Mantan Kepala Intelejen Israel Tuntut Pengunduran Diri Netanyahu
(last modified Tue, 31 Oct 2023 04:34:43 GMT )
Okt 31, 2023 11:34 Asia/Jakarta
  • Mantan Kepala Intelejen Israel Tuntut Pengunduran Diri Netanyahu

Mantan Direktur Dinas Intelijen dan Keamanan Dalam Negeri Rezim Zionis (Shabak) menyerang Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, dan menuntut pengunduran dirinya segera.

Operasi Badai Al-Aqsa telah memasuki hari ke-24 dan para pejuang perlawanan terus berlangsung.

Juru bicara pasukan Saraya al-Quds menekankan kemenangan melawan rezim Zionis dalam pesan beberapa jam yang lalu.

Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu yang takut dengan kegagalan merangan militer Israel di Gaza menegaskan akan terus melanjutkan serangan di Gaza, dan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya di tengah gelombang protes Zionis

Mantan Direktur Shabak, Yuval Diskin menyebut Netanyahu menyesatkan opini publik Israel, dan menggunakan berbagai trik untuk menghindari tanggung jawab atas kegagalannya menghadapi operasi perlawanan Palestina.

Kritik Diskin dipublikasikan setelah postingan Netanyahu di jejaring sosial X menyalahkan institusi keamanan rezim Zionis, karena gagal mengantisipasi dan melawan operasi badai Al-Aqsa yang dilancarkan pejuang perlawanan Palestina pada 7 Oktober.

Netanyahu terpaksa menghapus postingan tersebut menyusul kritik yang meluas.

"Saya tidak membayangkan Netanyahu akan terjebak dalam situasi yang menyedihkan ini, karena dia telah menunjukkan bahwa dirinya tidak siap menerima tanggung jawab, bahkan malah mencoba menjadikan pihak lain bertanggung jawab atas kegagalan ini demi meningkatkan citranya di hadapan opini publik," kata mantan Direktur Shabak.

"Tindakan Netanyahu menunjukkan bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk mengurus kabinet. Oleh karena itu, dia harus berani mengundurkan diri dan meminta maaf kepada semua orang," tegasnya.

Sebanyak 80 persen Zionis menganggap Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas kegagalannya menghadapi operasi Badai Al-Aqsa dan menuntut pengunduran dirinya dari jabatan Perdana Menteri Rezim Zionis.(PH)

Tags