkan kritis. (MF)